Kisah Kakek Nur Tetap Semangat Kayuh Sepeda Jualan Perlengkapan Muslim Demi Menyambung Hidup

Nur (83) mengayuh sepeda hitamnya menuju rumah seusai berjualan perlengkapan muslim di Masjid Darussalam.

TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Sosok Muhammad Nur (83) masih semangat bekerja pada Kamis (12/9/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Di depan tembok kedutaan besar Inggris, Nur (83) mengayuh sepeda hitamnya menuju rumah seusai berjualan perlengkapan muslim di Masjid Darussalam.

Ia tinggal di permukiman padat di bawah bayang-bayang kompleks perumahan elit di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan.

Sosok Muhammad Nur (83) masih semangat bekerja pada Kamis (12/9/2019).
Sosok Muhammad Nur (83) masih semangat bekerja pada Kamis (12/9/2019). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Meski telah memasuki usia senja, Muhammad Nur (83) masih mencari sesuap rezeki demi menyambung hidup

Ketika hendak menyeberang jalan raya, ia turun sejenak menunggu saat tepat untuk kembali melanjutkan perjalanan.

Setiap hari rutinitas itu dilakukannya.

Nur turut membawa dagangan berupa aneka peci, baju koko hingga tasbih di sadel belakangnya.

Ia biasanya telah berangkat ke Masjid Darussalam siang hari hingga sore hari untuk berjualan.

Nur menggelar lapak berisi dagangannya di sekitar masjid untuk dijual kepada para jemaah yang hilir-mudik.

Namun, tak jarang ia pulang dengan tangan hampa.

"Jarang memang saya dapat uang dari jemaah masjid. Bisa sehari jualan enggak dapat apa-apa. Kalau dapet ya Rp 50 ribuan," katanya kepada TribunJakarta.com pada Kamis (12/9/2019).

Sewaktu pertama kali dirinya berjualan di masjid itu sering diusir oleh penjaga masjid.

Namun, penjaga itu akhirnya membiarkan Nur berjualan di sana.

Demi Hidupi Istri

Kendati dikaruniai belasan anak dan belasan cucu, Nur harus terus bekerja keras demi mencukupi kebutuhan hidupnya.

Ia berkilah tak ingin merepotkan anak-anaknya untuk meminta bantuan ekonomi.

"Saya enggak mau merepotkan mereka. Kalau enggak dagang gini dari mana penghasilannya. Buat hidup saya dan istri saya saja," terangnya.

Selain itu, Nur juga harus membantu membiayai pengobatan istrinya yang tengah sakit.

"Istri saya kan abis jatuh, saya bantu dia berobat. Sekarang sudah membaik tapi masih ngeluh sakit," jelas kakek yang telah menunaikan ibadah haji itu.

Dibalik kesulitan yang merundungnya, Nur merupakan sosok yang suka bergurau.

Terapkan Aturan Ketat, Calon Ketum PSSI Tak Boleh Terlibat Pengaturan Skor dan Terpidana

Mahasiswi S2 ITB Korban Kecelakaan Tol Cipularang Sempat Baca Pesan Whatsapp Ayahnya

Tahlilan di Rumah Almarhum BJ Habibie Terbuka Bagi Warga

Sempat Gelisah, Reza Rahardian Ungkap Kenangan Soal BJ Habibie : Dia Sangat Perhatian

Tampak beberapa kali dirinya berseloroh dengan temannya yang tiba-tiba datang menyapanya.

Di sela candaannya, terselip tawa pada diri Nur.

Nur tetap bersyukur sampai saat ini diberikan kesehatan pada dirinya sehingga bisa terus bekerja.

"Ya saya tetap bersyukur. Saya juga bersyukur kesehatan istri saya semakin membaik," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved