BJ Habibie Meninggal

Pesawat R80 Rancangan BJ Habibie Sudah 155 Unit Dipesan, Diperkirakan Jadi 4 Tahun Lagi

Nasib pesawat R80 yang dirancang BJ Habibie, telah mendapat 155 unit pemesanan dan diperkirakan jadi empat tahun lagi.

Penulis: Suharno | Editor: Y Gustaman
Setkab.go.id
BJ Habibie memberikan penjelasan kepada Presiden Joko Widodo tentang pesawat R80. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie tutup usia Rabu (11/9/2019) petang di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Guru bangsa yang dikenal dengan bapak teknologi Indonesia ini memiliki satu cita-cita yang belum terwujud yakni menerbangkan pesawat yang telah dirancangnya R80.

Pesawat R80 telah dirancang Habibie, beberapa tahun lalu.

Kemudian, dilansir dari Kompas.com, pada tahun 2017 perusahaan milik keluarga Habibie, PT Regio Aviasi Industri (RAI) mencari pendanaan untuk pembuatan purwarupa (prototype) pesawat R80 yang diperkirakan mencapai Rp 200 miliar.

Untuk keseluruhan biaya pengembangan usaha mencapai 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 20 triliun.

PT Regio Aviasi Industri (RAI) telah menjalin kerja sama dengan situs penggalangan dana melalui internet atau crowdfunding yakni Kitabisa.com.

"Kita punya sejarah patungan beli pesawat ​untuk Indonesia, Dakota RI-001 Seulawah! Sekarang panggilan itu kembali, yuk patungan pesawat R80 untuk Indonesia!" Begitulah kalimat pembuka di situs tersebut.

Pesawat tipe R80 buatan BJ Habibie yang dibiayai dari dana yang dihimpun dari masyarakat.
Pesawat tipe R80 buatan BJ Habibie yang dibiayai dari dana yang dihimpun dari masyarakat. (Youtube)

Sebelum Meninggal, BJ Habibie Beri Pesan ke Cucunya yang Pernah Seleksi di Timnas U19

Menariknya, ada penawaran khusus bagi masyarakat yang ingin menyumbang dana untuk pengembangan pesawat R80 rancangan presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie.

Publik bisa menyumbangkan donasi mulai dari Rp 100.000, dengan imbalan foto donatur akan ditampilkan di badan Pesawat R80.

Adapun untuk donasi Rp 200.000, foto penyumbang dana akan ditampilkan di badan pesawat dan mendapatkan satu buah kaos ekslusif R80.

Masyarakat yang menyumbangkan dana sebesar Rp 300.000, maka foto donatur akan ditampilkan di badan pesawat dan mendapatkan hoodie ekslusif R80.

Sementara untuk jumlah yang lebih besar yakni donasi Rp 700.000, foto donatur akan ditampilkan di badan pesawat dan mendapatkan jaket bomber ekslusif R80.

Gibran Turun Menyumbang

Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka bahkan turun menyumbang danan untuk pembuatan pesawat R80 yang dirancang BJ Habibie.

Hal tersebut dilakukannya saat hadir dalam penutupan hajatan besar Badan Ekonomi Kreatif Habibie Festival tahun 2018 lalu. 

Kehadirannya disambut pula oleh putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie.

Dukungan tersebut dilakukan Gibran agar bisa membuat industri dirgantara nasional segera bangkit kembali.

Dukungannya melalui penjualan produk kreatif t-shirt milik Tugas Negara Bos, sebuah brand yang sedang dikembangkan Gibran.

T-shirt tersebut bergambar BJ Habibie saat masih muda.

"Target donasi tidak ada, namun yang terpenting adalah bagaimana semangat kita untuk mendukung kebangkitan kedirgantaraan Indonesia," terang Gibran dalam acara penutupan Bekraf Habibie Festival di De Tjolomadoe, Minggu (22/4/2018).

Sehingga melalui patungan ini dapat menghasilkan pesawat milik anak bangsa.

BJ Habibie Meninggal Dunia, Sejumlah Artis Sampaikan Ucapan Duka Melalui Instagram

155 Pesawat R80 Telah Dipesan

Dilansir dari TribunSolo.com, Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI), Ilham Akbar Habibie mengatakan Pesawat R80 rancangan Presiden BJ Habibie terus dikembangkan.

Bahkan, sambungnya, cakupan pasarnya pun terus diperluas.

"Karena tidak banyak negara di dunia ini yang mampu membuat pesawat, dari sekitar 200 negara di dunia ini, hanya sekitar 20 negara atau 10 persennya yang mempunyai kemampuan tersebut," katanya saat berada di Solo, Selasa (12/3/2019).

Pihaknya menyebut saat ini PT RAI masih dalam proses membuat purwarupa pesawat R80.

 Proses ini diperkirakan akan selesai dalam 4 tahun ke depan.

Sejauh ini pemesanan masih di cakupan dalam negeri, antara lain Nam Air sebanyak 100 unit, Kalstar 25 unit, Trigana Air 20 unit dan Aviastar 10 unit.

Dalam arti total pemesanan pesawat yang akan digarapnya sudah mencapai 155 unit.

"Dan Sriwijaya Air menjadi perusahaan yang paling banyak memesan pesawat berbaling-baling tersebut," ungkapnya.

Untuk pengembangannya, pihaknya mengaku tahun ini 2019, akan ada investor yang lumayan besar, dan investor tersebut dari Indonesia.

"Saya belum bisa menyebut nama investor karena masih dalam perundingan," tutupnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved