Istri di Bogor Babak Belur di Tangan Suami: Berawal Kunci Motor Hingga Selingkuh, Sang Anak Bereaksi
Warga Bojonggede Kabupaten Bogor digegerkan dengan adanya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Istri babak belur di tangan suami.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, BOJONGGEDE - Warga Bojonggede Kabupaten Bogor digegerkan dengan adanya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Wanita berinisial A tersebut diduga dianiaya sang suami.
Pasalnya, sang istri diduga menegur suaminya melakukan perselingkuhan secara terang-terangan.
Kasus tersebut terjadi di Kampung Masjid, Desa Bojonggede, RT 05/04, Kabupaten Bogor.
TribunJakarta.com mengutip TribunnewsBogor terkait dengan kasus tersebut.
Istri Berhasil Kabur

KDRT yang dialami oleh wanita berinisial (A) itu diduga lantaran A menegur suami yang diduga melakukan perselingkuhan secara terang-terangan.
Alih-alih sadar akan teguran sang istri, suami justru melakukan tindakan gelap mata dengan memukuli dan mengikat tangan istri sehingga (A) mengalami luka lebam.
Beruntung, (A) berhasil melarikan diri melalui jendela dan mampu kabur dari siksaan suami.
Pelaku Diburu Polisi
Pelaku penganiayaan terhadap perempuan di Kampung Masjid, Desa Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor diburu polisi.
Diketahui pelaku berinisial A telah melakukan penganiyaan terhadap istrinya MY sehingga korban harus dibawa ke rumah sakit.
Kasus ini tengah ditangani oleh Polsek Bojonggede, Polresta Depok.
"Itu kasus penganiayaan," kata Kanit Reskrim Polsek Bojonggede, Iptu Jajang Rahmat kepada TribunnewsBogor.com melalui sambungan telepon Selasa (10/9/2019).
Dia menuturkan bahwa pelaku kini masih diburu.
"Nanti kalau pelakunya tertangkap, saya kabari," kata Jajang.
Diberitakan sebelumnya, seorang istri di bogor dianiaya suaminya hingga babak belur diduga gara-gara sembunyikan kunci motor.
Kasus ini terjadi di Kampung Masjid RT 05/04, Desa Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Rupanya, bukan cuma perihal disembunyikannya kunci motor.
Diduga ada sosok wanita lain yang diketahui korban berselingkuh dengan suaminya.
Istri Tulang Punggung Keluarga

Warga sekitar sekaligus saksi, Ulis menjelaskan bahwa korban berinisial A merupakan perempuan yang baik dan sabar.
Ia mengugkapkan bahwa A merupakan tulang punggung keluarga dengan menghidupi tiga orang anak hasil dari pernikahan dengan suaminya.
"A ini mengidupi keluarga. Kontrakan segala macamnya itu dia semua yang bayar. Coba, mana ada zaman sekarang perempuan yang baik dan tabah seperti A," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (10/9/2019).
"A ini bekerja di rumah anak saya sebagai asisten rumah tangga," sambungnya.
Berbanding terbalik dengan sifat sang istri, Ulis menjelaskan lebih jauh tentang suami A yang menurutnya sering membawa perempuan ke rumah yang ditempatinya.
"Kalau sifat suaminya ya memang seperti itu ya. Suaminya ini sering ngajak perempuan itu nginep di rumah," ucapnya.
Kendati sering mendapatkan teguran dari Ulis, suami A dan perempuan yang berinisial MY seakan acuh akan teguran dari orang terdekatnya.
Bahkan, MY disebut pernah terang-terangan mengatakan kepada Ulis bahwa dirinya telah terlanjur jatuh cinta kepada suami A.
"Saya tegur si perempuan ini. 'Neng kenapa sih neng tidak punya hati banget' saya terlanjur cinta kata dia. Jangan gitu neng ini mah kan sudah punya istri dan anak. Terus saya diajak ke Tajur Halang tempat si perempuan ini. Perempuan ini namanya MY," jelasnya.
Lebih lanjut, Ulis mengatakan bahwa MY bekerja di salah satu Mall di Jakarta Selatan sebagai juru masak.
"Dia kerja di Mall Kalibata di lantai atas yang bagian masak-masak," ungkapnya.
Terkait kekerasan yang dilakukan terhadap A, Ulis tak menyangkal.
Ia mengatakan bahwa suami A memang kerap ringan tangan sehingga menyebabkan luka terhadap korban.
"Sudah kelewatan sih ini suaminya. Sering juga sih kalau mukulin-mukulin seperti ini," ucapnya.
Ia berharap agar pelaku segera tertangkap dan dihukum seberat-beratnya oleh pihak berwajib.
"Segera ditangkap itu pelaku. Karena kita sebagai perempuan pasti merasakan betapa sakitnya diperlakukan seperti itu. Saya dan (A) ini seperti kakak adik. Ya memang benar-benar akrab," paparnya.
Reaksi Sang Anak

Menyikapi hal itu, anak pertama korban, Herman mengatakan bahwa ia mendapatkan kabar KDRT terhadap ibunya melalui sang Bibi.
Merespon hal itu, Herman bergegas pulang untuk melihat kondisi ibunya dan menemaninya melakukan pelaporan serta membawanya ke rumah sakit terdekat.
"Untuk awal, kebetulan posisi saya sedang tidak di lokasi, saya lagi di luar. Saya baru dapat kabar saat saya arah pulang dari Bekasi. Saya dikabari ditelepon oleh kakak angkat saya bahwa ibu saya dipukuli. Saya langsung pulang," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Selasa (10/9/2019).
"Ketika saya sampai rumah, orang tua saya sudah membuat laporan penganiayaan ke Polsek. Setelah ke Polsek, ibu saya dibawa ke RSUD Cibinong untuk dilakukan visum," sambungnya.
Terkait kabar perselingkuhan, Herman mengaku bahwa mendengar kabar tersebut dari pihak saudara yang memang tinggal berdekatan dengan ibunya.
"Kalau untuk selingkuh saya tahu hanya segelintiran. Karena saya itu jarang di rumah, kebetulan saya di luar. Paling tahu kabar itu dari bibi dari saudara-saudara saya yang mengadu ke saya," jelasnya.
Sebelumnya, Herman mengungkapkan bahwa kejadian KDRT yang menimpa ibunya juga pernah dialami.
Hanya saja, kejadian sebelumnya Herman tidak membuat laporan ke pihak berwajib lantaran permintaan sang ibu.
"Saya hanya mengetahui dua kali pelaku melakukan KDRT. Yang pertama itu digebukin sampai lebam, saya anjurkan untuk visum tapi tidak mau. Nah yang kedua kali ini langsung ibu yang minta," ucapnya.
Lebih lanjut, Herman membeberkan bahwa saat ini kondisi ibunya masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Ia masih menunggu hasil pemeriksaan luka dalam yang dialami oleh ibunya akibat KDRT.

"Kondisi ibu masih dirawat di RSUD Cibinong, sudah membaik tapi masih menunggu hasil pemeriksaan luka dalam. Karena kemarin meludah saja masih berdarah," ucapnya.
Ia pun berharap agar pihak berwajib dapat segera menangkap pelaku yang tega melukai ibunya sehingga mendapatkan perawatan serius di rumah sakit.
'Harapan saya sih agar pelaku cepat tertangkap. Harapan saya sebagai anak," tuturnya.
Terkait biaya, Herman menjelaskan bahwa masyarakat yang mengetahui kasus ini terketuk hatinya sehingga melakukan pengumpulan biaya sukarela untuk biaya berobat (A).
'Kalau untuk biaya, pertama masuk itu tidak bisa pakai BPJS karena BPJS tidak mengcover KDRT. Terus warga sini simpati dan secara swadaya untuk melakukan sumbangan untuk biaya pengobatan. Karena pihak rumah sakit mengatakan bahwa ibu syarafnya kena, matanya juga pendarahan," jelasnya.
• Suka Duka Driver Ojol Viral Pakai Sepeda: Sedia Minyak Urut Sewaktu Kaki Pegal-pegal
• Hari Ini, Kecelakaan Kembali Terjadi di Tol Cipularang: Lokasi Dekat dengan Kecelakaan Beruntun Lalu
• Hadapi Timnas Indonesia, Thailand Didukung Langsung 300 Suporter yang Datangi SUGBK
• Kecamatan Cipayung Kini Dilengkapi SPS Negeri
Diketahui, (A) berprofesi sebagai asissten rumah tangga disekitar kediamannya.
(A) memiliki 3 anak hasil dari pernikahannya bersama sang suami yang diketahui berprofesi sebagai juru parkir angkutan umum.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwajib masih melakukan pencarian terhadap pelaku KDRT
"Belum ada kabar lanjutan. Pihak Kepolisian kemarin sudah datang. Babinsa juga datang kesini. Masih dilakukan pencarian," pungkasnya. (TribunnewsBogor)