Misteri Kehadiran Siswi SMK di Dalam Mobil Pengedar Pil Koplo yang Alami Kecelakaan Maut
Polisi masih menyelidiki riwayat Amalia Hestin Mugraheni (17) siswi SMK di mobil pengedar pil koplo yang alami kecelakaan maut di Nganjuk.
Penulis: Suharno | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJATENG.COM - Polisi masih menyelidiki riwayat Amalia Hestin Mugraheni (17) yang menjadi korban tewas saat kecelakaan maut antara mobil Toyota Innova AE 567 SC dengan Bus Mira S 7190 US di Selorejo Nganjuk.
Hal ini lantaran Amalia menjadi satu-satunya wanita di dalam mobil yang mengalami nasib nahas.
Selain Amalia, di dalam mobil Toyota Innova juga ada tiga orang lainnya yakni Vico Abdillah (21), Panji Whisnu (22) dan Tohir Rohjana (22).
Hanya Tohir Rohjana yang saat itu duduk di samping kursi sopir yang selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Tiga orang lainnya yakni Amalia, Vico dan sang sopir Panji, meninggal dunia di lokasi kejadian.
Peristiwa nahas tersebut berawal saat sopir Innova, Panji mengendari mobilnya menuju arah Surabaya.
Lalu, saat di lokasi mobil yang Panji kendarai hilang kendali.
Mobil Innova itu oleng ke kanan hingga melewati batas tengah jalan, lalu menghantam bus Mira dari arah berlawanan.
"Mobil Innova mengalami kerusakan cukup parah dan bus Mira tidak mengalami kerusakan berarti," kata AKP Hegy mendampingi Kapolres Nganjuk, AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta, Senin (9/9/2019).
Dilansir dari SURYA.co.id, mobil Toyota Innova itu hancur. Bagian atasnya lepas.
Sementara, bagian depan mobil juga ringsek.
Sejumlah sumber menyebut Panji mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
Begitu juga dengan kap mobil bagian depan yang penyok.
• Polisi Jadikan Korban Selamat Kecelakaan Maut Innova Vs Bus sebagai Tersangka, Ini Pengakuannya
• Reza Rahadian Menangis di Rumah Duka BJ Habibie, Hati BCL Hancur: Semoga Bertemu Eyang Ainun
• UPDATE Klasemen Liga 1 2019 - Persija Jakarta Hampir Juru Kunci, Persipura ke Papan Tengah
Pengakuan Tohir Tentang Amalia
Satu-satunya korban selamat Tohir Rohjana (22) memberikan keterangannya di Polres Ponorogo terkait kecelakaan maut di Selorejo Nganjuk.
Saat diperiksa pihak kepolisian, Tohir tampak sudah gundul dan mengenakan baju tahanan berwarna oranye.

Setelah beredar foto dirinya tiduran di sel penjara, kini kembali beredar video singkat yang merekam detik-detik Tohir memberikan pengakuannya.
Dalam video pendek berdurasi 29 detik tersebut meperlihatkan sosok Tohir yang menjawab sejumlah pertanyaan pihak berwajib.
Tohir yang duduk di kursi sembari mengenakan baju tahanan, tampak santai saat menjawab sejumlah pertanyaan tersebut.
Salah satu pertanyaan yang dilontarkan ialah terkait dengan video viral yang ia rekam sebelum kecelakaan maut terjadi.
Diwartakan sebelumnya, beredar video aktivitas empat pemuda penumpang mobil Innova sebelum terjadi kecelakaan.
Saat itu Tohirlah yang merekam aktivitas teman-temannya di dalam mobil.
Dalam video yang direkam Tohir terdengar orang membahas tentang tabrakan.
Berikut isi obrolan sebelum terjadi kecelakaan:
"Ki gaweo cerito gik. Lek aku nabrak-nabrak" ujar salah satu laki-laki dalam mobil tersebut.
(Ini buat cerita gik, kalau aku -nanti- nabrak-nabrak)
Tak disangka, kata-kata tersebut berubah menjadi kenyataan.
Sebagai satu-satunya korban selamat, Tohir mengaku tak menduga jika omongan tersebut terjadi sungguhan.
Berikut pengakuan Tohir:
"Niku nggawe cerito lek mari nabrak-nabrak, tibakne nabrak tenan malahan," ucap Tohir.
(Itu buat cerita kalau nabrak-nabrak, ternyata malah nabrak sungguhan).

Pengakuannya tersebut dibarengi dengan tawa seakan tak percaya kejadian nahas menimpa ia dan teman-temannya.
Sontak pernyataan Tohir membuat orang yang berada di ruangan tergelak, tak terkecuali dirinya.
Tohir juga dilontari pertanyaan tentang Amalia, korban perempuan tewas yang memakai baju kuning.
Seseorang menanyai Tohir terkait aktivitas Amalia di hari sebelum kecelakaan maut tersebut terjadi.
Mendengar hal tersebut, Tohir mengaku tidak tahu menahu tentang hal tersebut.
"Kulo mboten ngertos," jawab Tohir.
(saya tidak tahu).
Berikut videonya:
Tohir Tenggak Pil Koplo Sebelum Innova Tabrak Bus Mira di Selorejo Nganjuk, Ini 5 Fakta Barunya
Tohir Rohjana (22) warga Desa Subokastowo Kecamatan Tambak Bayan Kabupaten Ponorogo merupakan satu-satunya korban selamat dalam laka maut di Selorejo Nganjuk.
Dalam peritiwa kecelakaan maut antara Toyota Innova Vs Bus Mira yang terjadi di jalan raya Nganjuk - Madiun Senin (9/9/2019) merenggut tiga rekan Tohir.
Kendati dirinya bernasib mujur, ternyata Tohir berstatus buronan Polres Ponorogo lantaran tersandung kasus narkoba.
Tak hanya itu, Tohir pun juga mengakui jika dirinya mengonsumsi barang haram, pil koplo sehari sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi.
Alhasil, Tohir pun digelandang oleh Polres Ponorogo untuk diperiksa lebih lanjut.
Jika Tohir mengonsumsi pil koplo sehari sebelum kecelakaan maut di Selorejo Nganjuk, bagaimana dengan ketiga rekan lainnya?
Berikut fakta terbaru korban selamat Tohir Rohjana kecelakaan di Selorejo Nganjuk, Tohir Rohjana.
1. Tohir Konsumsi Pil Kople Sehari Sebelum Kecelakaan Maut

Kecelakaan maut antara Toyota Innova dengan Bus Mira terjadi di Jalan Nganjuk-Madiun, Jawa Timur, Senin (9/9/2019) kemarin.
Toyota Kijang Innova nopol AE 567 SC yang ditumpangi empat orang, tiba-tiba oleng dan menghantam Bus Mira nopol S 7190 US.
Dalam kecelakaan itu, sopir dan dua penumpang tewas di lokasi. Sementara, seorang penumpang bernama Tohir Rohjana (22) mengalami luka ringan.
Belakangan diketahui, Tohir ternyata seorang pengedar pil koplo jenis double L.
Berdasarkan pemeriksaan kepolisian, Tohir juga mengaku mengonsumsi pil koplo pada hari Minggu malam sebelum terlibat kecelakaan maut pada hari Sabtu siang yang menewaskan tiga temannya itu.
2. Tanggapan Polres Ponorogo
Kasatreskoba Polres Ponorogo, Iptu Eko Murbiyanto, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan bahwa Tohir menjadi buron.
Ia diburu polisi lantaran mengedarkan obat Triheksifenidil HCL atau biasa dikenal pil Double L.
"Seminggu yang lalu, kami mengamankan seorang pengguna. Dari tangan pertama ini kami mengamankan 152 butir pil double L. Dari hasil pengembangan mengarah ke Tohir," kata Eko saat dikonfirmasi, Selasa (10/9/2019) sore.
Hingga akhirnya, polisi mengetahui bahwa Tohir menjadi korban kecelakaan di Nganjuk. Selanjutnya, Tohir dibawa ke Polres Ponorogo untuk diperiksa.
"Berdasarkan barang bukti permulaan cukup, kami periksa yang bersangkutan dan mengakui sebagai pemilik barang tersebut. Kami juga menggeledah tempat kostnya dan kami temukan sekitar 50 butir pil double L," katanya.
3. Tohir Baru Lepas dari Tahanan pada 17 Agustus Lalu

Eko Murbiyanto menuturkan, warga Kelurahan Tambakbayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo ini juga merupakan residivis kasus narkoba.
Tohir dihukum sembilan bulan penjara, dan baru bebas pada 17 Agustus lalu, karena mendapat remisi.
4. Apakah Ketiga teman Tohir juga Konsumsi Pil Koplo?
Eko menambahkan, kepada Polisi, Tohir juga mengaku mengonsumsi pil koplo pada Minggu (8/9/2019) malam, sehari sebelum terjadi kecelakaan maut.
Kendati demikian, Tohir mengaku tidak tahu apakah ketiga temannya juga mengonsumsi barang haram tersebut.
"Mengonsumsi, keterangan dari dia. Malam sebelum kecelakaan. Tapi jalau tiga teman yang lainya kami tidak tahu," katanya.
Akibat perbuatannya, Tohir dijerat dengan Pasal 196 UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
5. Penyelidikan Bakal Berjalan Lama
Terkait dengan penyelidikan guna menentukan siapa tersangka dalam kecelakaan maut tersebut, Kasatlantas Polres Nganjuk, AKP Hegy Renata menuturkan penyelidikan kemungkinan berjalan lama.
Hal ini berkaitan dengan penangkapan korban selamat, Tohir Rohjana oleh jajaran Polres Ponorogo.
"Khusus untuk korban selamat bisa di konfirmasi ke Polres Ponorogo ya. Mereka yang memprosesnya. Kami hanya akan meminta keterangan korban selamat itu tapi menunggu dari Polres Ponorogo," ucap Hegy.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kecelakaan Maut Bus Mira Vs Innova di Nganjuk Diduga Akibat "Human Error", penyebab kecelakaan Bus Mira Vs Innova di Selorejo Nganjuk itu adalah human error atau kelalaian manusia
Human error atau kelalaian manusia merupakan salah satu dari empat penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, seperti dikutip dari Gridoto dalam artikel 'Alamak! Ternyata Ini Penyebab Terjadinya Kecelakaan di Indonesia'
Faktor tersebut ternyata punya andil besar atas terjadinya berbagai kasus kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Pemicunya bisa karena kondisi fisik dan mental pengendara yang kurang baik, cara berkendara, buruknya kemampuan mengemudi, hingga pengaruh alkohol. (*)