Remaja Ditemukan Tewas di Pinggir Sungai, Korban Mengalami 4 Tusukan, Utang Diduga Jadi Pemicu
Saat ditemukan kondisi korban sangat memprihatinkan, dibagian perut dan dan dada ada luka tusuk 4 liang.
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Nanda Saputra bin Helmi (21 tahun), warga Kalangan Rabu Desa Kemilaubaru Kecamatan Baturan Timur Ogan Komering Ulu ini ditemukan tewas dengan 4 tusukan.
Nanda ditemukan di dekat jalan terbis di pinggir sungai di Desa Banuayu Kecamatan Lubukbatang Jumat (20/9/2019) pukul 10.00.
Saat ditemukan kondisi korban sangat memprihatinkan, dibagian perut dan dan dada ada luka tusuk 4 liang.
Jenazah korban langsung dievakuasi dan dilarikan ke kamar jenazah RSUD untuk dilakukan visum et repertum.
Selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada anggota keluarganya untuk dibawa kerumah duka di RT 05 Kalangan Rebu Desa Kemilaubaru Kecamatan Baturaja Timur.
Kasat Reskrim Polres OKU AKP Alex Andriyan SKom dan Kapolsek Lubukbatang AKP Ujang Abdu Azis bersama anggota langsung melakukan oah tKP (Tempat Kejadian Perkara).
Polisi melakukan identifikasi dan mengejar pelaku kejahatan yang menewaskan Nanda Saputra.
Anggota Polsek Lububatang dibackup anggota Buser terus melakukan pengejaran tersangka peakunya.
Menurut informasi yang beredar, korban diduga dibunuh oleh orang yang memiliki dendam.
Indikasi terlihat barang berharga milik pria yang berlamat di Pasar Rebu masih utuh seperti HP dan lainya masih ada.
Namun ada sumber menyebutkan, korban baru beberapa bulan ini keluar dari penjara karena melakukan tindak kriminalitas.
Pria yang belum memiliki pekerjaan ini diduga memiliki musuh yang sakit hati dengan korban, diperkirakan pelaku menghabisi korban beberapa jam sebelum ditemukan .
Soalnya saat tim inafis melakukan identifikasi jenazah, tubuh korban sudah kaku.
Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari mengatakan kasus ini sudah ditangani polisi.
Polisi terus melakukan penyelidikan seputar kasus pembunuhan yang menimpa Nanda Saputra bin Helmi (21).
Kapolres didampingi Kasat Reskrim mengatakan, mengatakan polisi juga sudah memriksa saksi-saksi,
”Semoga kasus ini segera teruungkap,” kata Kapolres.
Dibunuh tiga pelajar
Misteri kematian Nanda yang mayatnya ditemukan di pinggir Sungai Banuayu, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), terungkap.
Ketiga oknum pelajar inisial GA (16), AA (16), dan Ya (18) menyerahkan diri ke polisi.
Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari, Selasa (24/9/2019) menjelaskan, dua tersangka GA dan AA masih dibawah umur.
Setelah dilakukan upaya persuasif akhirnya pihak keluarga menyerahkan tersangka ke polisi.
Kapolres didampingi Kasat Reskrim Polres OKU AKP Alex Andriyan menjelaskan, kasus pembunuhan itu dipicu masalah utang.
Korban berutang uang tunai Rp 1.650. 000 kepada GA.
Keributan itu berawal pada hari Jumat (20/9/2019) sekitar pukul 00.00 dini hari.
Nanda Saputra (korban) bersama dengan GA dan AA dan Ya berangkat dari SMP swasta di Kota Baturaja menuju ke jembatan Ogan IV Baturaja.
Keempatnya naik sepeda sepeda motor Yamaha Mio S warna biru hitam BG 6738 FAI dan sepeda motor Mio GT warna hitam BG 6738 FAB.
Empat remaja belasan tahun ini naik dua sepeda motor dengan masing-masing beroncengan.
Sampai di jembatan Ogan IV ketiga peaku (GA, AA dan Ya) serta korban berhenti dan nongkrong di jembatan.
Tak lama kemudian terjadilah pertengkaran antara korban dengan tersangka GA dan Ya.
Pertengkaran bermula saat GA menagih utang kepada korban lalu menantang korban berkelahi.
Mendapat tantangan, korban menerima tantangan untuk berkelahi dengan GA dan Ya di Desa Banuayu Kecamatan Lubukbatang OKU.
Selanjutnya empat remaja ini berangkat ke Desa Banuayu dengan posisi korban berboncengan dengan GA menggunakan motor Yamaha Mio S biru BG 6738 FAI.
Sedangkan pelaku AA berboncengan dengan Ya menggunakan motor Yamaha Mio GT hitam BG 6738 FAB.
Sampai di jalan longsor Desa Banuayu korban menyuruh berhenti dan terjadilah perkelahian antara korban dengan Ya, sedangkan tersangka GA dan AA turut membantu Ya dengan cara memegang korban.

Merasa terdesak korban lalu mengeluarkan pisau dari balik bajunnya.
Melihat itu GA dan AA langsung memeluk dan memegang kedua tangan korban dari arah belakang.
GA dengan cepat merampas pisau dari tangan korban.
Selanjutnya GA menusukkan pisau yang dirampasnya itu sebanyak 4 kali ke dada (3 lobang di dada kanan dan 1 dada kiir) serta satu kali di punggung korban.
