Imam Nahrawi Tersandung Korupsi

Viral Tangisan 2 Wanita Lepas Imam Nahrawi Keluar Kemenpora, Termasuk Satpam

Imam Nahrawi pamit sebagai Menpora sejak Kamis (19/9/2019) sore dan kepergiannya ditangisi para karyawan.

Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Instagram @kompastv
Imam Nahrawi pamit ditangisi karyawan Kemenpora, Kamis (19/9/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Imam Nahrawi pamit sebagai Menpora sejak Kamis (19/9/2019) sore dan kepergiannya ditangisi para karyawan.

Dari video yang viral beredar dari tayangan Kompas TV, tampai dua pegawai Kemenpora menangis sesegukan melepas Imam Nahrawi.

Satu wanita berkacamata tak bisa menahan kesedihannya, lalu sempat memeluk Imam Nahrawi.

Satu lagi wanita berkerudung di depan Imam Nahrawi juga menangis.

"Salam buat ibu, semuanya sehat," ujar wanita berkacamata.

Tak jelas apa yang diucapkan kedua wanita tersebut. Yang terlihat jelas, mereka menangis sesegukan.

Imam Nahrawi lalu menenangkan wanita tersebut.

Tangisan dua wanita tadi diikuti pegawai Kemenpora lainnya yang menyalami Imam Nahrawi.

Sepanjang jalan menuju gerbang Kemenpora, sejumlah orang turut menyalami pria kelahiran Jawa Timur itu.

Tak hanya dua wanita tadi yang menangis, seorang petugas keamanan Kemenpora yang menyalami Imam Nahrawi juga tampak sedih.

Semua orang yang berpapasan dengannya, Imam Nahrawi salami termasuk petugas parkir.

Pamit Mundur Sejak Selasa Sore

Imam Nahrawi memberikan pernyataan pengunduran dirinya sebagai Menpora, didampingi para pejabat Kemenpora.

Ia mengawali pernyataannya dengan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum PBNU dan Ketua Umum PKB. 

"Saya Imam Nahrawi sudah menyampaikan surat pengunduran diri ke hadapan Bapak Presiden Jokowi sebagai Menpora periode 2014-2019 dengan harapan saya harus fokus menghadapi dugaan tuduhan KPK," ujar Imam Nahrawi di Kemenpora, Kamis (19/9/2019) sore.

"Sudah barang tentu saya harus mengikut proses hukum yang ada sebaik mungkin denhan tersus menerus mendorong prinsip praduga tak bersalah."

"Sekaligus kita menunggu sebaik-baiknya alat-alat bukti KPK dengan tidak membuat wacana lebih dulu karena saya tidak seperti yang dituduhkan oleh mereka."

Imam Nahrawi memastikan dirinya sebagai warga negara yang taat hukum sehingga akan mengikuti seluruh proses hukum di KPK.

"Saya mohon doa kepada semuanya, keluarga, guru-gru saya, kiai-kiai saya, sahabat-sahabat saya, dan kolega saya di Kementerian semoga saya bisa meghdapai proses hukum ini dengan lancar tentu dengan pertolongan Allah SWT."

Ia pun meminta seluruh sahabat-sajabat dan pejabat di Kemenpora tetap menunjukkan prestasi dan berbuat yang lebih baik untuk kemajuan olahraga Indonesia.

"Terakhir, sejak sore hari ini saya mohon pamit dari Kemenpora. Saya sudah menyelesakan tugas dan setelah ini saya menghadapi tugas baru dan mohon doanya supaya saya kuat dan sepenuh hati," ungkap Imam Nahrawi.

Imam Nahrawi Menangis

Setelah menjalankan salat Zuhur, Menpora Imam Nahrawi langsung menuju Wisma Kemenpora, Jakara Pusat, Kamis (19/9/2019).

Di sana para pegawai dan pejabat Kemenpora sudah menanti. Setibanya di Wisma Kemenpora, Imam langsung naik ke panggung.

Suasana perpisahan Menpora Imam Nahrawi dengan para pegawai dan pejabat Kemenpora di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (19/9/2019).
Suasana perpisahan Menpora Imam Nahrawi dengan para pegawai dan pejabat Kemenpora di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (19/9/2019). (Tribunnews.com/Abdul Majid)

Acara berjalan tertutup dari awak media. Namun, dari kejauhan, Imam Nahrawi terlihat langsung berbicara di hadapan para pegawainya.

Tidak diketahui apa yang dibicarakan, tapi sesekali para pegawai dan pejabat Kemenpora memberikan tepuk tangan. Imam Nahrawi terlihat beberapa kali menyeka air matanya.

Di akhir acara, para pegawai dan pejabat Kemenpora terlihat kembali berdiri sambil tepuk tangan, setelah itu mereka berbaris.

Imam Nahrawi menyalami dan memeluk satu per satu anak buahnya, diawali dari para pejabat Kemenpora yakni Deputi II Asrorun Niam Soleh, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Deputi I Faisal Abdullah, Deputi III Raden Isnanta dan Deputi IV Yuni.

Setelah itu, diikuti pegawai lainnya. Susana haru pun sangat terasa. Bahkan, para pegawai dan pejabat turut meneteskan air mata.

Tak hanya itu, para pegawai pun satu per satu mengabadikan foto dengan Menpora, dan dilanjutkan dengan foto bersama.

Tersangka Kasus Suap KONI

Imam Nahrawi ditetapkan tersangka kasus suap dana hibah KONI oleh KPK pada Rabu (18/9/2019) sore. Ia pun langsung buru-buru melontarkan statemen.

Malam harinya di kediaman menteri, Imam Nahrawi menyatakan pun siap mengikuti proses peradilan dan menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah.

Dan Kamis siang ini, Imam akan kembali memberikan statemen. Namun, ia terlebih dulu bertemu dengan para pegawai Kemenpora untuk melakukan perpisahan.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di Gedung Wisma Kemenpora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di Gedung Wisma Kemenpora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/SUCI FEBRIASTUTI)

Pengumuman Imam Nahrawi sebagai tersangka disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada media pada Rabu (18/9/2019) sekitar pukul 17.00 WIB. 

Imam Nahrawi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyaluran dana hibah KONI tahun anggaran 2018.

"Dalam penyidikan tersebut ditetapkan dua orang tersangka yaitu IMR, Menteri Pemuda dan Olahraga dan MIU, Asisten Pribadi Menteri Pemuda dan Olahraga," kata Alex dalam konferensi pers.

Alex menuturkan, Imam Nahrawi diduga telah menerima suap sebanyak Rp 14.700.000.000 melalui Miftahul selama rentang waktu 2014 sampai 2018.

Selain itu, dalam rentang waktu 2016 sampai 2018 Imam Nahrawi juga diduga meminta uang senilai Rp 11.800.000.000.

"Sehingga total dugaan penerimaan Rp 26.500.000.000, tersebut diduga merupakan commitmen fee atas pengurusan proposal hibah yang diajukan KONI kepada Kemenpora Tahun Anggaran 2018," ujar Alex.

Imam Nahrawi Mengenang Masjid Kemenpora

Imam Nahrawi mengaku masih mengenang masa-masa awal ditunjuk sebagai Menpora oleh Presiden Jokowi.

Saat itu, tempat pertama yang ia masuki di Gedung Kemenpora ialah masjidnya.

Menpora Imam Nahrawi di Masjid Kemenpora, Kamis (19/9/2019).
Menpora Imam Nahrawi di Masjid Kemenpora, Kamis (19/9/2019). (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)

Hal itu disampaikan Imam Nahrawi seperti diberitakan Kompas.com dalam artikel: Masuk Masjid, Imam Nahrawi Mengenang Awal Jadi Menpora.

Ketika mengundurkan diri dari kursi Menpora, Imam Nahrawi kembali masuk ke masjid sembari menunaikan ibadah shalat Zuhur.

"Saya dulu waktu awal kali jadi menteri itu masuk masjid, sembayang."

"Saya berkenalan dengan jemaah di masjid."

"Sekarang saya juga shalat zuhur di sini bersama jemaah yang lain. Ini sebagai semangat," kata Imam di masjid Kemenpora.

Saat ditanya bagaimana ia menyikapi penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK, Imam Nahrawi enggan komentar.

"Ini masjid. Enggak boleh ada statement apa pun," ucap dia.

Pesan Jokowi untuk Para Menteri

Mengaca pada kasus Imam Nahrawi, Presiden Jokowi mengingatkan jajaran menterinya untuk berhati-hati menggunakan anggaran negara.

Presiden Jokowi lantas buka suara terkait isu tersebut, saat menjadi narasumber di Metro TV.
Presiden Jokowi lantas buka suara terkait isu tersebut, saat menjadi narasumber di Metro TV. (YouTube Metro TV)

"Semuanya hati-hati menggunakan anggaran, gunakan APBN karena semuanya diperiksa, kepatuhan perundang-undangannya oleh BPK," ujar Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Menurut Presiden Jokowi, setiap ada penyalahgunaan anggaran oleh menteri maupun pejabat negara lainnya, maka pelakunya pasti diproses secara hukum.

"Kalau ada penyelewengan, itu urusannya dengan aparat penegak hukum," kata Jokowi.

Ia menghormati langkah KPK menetapkan Imam Nahrawi sebagai tersangka.

"Saya menghormati apa yang sudah diputuskan oleh KPK bahwa pak Imam Nahrawi sudah menjadi tersangka karena urusan dana hibah dengan KONI," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved