Demo di Jakarta
Pasca-Bentrok di DPR RI, Berikut Rute TransJakarta yang Belum Beroperasi Kamis Pagi
Bus TransJakarta masih belum dapat beroperasi pascabentrokan antara massa terhadap aparat kepolisian, tadi malam, di sekitaran gedung DPR RI
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Bus TransJakarta masih belum dapat beroperasi pascabentrokan antara massa terhadap aparat kepolisian, tadi malam, di sekitaran gedung DPR RI, Jakarta Pusat.
TribunJakarta.com pun telah menghimpun rute-rute bus TransJakarta yang belum dapat beroperasi.
1. Rute 1F : Stasiun Palmerah - Bundaran Senayan stop operasi sementara terkait adanya penutupan jalan.
2. Rute 1B : Stasiun Palmerah - Tosari stop operasi sementara terkait adanya penutupan jalan.
3. Rute T11 : Bundaran Senayan - Poris Plawad sementara mengalami perpendekan rute menjadi Grogol 2 - Poris Plawad dikarenakan adanya penutupan jalan.
4. Koridor 9 : Pinang Ranti - Pluit sementara tidak melewati Halte Semanggi hingga RS Harapan Kita untuk kedua arah dikarenakan adanya penutupan jalan.
5. Rute 9E : Kebayoran Lama - Grogol stop operasi sementara terkait adanya penutupan jalan.
6. Rute 8C: Kebayoran Lama - Tanah Abang stop operasi sementara terkait adanya penutupan jalan.
7. Rute B21 : Bekasi Timur - Grogol sementara mengalami perpendekan rute menjadi Bekasi Timur - Cawang UKI dan penaikan dari Halte BNN arah Bekasi Timur dikarenakan adanya penutupan jalan.
8. Rute 3F : Kalideres - GBK stop operasi sementara terkait adanya penutupan jalan.
9. Rute 4A : TU Gas - Grogol sementara tidak melewati Halte Tosari s/d S Parman Podomoro City untuk kedua arah dikarenakan adanya pentupan jalan.
10. Rute 8A : Grogol 2 - Harmoni stop operasi sementara terkait adanya penutupan jalan.
11. Rute 10H : Blok M - Tj.Priok sementara tidak melewati Halte Senayan JCC s/d Halte Petojo untuk kedua arah dikarenakan adanya penutupan jalan.
12. Rute T12 : Juanda - Poris Plawad mengalami pengalihan rute sementara tidak melewati Halte Petojo sampai Halte Tomang Mandala untuk kedua arah dikarenakan adanya penutupan jalan.
Informasi tersebut merupakan informasi dari Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Hubungan Masyarakat PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo, pada sekira pukul 05.45 WIB, Kamis (26/9/2019).
Pasca-Bentrokan di Slipi, Arus Lalu Lintas di Jalan S Parman Kembali Normal Pagi Ini

Situasi arus lalu lintas di Jalan S Parman, Jakarta Barat, telah kembali normal dan dapat dilintasi kendaraan roda dua dan empat pascabentrokan, semalam.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi pada sekira pukul 05.30 WIB, Kamis (26/9/2019), beberapa aparat kepolisian dan TNI berada di dekat lampu merah Slipi, sekitaran Jalan S Parman.
Pos polisi yang berada di dekat lampu merah Slipi tampak hangus karena terbakar.
Lampu lalu lintas di lokasi setempat pun terlihat pecah, tak beroperasi.
Bahkan, fasilitas seperti trotoar jalan terlihat rusak dan berantakan.
Kerusakan itu terjadi tadi malam lantaran massa di lokasi merusak fasilitas tersebut.
Mereka bentrok dengan aparat kepolisian di jembatan layang atau fly over Slipi.
Ragam Reaksi Orangtua Pelajar yang Menjemput Anaknya di Polda Metro: Marah Hingga Merasa Direpotkan
Orangtua para pelajar silih berganti memasuki Polda Metro Jaya demi menjemput anaknya yang terlibat bentrok dengan aparat.
Pantauan Wartawan TribunJakarta.com, Rabu (25/9/2019) pukul 19.30 WIB, para orangtua atau wali memadati halaman Polda.
Kakak dari salah satu siswa SMA yang ditangkap, Evander Lintang, mengatakan adiknya dibekuk oleh pihak aparat usai turut serta dalam rombongan para pelajar yang mengarah ke DPR.
