Kecelakaan Maut Ambulans Antar Jenazah: Kecepatan 100 Km/Jam Tanpa Sirine, Seluruh Pengantar Tewas
Kecelakaan maut terjadi di Ruas Tol Pejagan-Pemalang Km 300+400, Kamis, (19/9/2019) sore pukul 15.00 WIB.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
Jenazah bernama Wardono tersebut, semasa hidup mengalami sakit di Tangerang Selatan, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Namun sayangnya, saat jenazah Wardono dijemput menggunakan mobil ambulans, mobil ambulans tersebut diketahui oleng dari lajur kanan menabrak bagian belakang truk yang sedang melaju di lajur kiri ke arah timur.
Pantauan Tribunsolo.com, rumah korban yang beralamat di RT 4 RW 2, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten sudah dipenuhi pelayat sejak pagi hari.(*)
Mobil Ambulans Sedang Angkut Jenazah

Kecelakaan maut terjadi di Ruas Tol Pejagan-Pemalang Km 300+400, Kamis, (19/9/2019) sore pukul 15.00 WIB.
Kecelakaan maut itu melibatkan mobil ambulans Gran Max nopol B 8702 CW dengan truk Hino nopol B 9562 UIU di jalur A ke arah timur.
Mobil ambulans tersebut diketahui oleng dari lajur kanan menabrak bagian belakang truk yang sedang melaju di lajur kiri ke arah timur.
Setidaknya lima orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Diketahui ambulas yang terlibat kecelakaan tersebut, awalnya digunakan untuk menjemput jenazah di Tangerang.
Jenazah tersebut diketahui merupakan warga Klaten, Jawa Tengah.
Jenazah bernama Wardono tersebut, semasa hidup mengalami sakit di Tangerang Selatan, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Empat pengantar jenazah meninggal, dua di antaranya adalah warga Sidowayah, Klaten, dan dua korban ini ternyata merupakan saudara jenazah bernama Wardono tersebut.
Selain itu satu supir dan satu asistennya juga meninggal saat kecelakaan.
Kepala Desa Sidowayah, Klaten, Mujahid membenarkan ada dua korban yanh merupakan warganya.
"Kedua korban tersebut yakni Sarjito dan Rohmandi, termasuk juga jenazah yang diambil tersebut," katanya Jumat (20/9/2019) siang.