Setelah menusuk korban lalu ketiga pelaku meninggalkan korban dan pergi ke tempat kos temannya bernama Bobi di kawasan Kemiling Kecamatan Baturaja Timur.
Di sana mereka mencuci tangan dari darah dan berganti pakaian serta membuang baju ke sungai jembatan Ogan IV Baturaja. Setelah itu tersangka kembali ke rumah masing-masing.
Korban ditemukan pada hari Jum’at (20/9/2019) pukul 9.00 di pinggir sungai Ogan Desa Banuayu Kecamatan Lubukbatang dengan luka tusuk didada kanan sebanyak dua lubang, dada kiri satu lubang dan punggung satu lubang.
Utang Rp 1,65 Juta
Tiga oknum pelajar di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), tega menghabisi nyawa Nanda Saputra (16 tahun).
Tiga orang diduga pelaku saat ini telah diamankan polisi. Terungkap pemicu pembunuhan ini masalah utang.
Nanda Saputra bin Helmi (21 tahun), warga Kalangan Rabu Desa Kemilaubaru Kecamatan Baturan Timur OKU ini ditemukan tewas dengan 4 tusukan.
Nanda ditemukan di dekat jalan terbis di pinggir sungai di Desa Banuayu Kecamatan Lubukbatang Jumat (20/9/2019) pukul 10.00.
Saat ditemukan kondisi korban sangat memprihatinkan, dibagian perut dan dan dada ada luka tusuk 4 liang.
Jenazah korban langsung dievakuasi dan dilarikan ke kamar jenazah RSUD untuk dilakukan visum et repertum.
Selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada anggota keluarganya untuk dibawa kerumah duka di RT 05 Kalangan Rebu Desa Kemilaubaru Kecamatan Baturaja Timur.
Ternyata Nanda dibunuh oleh tiga oknum pelajar.
Ketiga oknum pelajar inisial GA (16), AA (16), dan Ya (18) menyerahkan diri ke polisi.
Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari, Selasa (24/9/2019) menjelaskan, dua tersangka GA dan AA masih dibawah umur.
Setelah dilakukan upaya persuasif akhirnya pihak keluarga menyerahkan tersangka ke polisi.
Kapolres didampingi Kasat Reskrim Polres OKU AKP Alex Andriyan menjelaskan, kasus pembunuhan itu dipicu masalah utang.
Korban berutang uang tunai Rp 1.650. 000 kepada GA.
• Unjuk Rasa Tolak RKUHP dan UU KPK di Gedung DPR RI: 2 Rute Transjakarta Stop Pelayanan
• Didukung Sejumlah Dosen, Ribuan Mahasiswa UIN Jakarta Kosongkan Kelas Berangkat Aksi ke DPR,
• Tulisan Awkarin We Love You Hiasi Tembok Seberang DPR
• Fraksi PKS DPR Undang Ormas Serap Aspirasi dan Laporkan Isu Strategis Sejumlah RUU
• BREAKING NEWS Tol Dalam Kota Depan Gedung DPR Dipadati Mahasiswa, Cari Jalan Lain
Keributan itu berwal pada hari Jumat (20/9/2019) sekitar pukul 00.00 dini hari.
Nanda Saputra (korban) bersama dengan GA dan AA dan Ya berangkat dari SMP swasta di Kota Baturaja menuju ke jembatan Ogan IV Baturaja.
Keempatnya naik sepeda sepeda motor Yamaha Mio S warna biru hitam BG 6738 FAI dan sepeda motor Mio GT warna hitam BG 6738 FAB.
Empat remaja belasan tahun ini naik dua sepeda motor dengan masing-masing beroncengan.
Sampai di jembatan Ogan IV ketiga peaku (GA, AA dan Ya) serta korban berhenti dan nongkrong di jembatan.
Tak lama kemudian terjadilah pertengkaran antara korban dengan tersangka GA dan Ya.
Pertengkaran bermula saat GA menagih utang kepada korban.
Kemudian GA menantang korban berkelahi.
Mendapat tantangan, korban menerima tantangan untuk berkelahi dengan GA dan Ya di Desa Banuayu Kecamatan Lubukbatang OKU.
Selanjutnya empat remaja ini berangkat ke Desa Banuayu dengan posisi korban berboncengan dengan GA menggunakan motor Yamaha Mio S biru BG 6738 FAI.
Sedangkan pelaku AA berboncengan dengan Ya menggunakan motor Yamaha Mio GT hitam BG 6738 FAB.
Sampai di jalan longsor Desa Banuayu korban menyuruh berhenti dan terjadilah perkelahian antara korban dengan Ya.
Sedangkan tersangka GA dan AA turut membantu Ya dengan cara memegang korban.
Merasa terdesak korban lalu mengeluarkan pisau dari balik bajunnya.
Melihat itu GA dan AA langsung memeluk dan memegang kedua tangan korban dari arah belakang.
GA dengan cepat merampas pisau dari tangan korban.
Selanjutnya GA menusukkan pisau yang dirampasnya itu sebanyak 4 kali ke dada (3 lobang di dada kanan dan 1 dada kiir) serta satu kali di punggung korban.
Setelah menusuk korban lalu ketiga pelaku meninggalkan korban dan pergi ke tempat kos temannya bernama Bobi di kawasan Kemiling Kecamatan Baturaja Timur. (TribunSumsel.com)