Demo di Jakarta
5 Mobil Ambulans Pemprov DKI Angkut Batu dan Bensin Saat Rusuh di DPR, Sopir Diperiksa Polisi
Lima mobil ambulans berlogo Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI ditahan polisi. Mobil ketahuan membawa batu dan bensin untuk bom molotov.
Situasi arus lalu lintas di Jalan S Parman, Jakarta Barat, telah kembali normal dan dapat dilintasi kendaraan roda dua dan empat pascabentrokan, semalam.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi pada sekira pukul 05.30 WIB, Kamis (26/9/2019), beberapa aparat kepolisian dan TNI berada di dekat lampu merah Slipi, sekitaran Jalan S Parman.
Pos polisi yang berada di dekat lampu merah Slipi tampak hangus karena terbakar.
Lampu lalu lintas di lokasi setempat pun terlihat pecah, tak beroperasi.
Bahkan, fasilitas seperti trotoar jalan terlihat rusak dan berantakan.
Kerusakan itu terjadi tadi malam lantaran massa di lokasi merusak fasilitas tersebut.
Mereka bentrok dengan aparat kepolisian di jembatan layang atau fly over Slipi.
Ragam Reaksi Orangtua Pelajar yang Menjemput Anaknya di Polda Metro: Marah Hingga Merasa Direpotkan
Orangtua para pelajar silih berganti memasuki Polda Metro Jaya demi menjemput anaknya yang terlibat bentrok dengan aparat.
Pantauan Wartawan TribunJakarta.com, Rabu (25/9/2019) pukul 19.30 WIB, para orangtua atau wali memadati halaman Polda.
Kakak dari salah satu siswa SMA yang ditangkap, Evander Lintang, mengatakan adiknya dibekuk oleh pihak aparat usai turut serta dalam rombongan para pelajar yang mengarah ke DPR.
Ia ditangkap saat makan nasi kotak bersama teman-temannya di sekitar area DPR.
"Adik saya kena, emang katanya dia mau ke sana. Pihak sekolah enggak tahu, dia ketangkep saat makan nasi kotak," terangnya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (25/9/2019) di Polda Metro Jaya.
Adiknya yang bersekolah di bilangan Karet Tengsin itu, lanjut Evan, ditangkap bersama tiga temannya.
Kini, Adiknya telah diperbolehkan pulang oleh pihak Polda Metro Jaya usai Evan mengisi surat tertulis.
"Ibunya marah sekali sama adik saya karena mendadak ke sana," terangnya.
Bukan saja adik Evan yang ikut serta dalam bentrokan di gedung DPR.
Pelajar dari salah satu SMK jurusan Perkantoran di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan NF (14) juga ikut serta.
NF bersama belasan teman-temannya diajak rombongan anak-anak STM yang sedang mengarah ke gedung DPR selepas pulang sekolah.
NF yang sebelumnya telah mengetahui kabar unjuk rasa mahasiswa sejak kemarin, juga berniat untuk ikut.
"Ketika pulang, ada rombongan anak STM ngajak ke DPR, ada kali ratusan orang, saya sama temen-temen lain jadi ingin ikut," tambahnya.
Namun ketika NF dan rombongan lainnya melintas di Jalan Gatot Subroto arah Polda.
Mereka bentrok dengan aparat di dekat Polda Metro Jaya.
Akhirnya, NF dan sebagian pelajar lainnya dibekuk oleh polisi sebelum sampai di gedung DPR.
NF pun dibebaskan lantaran ibunya kenal dengan salah satu anggota kepolisian dan meminta tolong untuk dilepaskan.
"Ini saya mau jelaskan semua ke ibu saya," terangnya.
Dua Anak SMP Tertangkap

Pelajar yang ikut serta ke gedung DPR tak hanya dari kalangan pelajar setingkat SMA, SMK dan STM saja, melainkan tingkat SMP.
MA (14) dan MI (14) nekat ke daerah Palmerah saat bentrok antara para pelajar dari kalangan STM terlibat pertikaian dengan aparat.
"Kalau untuk tergerak ada yang manasin juga, saya enggak tahu anak saya dipanggil polisi. Begitu ditelepon polisi saya langsung ke Polda," ujar Rusdi, ayah dari MA.
• Livia Ellen, Mahasiswa UI yang Kecewa Foto Demonya Viral di Media Sosial: Prestasinya Tak Main-main!
• Rekrutmen CPNS 2019 Segera Dibuka, Ini Bocoran Formasi, Jadwal Lengkapnya, dan Cara Daftarnya!
• Pemukimannya Berada di Seberang Gedung DPR MPR, Warga Kena Dampak Tembakan Gas Air Mata
Berdasarkan penuturan MA, dirinya hanya sedang mengarah pulang.
Namun, saat melintas di dekat Stasiun Palmerah, ia diciduk oleh petugas polisi.
Sementara itu, Aris, pengemudi ojek online, geram tatkala harus menjemput anak keduanya yang duduk di bangku SMK, turut terlibat bentrok.
"Aduh, ini aja saya baru tahu. Ngerepotin orangtua aja begini. Saya harusnya nge-grab," ujarnya kesal.