Elin Kaget Kamar Kosnya di Tangsel Digedor Polisi: Saya Kirain Laki Orang

Puluhan anggota Sat Resnarkoba Polres Tangerang Selatan (Tangsel) seketika menyebar saat sampai di sebuah indekos di bilangan Paku Jaya, Serpong Utara

Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Operasi Nila Sat Resnarkoba Polres Tangsel di sebuah indekos di bilangan Paku Jaya, Serpong Utara, Sabtu (21/9/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG UTARA - Puluhan anggota Sat Resnarkoba Polres Tangerang Selatan (Tangsel) seketika menyebar saat sampai di sebuah indekos di bilangan Paku Jaya, Serpong Utara, Sabtu (21/9/2019).

Polisi yang mengenakan kaos seragam tangan panjang merah itu langsung mengetuk pintu kamar kos satu per satu.

Dari lantai dasar sampai lantai tiga, polisi bergerak beraturan.

Pengakuan RJ Guru Honorer dalam Video Panas di Purwakarta, Tak Tahu Direkam hingga Pingsan

Mereka meminta seluruh penghuni agar cek urin untuk mencari pengguna barang haram itu.

Operasi nila itu bertujuan untuk meringkus pengguna dan pengedar narkotika sekaligus menekan penyalahgunaannya.

Kebanyakan penghuni indekos itu adalah wanita.

Mereka terlihat masih mengantuk saat menyambut ketukan pintu polisi.

Beberapa terlihat kesal, namun ada juga yang menyikapinya dengan becanda.

Elin (29), salah satu penghuni, mengaku kaget adanya razia itu, terlebih saat polisi menggedor kamar tidurnya.

"Kaget, saya kirain laki orang," ujar Elin sambil tertawa.

5 Fakta Viral Video Panas Guru Honorer di Purwakarta, Sudah Berhubungan 1 Tahun Lalu Sakit Hati

Ia mengaku hanya kaget, namun tidak takut oleh razia itu karena merasa tidak mengonsumsi narkoba.

"Takut sih enggak. Hih amit-amit dah saya sama gituan," ujarnya.

Setelah tes, Elin memang terbukti tidak aktif narkoba.

Kasat Narkoba Polres Tangsel, Iptu Edy Suprayitno, mengatakan, Operasi Nila kali ini sengaja menyasar indekos yang penghuninya bekerja di dunia malam.

Kematian Model Cantik Playboy di Apartemen, Dokter Sebut Kemungkinan Diperkosa Sejumlah Orang

Bagi Edy, bekerja di tempat hiburan sangat rentan dengan penyalahgunaan narkoba.

"Kenapa saya sasaran-sasaran kita pertama di kos-kosan mengingat penghuni kos-kosan ini mohon maaf orang yang bekerja di tempat hiburan malam. Banyak peredaran narkotika di tempat hiburan malam salah satunya kita akan melakukan pencegahan pencegahannya, seperti apa, ya seperti ini," ujar Edy. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved