DBL DKI Jakarta 2019
Dukung Aturan Minute Play DBL Indonesia, Pelatih SMAN 59 Jakarta Tak Kesulitan Rotasi Pemain
Adanya peraturan minute play pada ajang DBL DKI Jakarta diharapkan bisa membuat semua pemain memiliki jam terbang yang lebih banyak.
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Pelatih basket putra SMAN 59 Jakarta, Mario Hutapea sangat mendukung peraturan minute play yang diterapkan di ajang DBL DKI Jakarta.
Adanya peraturan minute play pada ajang DBL DKI Jakarta diharapkan bisa membuat semua pemain memiliki jam terbang yang lebih banyak.
Pada edisi sebelumnya, aturan minute play ini hanya menganjurkan setiap pemain turun di lapangan selama empat menit.
Namun, pada penyelenggaraannya saat ini setiap pemain diharuskan merasakan bermain selama enam menit di lapangan.
Peraturan minute play ini sudah diterapkan di kota-kota yang memakai sistem setengah kompetisi, yaitu kota Surabaya, Malang, Jogja, Bali, dan Riau.
Mario Hutapea menilai adanya peraturan tersebut membuat pemainnya merasakan kesempatan bermain yang sama di lapangan.
• Debut Gemilang di DBL East Region 2019, Pelatih SMAN 61 Tak Puas dengan Performa Pemainnya
Dengan adanya peraturan tersebut membuat pelatih tidak hanya mengandalkan satu pemain saja di pertandingan.
"Kalau saya sangat mendukung sekali (aturan main DBL) semua pemain berkesempatan buat main. Pelatih tidak boleh mengandalkan 1-2 orang pemain bagus saja di tim," kata Mario kepada TribunJakarta di GOR Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (28/9/2019).
Dalam keikutsertaannya di ajang DBL DKI Jakarta, Mario menuturkan timnya memiliki komposisi pemain yang bagus.
Dari 10 pemain yang didaftarkan, semuanya memiliki kualitas yang tidak berbeda jauh.
Selain itu, 10 pemain SMAN 59 Jakarta selalu siap diturunkan dalam kondisi apapun.
"Saya punya alasan khusus membawa 10 pemain ke ajang DBL. 10 pemain yang saya bawa itu selalu siap main jika melakukan rotasi 5 sekaligus," paparnya.
Dengan kata lain, Mario Hutapea merasa tidak terpengaruh dan terganggu dengan adanya peraturan tersebut.
Untuk mensiasati aturan tersebut, Mario Hutapea biasanya memberikam kesempatan bermain saat timnya berhasil unggul.