2 Pekan Setelah Penutupan, Kualitas Udara di Sekitar Pabrik Arang Cilincing Disebut Membaik

"Secara umum pencemaran udara, terutama debu, dari hari pertama sampai hari terakhir terus mengalami penurunan," jelas Suparman

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Jumat (20/9/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Pemasangan Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) di SDN Cilincing 07 Pagi, Jakarta Utara memasuki sepekan, Jumat (27/9/2019).

Pemasangan yang dilakukan sejak Jumat (20/7/2019) lalu menyusul tercemarnya udara di sekolah tersebut karena lokasinya berdekatan dengan pabrik rumahan pembakaran arang dan peleburan alumunium di Jalan Cakung Drain, RW 09 Kelurahan Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara.

Kasie Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Suparman mengatakan bahwa kualitas udara di sekolah itu berangsur-angsur membaik.

Pencemaran udara berkurang terutama setelah ditutupnya operasional pabrik pembakaran arang dan peleburan alumunium.

"Secara umum pencemaran udara, terutama debu, dari hari pertama sampai hari terakhir terus mengalami penurunan," jelas Suparman kepada wartawan.

Meski mengatakan pencemaran udara berkurang, Suparman belum bisa memberikan data lengkap yang terekam dari SPKU.

Menurutnya, Sudin LH Jakarta Utara masih merekap data soal perubahan kualitas udara di sekitar sekolah itu.

"Secepatnya (direkap). Nanti dikasih datanya," kata Suparman.

SPKU mobile ini dipasang sejak pekan lalu dan dijadwalkan bertahan selama 14 hari di SDN Cilincing 07 Pagi.

Selama dua pekan ini, SPKU mobile akan mengakumulasi data untuk paramater partikulat PM 2.5 dan PM 10, karbon monoksida (CO), nitro monoksida (NO2), Ozon, belerang dioksida (SO2), dan data meteorologi.

Empat Jam Api Melalap Bangkai Bus Transjakarta di Pool Pondok Cabe, Asap Putih Masih Membumbung

Polisi Sebut Kebakaran Bus Transjakarta di Pool Pondok Cabe Disebabkan Proses Penganibalan

Musikus & Cucu Ahli Bahasa, Profil Ananda Badudu yang Diamankan Polisi Galang Dana Aksi Mahasiswa

Data lengkap terkait kualitas udara yang terekam di SPKU akan sampai ke server di UPT Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (LLHD) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Sebelumnya, pabrik peleburan alumunium disegel dan dihentikan aktivitasnya sejak Senin (16/9/2019) lalu.

Sementara belasan pabrik arang telah dibongkar secara mandiri oleh pemiliknya pada kemarin, Kamis (18/9/2019).

Adapun warga yang sehari-hari beraktivitas di dekat belasan lapak tersebut mengeluh mengalami sesak nafas dan gangguan lainnya akibat menghirup asap dan debu dari pembakaran.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved