Uang Hasil Jualan Dirampas Begal, Pedagang Kue Pancong Ini Bingung Bayar Kontrakan dan Cicilan Motor

Dirinya menjadi korban pembegalan pada Kamis (19/9/2019) siang kemarin, ketika tengah berjualan seperti biasa di pangkalannya.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA
Abud ketika dijumpai TribunJakarta.com yang tengah berjualan di Jalan Abdul Wahab, Sawangan, Kota Depok. 

Adalah Mang Abud korbannya, ketika kejadian pada Kamis (19/9/2019), dirinya tengah sibuk membuat kue pancong untuk dihidangkan pada pembelinya.

"Kejadian siang sekira pukul 12.00 WIB lewat, saya lagi bikin pancong tiba-tiba ada orang nyamperin saya naik motor," ujar Mang Abud dijumpai didepan gang masuk Komplek Bappenas, Kedaung, Sawangan, Jumat (20/9/2019).

Maksud hati bertanya apakah pria tersebur hendak membeli dagangannya, namun malah perlakuan kasar yang diterima Mang Abud.

Pria tersebut, mengaku sebagai polisi yang tengah menyelidiki kasus pembunuhan dan pelakunya ada tukang jualan di kawasan sekitar.

Mang Abud kembali berjualan kue pancong usai hartanya dibegal.
Mang Abud kembali berjualan kue pancong usai hartanya dibegal. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

"Dia ngaku polisi katanya intel atau apalah gitu, terus gerobak saya diperiksa katanya ada benda mencurigakan atau tidak," kata mang Abud.

Selesai mengobrak-abrik dagangannya, pria tersebut pun meminta tas Mang Abud yang mana berisi sejumlah barang berharganya.

Kemudian, dengan alasan bahwa tas tersebut harus diamankan untuk kepentingan penyelidikan, pria tersebut pun meninggalkan Mang Abud yang masih kebingungan atas apa yang tengah terjadi.

"Saya sadarnya pas dia kabur bawa tas saya, sempat saya tarik motornya tapi dia ngegaa kencang jadi lepas dan dia kabur," ujar Mang Abud.

 Melihat Ruang Kelas di SDN Cilincing 07 Pagi yang Dipasangi Filter Udara Pascaterpapar Polusi

 Jalur Sepeda di Ruas Jalan Ibu Kota akan Dipermanenkan seperti Jalur Busway

Mang Abud mengatakan, pria yang diduga pelaku begal tersebut membawa kabur tas miliknya yang berisi satu unit handphone dan uang tunai berkisar Rp 700 ripu hasil jualan selama empat hari.

Akibatnya, Mang Abud pun harus meminjam uang lebih dulu untuk modalnya berjualan hari ini.

"Ini jualan juga minjam dulu gak punya modal sama sekali, sudah lah ikhlas saja saya mah namanya musibah. Biar nanti Allah yang ganti rezeki saya dan dia (pelaku) dapat ganjarannya," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved