Fakta Pelajar 15 Tahun Tewas Diduga Ingin Berangkat Demo ke DPR, Pamit ke Orangtua & Titipkan Barang
Akun Facebook Sidik Sasmita juga menyebutkan bahwa korban diduga meninggal dunia karena tertabrak truk saat dikejar aparat.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Informasi tentang seorang pelajar bernama Bagus Putra Mahendra (15) meninggal dunia saat hendak berdemo ke Gedung DPR RI viral di media sosial.
Dalam unggahan akun Facebook Sidik Sasmita, disebutkan bahwa korban adalah siswa SMA Al Jihad, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Akun itu juga menyebutkan bahwa korban diduga meninggal dunia karena tertabrak truk saat dikejar aparat.
"Korban adalah siswa SMA Al Jihad Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Kabarnya yayasan Al Jihad merupakan milik KH. Makruf Amin. Semoga Allah mencatat pengorbananya sebagai syuhada fie sabilillah. *Sumber informasi: Relawan Kemanusiaan PW Persis DKI yang turun ke lapangan mengevakuasi para korban," tulis akun tersebut.
Dengan adanya informasi tersebut, Kapolsek Tanjung Priok, Kompol Budi Cahyono membenarkan terkait kecelakaan itu.
Menurut Budi, korban tewas saat hendak menuju ke Gedung DPR RI.
"Meninggal karena tertabrak kontainer saat longmarch ke Gedung DPR MPR," kata Budi, Kamis (26/9/2019).
Sementara itu, Plt Kanit Laka Lantas Jakarta Utara, Ipda Farmal menjelaskan, korban meregang nyawa di Jalan R. E. Martadinata, Jakarta Utara.
Farmal menyatakan, korban tewas setelah tertabrak truk trailer yang melintas di jalan itu.
• Pamit ke Orangtua, Bagus Pelajar 15 Tahun yang Tewas Hendak ke Demo DPR Titipkan Motor dan Barang
Setelah tertabrak, korban dilarikan ke Rumah Sakit Sulianti Saroso namun nyawanya tak tertolong.
Kecelakaan ini terjadi pada Rabu (25/9/2019) sore.
"(Korban) mengalami luka di bagian pinggang dan dibawa ke RS. Korban dinyatakan meninggal pada pukul 16.30 WIB," kata Farmal.
Sementara itu, sopir truk trailer, Ruhendi, juga sudah ditahan di Unit Laka Lantas Jakarta Utara.
Sempat izin orangtua pulang terlambat
Bagus Putra Mahendra (15), pelajar SMA tewas saat hendak berdemo ke DPR berangkat ke sekolah Rabu (25/9/2019).
Hari itu Bagus izin kepada orangtuanya akan pulang telat.
Hal itu disampaikan bibi korban, Fina Indah Sari (29), saat ditemui di kediaman korban, Jalan Warakas Gang 14, RT 11/RW 11, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Dia berangkat sekolah dari rumah. Bilang sama mamanya mau itu, mau main. Kata si Bagus-nya 'mama aku telat ya mau main dulu'," kata Fina, Kamis (26/9/2019).
Akan tetapi pada Rabu sore keluarga korban dihubungi pihak kepolisian yang mengabarkan bahwa Bagus telah meninggal.
Menurut Fina, dari keterangan polisi, Bagus meninggal dunia tertabrak truk.
• Tak Benar Pelajar Tertabrak Truk karena Dikejar Polisi, Plt Kanit Laka Lantas Jakut Jelaskan Ini
"Ada telepon dari kantor polisi ke bapak mamanya, Bagus kecelakaan. Cuman kita nggak tau kecelakaannya gimana-gimananya," kata Fina.
Fina tak mengetahui pasti apakah Bagus sempat ikut bergerak bersama pelajar lainnya dari Jakarta Utara untuk berdemo ke Gedung DPR.
Ia hanya mendengar informasi simpang siur soal hal itu.
"Soalnya dia (Bagus) nggak ngomong mau demo apa ke mana," kata Fina.
Dikatakan Fina, korban meninggal dunia di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.
Setelah disemayamkan, jenazah Bagus dibawa ke kediaman orangtuanya di daerah Brebes, Jawa Tengah, Rabu pagi.
Bagus tewas tertabrak truk trailer pada Rabu (25/9/2019) sore.
Plt Kanit Laka Lantas Jakarta Utara, Ipda Farmal mengatakan, korban tewas di Jalan R. E. Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara.
Kala itu, menurut informasi yang diterimanya, korban tengah melakukan long march menuju ke Gedung DPR.
"Iya, informasinya begitu (bergerak menuju ke Gedung DPR)," kata Farmal kepada wartawan, Kamis (26/9/2019).
Meski demikian, Farmal membantah adanya informasi dari media sosial yang mengatakan korban tertabrak truk saat dikejar aparat.
Farmal memastikan korban meregang nyawa karena murni kecelakaan lalu lintas.
"Tidak ada aparat yang mengejar saat kejadian. Meninggal akibat kecelakaan lalu lintas," ucap Farmal.
Sebelumnya, informasi tentang seorang pelajar bernama Bagus Putra Mahendra (15) meninggal dunia saat hendak berdemo ke Gedung DPR RI viral di media sosial.
Titipkan tas dan sepeda motor ke teman

Bagus Putra Mahendra (15), pelajar SMA yang tewas saat hendak berdemo ke DPR, sempat menitipkan sepeda motor dan tas ke temannya.
Bibi korban, Fina Indah Sari (29) mengatakan Bagus berangkat seperti biasa dan pamit pulang telat kepada orangtuanya.
Korban berangkat ke sekolah membawa tas dan dengan mengendarai motornya.
"Tasnya dititip sama temennya, motor aja titip sama temennya. Dia nggak bawa apa-apa," kata Fina saat ditemui di kediaman korban, Jalan Warakas Gang 14, RT 11/RW 11, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (26/9/2019).
Fina juga mengatakan, memang biasanya korban berangkat bersama teman-temannya.
Tak pernah ikut tawuran atau terlibat kericuhan
Namun, sepengetahuan Fina, Bagus selama ini tak pernah ikut tawuran ataupun terlibat dengan kericuhan.
Ia pun tak mengetahui pasti apakah Bagus sempat mengikuti long march ke Gedung DPR atau tidak.
• Pelajar Tewas Saat Hendak Demo ke Gedung DPR, Izin ke Orangtua Pulang Telat
"Kurang tahu juga saya nggak pernah (nanya-nanya) sih mas, nggak pernah. Ya mungkin dia tau juga kali (soal demo)," kata Fina.
Dikatakan Fina, korban meninggal dunia di RS Sulianti Saroso, Sunter, Tanjung Priok Jakarta Utara.
Setelah disemayamkan, jenazah Bagus dibawa ke kediaman orang tuanya di daerah Brebes, Jawa Tengah pagi hari tadi.
Bagus Putra Mahendra (15) tewas tertabrak truk trailer pada Rabu (25/9/2019) sore.
Plt Kanit Laka Lantas Jakarta Utara, Ipda Farmal mengatakan, korban tewas di Jalan R. E. Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara.
Kala itu, menurut informasi yang diterimanya, korban tengah melakukan long march menuju ke Gedung DPR.
"Iya, informasinya begitu (bergerak menuju ke Gedung DPR)," kata Farmal kepada wartawan, Kamis (26/9/2019).
Meski demikian, Farmal membantah adanya informasi dari media sosial yang mengatakan korban tertabrak truk saat dikejar aparat.
Farmal memastikan korban meregang nyawa karena murni kecelakaan lalu lintas.
"Tidak ada aparat yang mengejar saat kejadian. Meninggal akibat kecelakaan lalu lintas," ucap Farmal.
Sebelumnya, informasi tentang seorang pelajar bernama Bagus Putra Mahendra (15) meninggal dunia saat hendak berdemo ke Gedung DPR RI viral di media sosial.
Dalam unggahan akun Facebook Sidik Sasmita, disebutkan bahwa korban adalah siswa SMA Al Jihad, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Akun itu juga menyebutkan bahwa korban diduga meninggal dunia karena tertabrak truk saat dikejar aparat.
"Korban adalah siswa SMA Al Jihad Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Kabarnya yayasan Al Jihad merupakan milik KH. Makruf Amin. Semoga Allah mencatat pengorbananya sebagai syuhada fie sabilillah. *Sumber informasi: Relawan Kemanusiaan PW Persis DKI yang turun ke lapangan mengevakuasi para korban," tulis akun tersebut. (TribunJakarta/Gerald)