Pimpinan Baru KPK Lili Pintauli Tak Jaim, Pakai Kaus dan Celana Pendek ke Pasar saat Santai
Siapa menyangka, Lili Pintauli Siregar pimpinan baru KPK punya kesederhanaan. Ke pasar tak sungkan pakai kaus dan celana pendek.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir/Nur Indah Farrah
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Orang yang melihat Lili Pintauli Siregar sekilas akan menganggapnya orang biasa, bukan seperti pejabat negara yang jaga image.
Lili Pintauli Siregar punya banyak sederet pengalaman ini tak lama lagi dilantik sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Ia terpilih sebagai pimpinan KPK bersama Firli Bahuri, Alexander Marwata, Nurul Ghufron dan Nawawi Pomolango.
"Kalau lihat orangnya, kaga kaya orang penting," ujar Sunardi, security kompleks Cendana Residence, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (13/9/2019).
Perumahan tempat Lili tinggal beririsan langsung dengan kantor Pemkot Tangsel itu.
Lili baru saja terpilih sebagai pimpinan KPK setelah voting oleh komisi III DPR RI.
Sunardi mengenal baik baik sosok mantan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) itu.
• Anak Elvy Sukaesih Mengamuk Ditolak Utang Rokok, Pemilik Warung: Ini Bukan yang Pertama Kali
Sudah 10 tahun Sunardi sebagai sekuriti di kompleks itu.
Selama itu ia melihat sosok Lili sebagai warga yang supel dan ramah sehingga mudah saling mengenal.
Jika saat bekerja, Lili selalu tampil rapi dan gagah karena berurusan dengan hukum.
Hal itu berbalik dengan gaya penampilannya di rumah.
Sunardi kadang pangling melihat Lili yang sering ke pasar hanya menggunakan kaus dan celana pendek.
Kaus yang digunakan pun bukan kaus mewah.
• Garuda Indonesia Gandeng KPK Sosialisasi Pencegahan Gratifikasi
Sunardi berani menjamin kaus yang digunakannya lebih bagus dari pada yang dipakai Lili.
"Dia aja kalau ke pasar pakai kaus. Kaus juga bagusan punya kita," ujarnya.

Sunardi sempat kaget saat melihat Lili di televisi.
Tapi keesokannya Sunardi melihat pakaian santai saat Lili di area kompleks.
"Saya lagi libur di rumah liat dia lagi di DPR diwawancarai Kompas TV."
"Besoknya saya masuk pagi di posko sekuriti, dia lagi lewat aja pakai celana pendek dan kaos," ujarnya sambil tertawa.
Lebih Suka Makan Tahu Tempe
Soal makanan Lili memilih makan telur dan tempe sewaktu masih bekerja di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Ciracas, Jakarta Timur.
Mantan Wakil Ketua LPSK ini terkesan biasa.
Menjadi pejabat negara dan bergelimang kekayaan tak membuatnya terlena dengan makanan yang serba mahal.
Lili lebih memilih makan nasi dengan lauk pauk telur dan tempe selama menjabat sebagai Komisioner LPSK.
Hal ini diungkapkan oleh Tenaga Ahli Ketua LPSK Rully Novian yang pernah menjadi staf Lili sejak 2010.

"Milih, dia milih kalau makan. Dia hanya makan telur dan tempe. Daging dia makan juga, tapi sangat mengurangi," ungkap Rully saat ditemui TribunJakarta.com, Jumat (13/9/2019).
"Seperti daging ayam jarang. Apalagi ayamnya negeri, enggak mau dia. Kita makan enak nih, dia cuma pesan telur dan tempe aja. Dia milih, tapi itu milihnya," jelasnya.
Makanan yang sederhana dan mudah didapat di rumah makan pinggir jalan tak pernah dipermasalahkannya.
Diakui Rully, selama ini Lili selalu penuh dengan kesederhanaan.
Di mana pun tempat makannya, ia tak pernah memandang sebelah mata sebelum menjajal langsung cita rasa masakannya.
"Pokoknya kalau makanan anak muda dan buat dia aneh, di situ dia cuma pesan telur sama tempe."
"Tapi dia ingetin selalu begini 'kebanyakan lu makan ini, entar kolestrol.'"
"Itu sih yang saya kira bikin dia jarang sakit. Makanannya di jaga banget," lanjutnya.
Wanita kelahiran Bangka Belitung, 9 Februari 1966 ini juga memiliki keunikan lainnya selain makanan.
Lili memiliki ketertarikan pada bebatuan dan pemandangan yang bernuana alam.
"Ada lagi. Dia suka bebatuan. Dia pakai gelang batu giok gitu. Terus waktu ngetrend batu akik, kita lagi dinas luar juga diajak dia cari batu itu," ungkap Rully sembari tertawa saat mengingat kenangan tersebut.
Mulai dari cerita batu akik, satu persatu kenangan lucunya kembali muncul.
Ia kembali lagi menceritakan sikap lucu Lili sewaktu bekerja di LPSK dan sedang dinas luar kota.
"Pernah juga dari Banjarmasin ke Kabupaten Kandangan kita pergi sekitar 8 jam perjalanan cuma buat lihat air terjun. Baru 20 menit balik lagi."
"Kata dia gak bagus, dia pulang lagi. Padahal yang mau ke situ itu dia," tutupnya seraya tertawa kembali. (Jaisy Rahman Tohir/Nur Indah Farrah)