Ia ditangkap saat makan nasi kotak bersama teman-temannya di sekitar area DPR.
"Adik saya kena, emang katanya dia mau ke sana. Pihak sekolah enggak tahu, dia ketangkep saat makan nasi kotak," terangnya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (25/9/2019) di Polda Metro Jaya.
Adiknya yang bersekolah di bilangan Karet Tengsin itu, lanjut Evan, ditangkap bersama tiga temannya.
Kini, Adiknya telah diperbolehkan pulang oleh pihak Polda Metro Jaya usai Evan mengisi surat tertulis.
"Ibunya marah sekali sama adik saya karena mendadak ke sana," terangnya.
Bukan saja adik Evan yang ikut serta dalam bentrokan di gedung DPR.
Pelajar dari salah satu SMK jurusan Perkantoran di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan NF (14) juga ikut serta.
NF bersama belasan teman-temannya diajak rombongan anak-anak STM yang sedang mengarah ke gedung DPR selepas pulang sekolah.
NF yang sebelumnya telah mengetahui kabar unjuk rasa mahasiswa sejak kemarin, juga berniat untuk ikut.
"Ketika pulang, ada rombongan anak STM ngajak ke DPR, ada kali ratusan orang, saya sama temen-temen lain jadi ingin ikut," tambahnya.
Namun ketika NF dan rombongan lainnya melintas di Jalan Gatot Subroto arah Polda.
Mereka bentrok dengan aparat di dekat Polda Metro Jaya.
Akhirnya, NF dan sebagian pelajar lainnya dibekuk oleh polisi sebelum sampai di gedung DPR.
NF pun dibebaskan lantaran ibunya kenal dengan salah satu anggota kepolisian dan meminta tolong untuk dilepaskan.
"Ini saya mau jelaskan semua ke ibu saya," terangnya.
Dua Anak SMP Tertangkap

Pelajar yang ikut serta ke gedung DPR tak hanya dari kalangan pelajar setingkat SMA, SMK dan STM saja, melainkan tingkat SMP.
MA (14) dan MI (14) nekat ke daerah Palmerah saat bentrok antara para pelajar dari kalangan STM terlibat pertikaian dengan aparat.
"Kalau untuk tergerak ada yang manasin juga, saya enggak tahu anak saya dipanggil polisi. Begitu ditelepon polisi saya langsung ke Polda," ujar Rusdi, ayah dari MA.
• Livia Ellen, Mahasiswa UI yang Kecewa Foto Demonya Viral di Media Sosial: Prestasinya Tak Main-main!
• Rekrutmen CPNS 2019 Segera Dibuka, Ini Bocoran Formasi, Jadwal Lengkapnya, dan Cara Daftarnya!
• Pemukimannya Berada di Seberang Gedung DPR MPR, Warga Kena Dampak Tembakan Gas Air Mata
Berdasarkan penuturan MA, dirinya hanya sedang mengarah pulang.
Namun, saat melintas di dekat Stasiun Palmerah, ia diciduk oleh petugas polisi.
Sementara itu, Aris, pengemudi ojek online, geram tatkala harus menjemput anak keduanya yang duduk di bangku SMK, turut terlibat bentrok.
"Aduh, ini aja saya baru tahu. Ngerepotin orangtua aja begini. Saya harusnya nge-grab," ujarnya kesal.
Kak Seto Tanya Tiga Pelajar di Atas JPO
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi, atau akrab disapa Kak Seto sempat menemui tiga pelajar yang sedang duduk di tangga JPO dekat Polda Metro Jaya.
Ia menanyakan kepada tiga anak tersebut terkait motivasi melakukan aksi ke DPR.
Kak Seto mengatakan anak-anak itu hanya sekadar ikut-ikutan.
"Karena semua teman-temannya ikut ke sana jadi dia bilang enggak enak" terangnya.
Tapi, pelajar yang lain mengatakan ada hal lain yang merugikan dari keputusan DPR itu.
"Dia bilang katanya suami istri kok enggak boleh berhubungan. Gimana dong caranya punya anak?" ujar kak Seto menirukan pertanyaan pelajar itu.
Kak Seto pun akan turut mengawasi dan mengamati para pelajar yang ditahan di Polda Metro Jaya.
Ia berharap jangan sampai ada pelanggaran hak anak dalam upaya menertibkan para pelajar ini usai bentrok dengan aparat.