Tim Selamatkan Dua Orang Utan dari Kebakaran Hutan di Ketapang, Ada Bekas Peluru di Kepala

Dua orang utan berhasil diselamatkan dari Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Senin (16/9/2019).

Editor: Suharno
Sosok.id Kolase gambar dokumentasi IAR Indonesia via Kompas.com
Orang utan yang diselamatkan IAR Indonesia dari kebakaran hutan dan lahan di Ketapang. 

Kementerian LHK dan Yayasan IAR Indonesia serta pusat penyelamatan orangutan lainnya bisa kewalahan menghadapi gelombang ini jika terus terjadi.

"Efeknya akan panjang dan tingkat kerentanan orangutan terhadap kepunahan akan semakin besar," ujar dia.

Jalani perawatan observasi

Saat ini, kedua orang utan ini masih menjalani observasi dan perawatan lebih lanjut di Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Orangutang IAR Indonesia di Ketapang.

Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka karena keduanya merupakan orang utan liar yang sudah menguasai kemampuan hidup di alam bebas dan tidak lagi memerlukan rehabilitasi.

"Kedua orangutan ini akan ditranslokasikan ke tempat yang lebih aman setelah lolos pemeriksaan kesehatan oleh tim medis IAR Indonesia," ucap dia.

Sementara itu, Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa) dianggap tempat yang cocok untuk mentranslokasikan kedua orang utan ini berdasarkan hasil survei.

Tingkat keanekaragaman pakan orang utan di dalam kasawan Gunung Palung cukup tinggi dan status kawasannya sebagai taman nasional akan lebih menjamin kesalamatan orangutan dan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.

Terima 7 laporan

Anak orangutan diamankan di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Pekanbaru untuk dirawat, Rabu (26/6/2019) malam. Sehari sebelumnya, Bea Cukai Dumai berhasil menggagalkan penyelundupan sejumlah satwa dilindungi yang hendak dibawa dari pelabuhan rakyat di Dumai ke Malaysia, yaitu tiga ekor anak orangutan, dua ekor monyet ekor panjang albino, satu ekor siamang dan satu ekor binturong. Seluruh satwa itu akan dijual dengan harga Rp 1,4 milyar lebih. Dua orang pengangkut satwa itu turut ditangkap dalam kasus tersebut. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Anak orangutan diamankan di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Pekanbaru untuk dirawat, Rabu (26/6/2019) malam. Sehari sebelumnya, Bea Cukai Dumai berhasil menggagalkan penyelundupan sejumlah satwa dilindungi yang hendak dibawa dari pelabuhan rakyat di Dumai ke Malaysia, yaitu tiga ekor anak orangutan, dua ekor monyet ekor panjang albino, satu ekor siamang dan satu ekor binturong. Seluruh satwa itu akan dijual dengan harga Rp 1,4 milyar lebih. Dua orang pengangkut satwa itu turut ditangkap dalam kasus tersebut. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY (TRIBUN PEKANBARU/TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY)

Menanggapi hal ini, Kepala Balai Tanagupa, M Ari Wibawanto, mengatakan, adanya 7 individu orangutan yang terdampak kebakaran hutan dan lahan di landskap Sungai Putri-Gunung Palung.

"Balai Tanagupa telah menyiapkan beberapa tempat untuk lokasi translokasi," kata Ari.

Dia menyebut, ada 3 lokasi di kawasan Tanagupa yang dapat menjadi lokasi translokasi yaitu Batu Barat, Riam Bikinjil, dan Daun Sandar.

Berkaitan dengan Bara dan Arang, 2 orang utan yang telah diselamatkan tentu akan dipastikan dulu kondisi kesehatannya sehingga keduanya siap untuk ditranslokasi.

Amankan tempat rehabilitasi

Karmele Llano Sanchez, Direktur IAR Indonesia, menambahkan, sudah waktunya mengatasi masalah kebakaran yang bukan hanya mengancam manusia dengan menimbulkan penyakit dan mengganggu aktivitas anak-anak yang tidak bisa bersekolah karena bahaya dari asapnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved