Demo Tolak RUU KUHP dan UU KPK

Hoaks Mahasiswa Al-Azhar Tewas Setelah Demo di Gedung DPR RI, Ini Penjelasan Keluarga

eredar informasi lewat pesan singkat whatsapp yang menyebut mahasiswa Universitas Al-Azar bernama Faisal Amir (21) tewas setelah menjalani operasi.

TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci
Faisal Amir (21) sebelum menjalani operasi di RS Pelni, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Beredar informasi lewat pesan singkat whatsapp yang menyebut mahasiswa Universitas Al-Azar bernama Faisal Amir (21) tewas setelah menjalani serangkaian operasi di RS Pelni akibat pendarahan di otaknya.

Kabar tersebut pun dibantah oleh kakak korban, Rahmat Ahadi (27) saat dihubungi TribunJakarta.com.

"Tidak benar itu, sekarang dia sedang pemulihan. Tapi memang belum sadar," ucapnya, Rabu (25/9/2019).

Dijelaskan Rahmat, tim dokter dari RS Pelni berhasil melakukan serangkaian operasi sehingga Faisal bisa lolos dari kondisi kritis.

"Tadi sudah selesai operasi sekira pukul 05.00 WIB. Terakhir itu tadi operasi di bahunya yang patah," ujarnya.

"Sebelumnya operasi di bagian kelapa selesai pukul 02.00 WIB," tambahnya menjelaskan.

Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Faisal Amir mengalami kondisi kritis setelah para mahasiswa yang menggelar demo menolak RUU RKUHP dan KPK terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.

Faisal Amir sendiri ditemukan oleh mahasiswa lainnya bernama Iman di sebuah basement yang berada tak jauh dari Restoran Pulau Dua, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Saat itu saya sedang lari menyelamatkan diri ke Restoran Pulau Dua, tiba-tiba ada teriakan dari bawah ada mahasiswa yang jatuh," ucap Iman.

Mendengar ada teriakan yang menyebut seorang mahasiswa jatuh, mahasiswa IDP Education ini pun langsung menuju asal suara tersebut.

"Saya langsung ke bawah dan di sana saya melihat seorang mahasiswa sudah enggak sadarkan diri dan ada banyak darah di bagian kepalanya," ujarnya saat ditemui di RS Pelni, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat.

Melihat kondisi Faisal yang sudah tak sadarkan diri, Iman dan beberapa orang mahasiswa lainnya langsung membawa korban menuju RS Pelni.

"Melihat kondisinya kritis, akhirnya saya dan beberapa teman mahasiswa lainnya langsung membawanya ke sini (RS Pelni) menggunakan mobil bak terbuka," kata dia.

Seorang Mahasiswa Pendemo Kritis di RS Pelni, Terjadi Pendarahan di Kepala

Beringas, massa membakar Polsubsektor Palmerah hingga api mengepul di seluruh bagian kantor
Beringas, massa membakar Polsubsektor Palmerah hingga api mengepul di seluruh bagian kantor (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Faisal Amir (21), mahasiswa Univeristas Al-Azhar terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran  kondisinya kritis.

Ia ikut berdemo menolak RUU RKUHP dan hasil revisi UU KPK tapi di lapangan pecah bentrok dengan petugas kepolisian di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat.

Amir harus menjalani perawatan intensif di RS Pelni setelah mengalami luka di bagian kepala dan lengan kanannya.

"Dari hasil rontgen, Faisal mengalami luka retak dari jidat kiri sampai ke bagian kepala sebelah kanan."

"Kemudian, bahu kanannya patah dan ada luka memar di dada sampai lengannya," ucap Rahmat Ahadi (27), kakak korban, Rabu (25/9/2019) dini hari. 

KRL Commuterline Sempat Telat Jalan di Stasiun Palmerah, Penumpang Kelelahan Duduk di Lantai

Akibat luka cukup serius pada kepala, Rahmat menyebut saat ini sang adik masih menjalani operasi untuk menghentikan pendarahan di otaknya.

"Terakhir saya lihat kondisinya kata dokter ada pendarahan di otak sehingga saat ini sedang dilakukan operasi untuk menghentikan pendarahannya," ujarnya saat ditemui di RS Pelni.

Meski demikian, ia mengaku masih belum bisa memastikan penyebab sang adik mengalami luka serius di bagian kepalan.

"Dia terpencar dari rombongan setelah polisi menembaki gas air mata, teman-temannya enggak tahu di mana dia," kata Rahmat.

Begini Suasana Terkini Jalan Gatot Soebroto dan Tol Dalam Kota, Setelah Masa Aksi Bubar

"Kemudian ada seorang mahasiswa lainnya sekira pukul 17.40 WIB menemukan Faisal sudah enggak sadar di dekat Restoran Pulau Dua," tambahnya menjelaskan.

Sementara itu, Iman, saksi mata menuturkan, dirinya menemukan Faisal sudah bersimbah darah di sebuah basement yang berada di dekat Restoran Pulau Dua.

"Saat itu saya sedang lari menyelamatkan diri ke Restoran Pulau Dua, tiba-tiba ada teriakan dari bawah ada mahasiswa yang jatuh," ucapnya.

 Mendengar ada teriakan yang menyebut seorang mahasiswa jatuh, mahasiswa IDP Education ini pun langsung menuju asal suara tersebut.

Deretan Sepeda Motor Berjatuhan di Depan Gedung DPR, Diduga Milik Massa Pendemo

 "Saya langsung ke bawah dan di sana saya melihat seorang mahasiswa sudah enggak sadarkan diri dan ada banyak darah di bagian kepalanya," ujarnya.

 Melihat kondisi Faisal yang sudah tak sadarkan diri, Iman dan beberapa orang mahasiswa lainnya langsung membawa korban menuju RS Pelni.

 "Melihat kondisinya kritis, akhirnya saya dan beberapa teman mahasiswa lainnya langsung membawanya ke sini (RS Pelni) menggunakan mobil bak terbuka," kata dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved