Viral di Medsos
Diberi Uang Usai Diantar Polisi, Nenek yang Gendong Jenazah Cucunya Langsung Bikin Nisan
Setelah diberi uang, Dian mengaku sangat terharu. Apalagi kondisi keuangannya saat ini sedang surut dan dirinya sedang tidak bekerja.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Dian Islamiyati (36) akhirnya sampai ke rumah duka sambil menggendong jasad cucunya yang baru lahir.
Cucunya yang lahir prematur meninggal di Puskesmas Cilincing, Jakarta Utara kemarin.
Dia tiba di rumah duka diantar oleh Kepala Subsektor KBN Marunda Aiptu Wayan Putu Sumerta.
Setelah sampai di rumah, Dian mendapatkan uang bantuan dari Aiptu Wayan yang mengantarnya.
Dian mengaku mendapatkan uang Rp 200 ribu.
Uang itu diberikan setelah sang polisi menyempatkan diri mengobrol bersama Dian di rumahnya.
"Jadi setelah diantar itu polisinya sempat lama ngobrol di sini," ujar Dian kepada TribunJakarta.com di rumahnya, Kampung Malaka I, RT 07/RW 12 Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (18/9/2019).
"Lalu sebelum pulang saya dikasih uang, dikasih Rp 200 ribu buat bantu gitu," Dian menambahkan.
Setelah diberi uang, Dian sangat terharu.
Apalagi kondisi keuangannya saat ini sedang surut dan dirinya sedang tidak bekerja.
Alhasil, uang Rp 200 ribu itu sangat bernilai bagi Dian.
Uang itu pun langsung dipakai Dian untuk membuat nisan bagi jenazah cucunya.
Nisan kayu seharga Rp 170 ribu pun berhasil dibeli Dian.
Ia juga memberi nama jenazah bayi itu Andi Saputra atas kemauannya sendiri.
"Saya waktu itu nggak pegang uang sama sekali."
"Dapat dari pak polisi langsung saya bikinin nisan untuk cucu saya," kata Dian.
• Persija Jakarta Perkenalkan Farri Agri, Mantan Pemain Klub Liga Qatar
Akhirnya, jenazah bayi laki-laki itu dikuburkan selepas salat Isya, kemarin.
Jenazah cucunya itu dikuburkan di TPU Malaka dengan dihadiri beberapa keluarga korban.
Terselip cerita kenapa Dian bisa diantar sang polisi sampai ke rumah duka.
Pada Selasa sore itu, Dian tengah menggendong jenazah bayi cucunya saat melintas di Jalan Akses Marunda.
Dian terpaksa berjalan kaki karena motor yang dibawa keponakannya mogok di tengah jalan.
Dian menuturkan, jenazah bayi laki-laki itu ia bawa dari Puskesmas Kecamatan Cilincing dengan dibungkus beberapa lapisan kain.
• Foto-foto Renovasi Masjid Istiqlal, Masjid Terbesar di Asia Tenggara Semakin Megah
• Hasil Liga Champions Rabu Dini Hari - 2 Klub Inggris Tumbang, Rekor Baru di Austria
• Terungkap Fakta Kecelakaan Maut Bus Rosalia Indah di Lampung, Sopir Melompat saat Bus Mau Terguling
• 5 Fakta Penampakan Pocong di Tangerang, Bukan Pertama Kali Hingga Imbauan MUI
Si bayi baru meninggal setelah lahir prematur dari janin anak Dian, Insani Aura Stefani pada Selasa siang.
Saat itu suaminya tak mendampingi persalinan Insani.
Dian saat itu membonceng keponakannya dari Puskesmas Cilincing untuk membawa bayi ke rumah duka.
Namun, sesampainya di tengah Jalan Akses Marunda, motor yang dinaiki Dian mogok karena kehabisan bensin.
Dian turun dari motor lalu berjalan kaki sambil menggendong jenazah tersebut.
Sementara keponakannya mendorong motor bermaksud mengisi bahan bakar di pom bensin Akses Marunda.
"Saat itu dalam keadaan macet, di perempatan KBN motor mogok karena kehabisan bensin."
"Saya jalan sampe pom bensin. Itu macet banget saya jalan pelan-pelan," kata Dian.
Ketika menyeberang ke arah pom bensin, Dian bertemu dengan tiga polisi yang tengah mengatur lalu lintas.
Salah satu polisi mendapati jenazah bayi yang digendong Dian, lalu bertanya siapa bayi itu.
Dian menjawab, bayi laki-laki itu adalah cucunya yang baru saja meninggal dunia.
Dian pun mengaku akan membawa bayi itu ke rumahnya untuk segera dikuburkan.
"Pas saya nyebrang, pas mau belok ke kanan ada pak polisi."
"Dia tanya, ini siapa, ini yang meninggal, ini cucu saya. Baru meninggal," jelas Dian.
Polisi yang bertanya adalah Kapolsubsektor KBN Marunda Aiptu I Wayan Putu Sumerta.
Ia datang mengendarai mobil.
Aiptu I Wayan juga yang mengantar Dian sampai ke rumahnya bersama jasad si bayi.
"Ya udah terus saya diantarkan sampai ke sini, ke rumah."
"Pak polisi itu juga sempat lama di sini, ngobrol-ngobrol," ucap Dian.
Dian baru tiba di rumahnya sekitar pukul 17.30 WIB.
Jenazah bayi itu baru dimakamkan sekitar selepas salat Isya di TPU Malaka.
Dian menambahkan, bayi itu dilahirkan oleh anak keduanya, IAS, sekitar pukul 14.00 WIB kemarin siang.
Setelah keluar dari rahim ibunya, bayi itu didapati tak bernyawa.
Jenazah bayi itu pun sempat ditempatkan di Ruang Bersalin Puskesmas Kecamatan Cilincing selama beberapa jam.