Demo Tolak RUU KUHP dan UU KPK
Puluhan Anggota TNI Bantu Redam Kericuhan Mahasiswa di Bawah Jembatan Layang Senayan
Pantauan TribunJakarta.com pukul 20.30, anggota TNI dari Marinir Kodam Jaya mendekat ke kerumunan massa.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
"Biasanya dari pukul 16.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB, apel dulu baru pulang," kata Umar menambahkan.
Umar mengatakan, ketika massa dipukul mundur menggunakan gas air mata, ada beberapa tembakan yang menyasar ke rumah warga.
Bahkan, tembakan gas air mata tersebut jatuh tepat ditumpukan daun bambu kering hingga menyulut api dan nyaris terjadi kebakaran.
"Itu tadi kami madamin api dari gas air mata yang nyasar ke pohon bambu, kalau gak buru-buru dipadamin bisa kebakaran ngerembet ke rumah warga," katanya.
Sementara itu, Jaya menceritakan bahwa proses memadamkan api yang menyulut tumpukan daun tersebut sangatlah berat.
"Kami padamin, pas sudah padam malah ditembak gas air mata lagi jadi menyala lagi apinya, sampau tiga kali bolak-balik madamin apinya," kata jaya.
Perihnya gas air mata pun tak jadi penghalang untuk mereka memadamkan api.
"Perih banget gas air matanya sampai susah napas, tapi kalau gak dipadamin takut merembet rumah warga. Makanya kami padamin," bebernya.
Sementara Sani, menuturkan bahwa dirinya tidak tahu sampai kapan ia beserta tiga rekannya harus menunggu demo tersebut selesai.
Malam semakin larut, beberapa kali Sani memejamkan matanya yang cukup lelah dan telah diolesi odol dibagian bawahnya.
"Kami baru bisa kerja kalau sudah selesai demonya, harus standby sampai pagi sampai ada tim yang ganti," paparnya.
Mereka berempat, sepakat bahwa pekerjaannya menjadi dua kali lipat lebih berat apabila ada demo di Gedung DPR.
Tak melulu soal sampah, mereka pun bertanggung jawab membersihkan cat sisa pilox yang dibubuhi massa di tembok-tembok DPR hingga fasilitas umum lainnya.
"Nah itu yang cat pilox coret-coretan itu kami jua yang bersihin, kebayang kan mas coretannya banyak banget bersihinnya kayak apa, tapi intinya kami tetap bertanggung jawab pada kebersihan yang telah jadi tugas kami," ujar Saharjo mewakili rekan-rekannya.
Pos sekuriti Komplek Parlemen hancur
