Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Dokter Forensik Terkait Sebab Luka Sayat Pegawai Transjakarta
Dia mengaku belum dapat memastikan apakah luka sayat di tangan kiri pegawai PT Transjakarta itu berada tepat di bagian nadi atau bukan.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Unit Reskrim Polsek Jatinegara menunggu hasil pemeriksaan dokter terkait sebab luka sayat di tangan kiri Putra Ragil (38) yang ditemukan di kawasan Gunung Antang, Jatinegara.
Dari pemeriksaan dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Kapolsek Jatinegara Kompol Darmo Suhartono mengatakan bisa dipastikan Ragil dilukai orang lain atau merupakan percobaan bunuh diri.
"Untuk kepastian kita menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik. Karena dokter yang memastikan apa itu lukanya karena dilukai atau korban melukai diri sendiri," kata Darmo di Mapolsek Jatinegara, Rabu (18/9/2019).
Dia mengaku belum dapat memastikan apakah luka sayat di tangan kiri pegawai PT Transjakarta itu berada tepat di bagian nadi atau bukan.
Darmo menuturkan warga dan personel Polsek Jatinegara bergegas membawa Ragil ke RSCM guna mencegah korban tewas kehabisan darah.
"Saya belum dapat memastikan posisi lukanya di bagian nadi atau di mana, yang jelas di tangan kiri dan sekarang sudah ditangani dokter, diperban," ujarnya.
Keterangan dokter RSCM terkait sebab luka akan dicocokkan dengan keterangan pegawai Transjakarta yang bertugas sebagai kolektor tiket penjualan.
Bila keterangan dokter dan Ragil kompak menyatakan luka sayat akibat perbuatan orang lain atau hasil penganiayaan.
Darmo menjamin Unit Reskrim Polsek Jatinegara akan mengusut kasus hingga pelaku berhasil diringkus.
"Kalau memang dokter menyatakan itu dilakukan orang lain tentu kita cari pelakunya. Untuk sekarang kita masih menunggu, korban juga belum bisa memberi keterangan," tuturnya.
Sebaliknya, bila dokter menyatakan luka sayat merupakan hasil percobaan bunuh diri pihaknya tetap mengusut motif Ragil melakukan percobaan bunuh diri.
Darmo mengatakan personel Unit Reskrim Polsek Jatinegara belum memeriksa keluarga Ragil karena identitasnya sempat tak diketahui.
"Kalau dokter menyatakan luka itu karena akibat perbuatan yang bersangkutan sendiri tetap kita usut. Alasannya apa, motifnya apa. Nanti kita minta keterangan dari keluarga," lanjut Darmo.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo membenarkan bila secara medis dapat dipastikan sebab luka.
"Bisa, apakah luka akibat dia melukai diri sendiri atau dilakukan orang lain itu bisa terlihat. Itu masuk ilmu kedokteran forensik," jelas Edy.
Polisi tak temukan bekas penganiayaan
Personel Unit Reskrim Polsek Jatinegara tak mendapati tanda penganiayaan pada tubuh Putra Ragil (38) yang ditemukan bersimbah darah di kawasan Gunung Antang, Jatinegara tadi pagi.
Kapolsek Jatinegara Kompol Darmo Suhartono mengatakan hasil pemeriksaan awal terhadap tubuh Ragil hanya mendapati adanya luka senjata tajam di bagian tangan kiri.
"Tidak ada, tidak ada tanda penganiayaan di tubuh korban. Luka yang ditemukan hanya di bagian tangan kiri. Di sekitar lokasi juga tidak ada tanda perkelahian," kata Darmo di Mapolsek Jatinegara, Rabu (18/9/2019).
Meski terluka, personel Unit Reskrim Polsek Jatinegara belum dapat memastikan Ragil jadi korban penganiayaan atau kejahatan jalanan.

Pasalnya saat ditemukan sekira pukul 06.00 WIB, warga yang beraktivitas di sekitar lokasi Ragil terkapar pun tak mendengar keributan terjadi.
Darmo menuturkan hingga kini ada dua warga yang ditetapkan jadi saksi karena melihat Ragil sebelum terkapar dalam keadaan luka cukup parah.
"Saksi tak melihat ada keributan. Dugaan sementara korban melakukan percobaan bunuh diri, tapi itu masih dugaan. Karena korbannya sendiri belum bisa memberi keterangan," ujarnya.
Sebelum diketahui identitasnya, Darmo mengaku pihaknya sempat kesulitan memastikan identitas Ragil yang tercatat warga Kecamatan Kemayoran.
Ketiadaan dompet atau identitas diri yang seharusnya dibawa Ragil sebagai pekerja justru tak ditemukan di tubuh dan sekitar lokasi.
"Dompetnya enggak ada, memang dari hasil penyelidikan kita identitas korban diduga atas nama Ragil. Tapi kita baru bisa memastikan setelah tadi pihak keluarga datang ke RSCM," tuturnya.
Hingga berita ditulis, Darmo mengatakan Ragil belum dapat memberi keterangan karena kondisinya masih lemah dan harus dirawat inap di RSCM.
Korban bawa banyak uang diduga korban kejahatan
Pria yang ditemukan terluka di perlintasan rel kawasan Gunung Antang, Kecamatan Jatinegara tadi pagi dipastikan merupakan karyawan Transjakarta.
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan dan Humas Transjakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan korban berinisial PR (38) bertugas sebagai kolektor tiket penjualan.
"Benar, yang bersangkutan adalah karyawan Transjakarta. Petugas kolektor tiket penjualan yang sedang bertugas," kata Nadia saat dikonfirmasi, di Jakarta Timur, Rabu (17/9/2019).
Biaya pengobatan PR yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) karena luka sayat di tangan kiri dipastikan ditanggung PT Transjakarta.
Nadia menuturkan pihaknya kini fokus mendampingi PR yang hingga kini belum dapat dimintai keterangan oleh polisi karena lukanya.
"Transjakarta menanggung seluruh biaya yang timbul akibat kejadian ini termasuk pemulihan trauma usai kejadian," ujarnya.
Kapolsek Jatinegara Kompol Darmo Suhartono mengatakan pihaknya belum dapat memastikan PR jadi korban penganiayaan atau bukan.
Namun dari hasil penyelidikan sementara Unit Reskrim Polsek Jatinegara, RG diduga melakukan percobaan bunuh diri.
Pasalnya dekat lokasi RG terkapar ditemukan sebilah cutter yang diduga digunakan untuk melukai lengan kirinya hingga lemas akibat pendarahan.
"Dugaan sementara dia melakukan percobaan bunuh diri menggunakan cutter. Korban ditemukan dini hari tadi," tutur Darmo.
Banyak banyak uang
PT Transjakarta memiliki dugaan berbeda dengan polisi atas musibah yang menimpa karyawannya, PR (38) saat ditemukan di kawasan Gunung Antang, Jatinegara tadi pagi.
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan dan Humas Transjakarta Nadia Diposanjoyo menduga PR ditemukan berimsimbah darah karena jadi korban kejahatan jalanan.
Alasannya PR tercatat sebagai petugas kolektor tiket penjualan yang sedang bertugas atau saat kejadian sedang membawa uang tunai dalam jumlah banyak.
"Untuk dugaan memang sedang dilakukan penelusuran oleh pihak kepolisian. Namun dari kami (Transjakarta) memang diduga ada kejahatan terhadap karyawan kami," kata Nadia saat dikonfirmasi, Rabu (18/9/2019).
Meski tak merinci berapa nominal uang tunai yang dibawa PR saat kejadian, Nadia tak menampik jumlah uang tunai terbilang besar.
Dia juga mengecam pelaku yang diduga melukai PR hingga kehilangan cukup banyak darah dan berharap polisi lekas menangkap pelaku.
"Benar (bawa banyak uang). Kami mengutuk keras pelaku kejadian tersebut. Kasus ini sedang ditangani pihak berwajib untuk mencari pelaku," ujarnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo menyebut belum dapat dipastikan PR jadi korban kejahatan jalanan.
Pasalnya PR yang kini dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) didampingi anggota Polsek Jatinegara belum dapat dimintai keterangan.
"Belum bisa ditanyai korbannya," tutur Hery.
Sebelumnya, Kapolsek Jatinegara Kompol Darmo Suhartono mengatakan luka sayatan cutter di bagian tangan kiri PR diduga akibat percobaan bunuh diri.
Pemeriksaan awal saksi di lokasi kejadian juga tak mendapati keributan sebelum PR ditemukan bersimbah darah dalam posisi telungkup.
"Keterangan saksi di lokasi enggak ada ribut-ribut sebelum kejadian. Saksi cuman melihat korban berjalan sempoyongan lalu terjatuh. Jadi bukan korban penganiayaan," kata Darmo.