Ini Pesan Terakhir Orangtua Arga, Mahasiswa Unila yang Meninggal saat Ikut Diksar Pecinta Alam
Mahasiswa bernama Arga Trias Tahta, meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Cakrawala di Pesawaran.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Suasana duka menyelimuti kediaman almarhum di Dusun Wonokarto, Pekon Wonodadi, Kabupaten Pringsewu, Senin (30/9/2019).
Sebuah kabar duka datang dari Universitas Lampung.
Mahasiswa bernama Arga Trias Tahta, meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Cakrawala di Pesawaran.
Mahasiswa jurusan Sosiologi FISIP itu tewas dan tubuhnya mengalami luka-luka.
Diceritakan Denny Muhtadin (53) ayah korban, sebelumnya Arga pamit kepada orangtuanya untuk berkemah.
• Sebagai Tanda Duka Mahasiswa Meninggal, Ratusan Bunga Dibawa Massa
Denny kemudian mengantar Arga untuk mengikuti kegiatan itu.
Ia bahkan sempat berpesan agar Agra tidak melakukan hal-hal yang berbahaya.
"Kalau mau camping ya camping, tapi cari selamat saja. Jangan yang bahaya-bahaya," pesan Denny saat itu kepada Arga.
Arga bernagkat mengikuti kegiatan UKM Pecinta Alam Cakrawala selama 4 hari, mulai Kamis (26/9/2019) hingga Minggu (29/9/2019).
Sebelumnya Arga juga menginformasikan jika akan pulang pada hari Minggu.
• Warga Pejompongan Bantu Siapkan Air hilangkan Bekas Gas Air Mata Pengendara yang Melintas
Namun saat hari penjemputan, tidak ada kabar dari Arga.
Saat itu, Denny tidak memiliki firasat apa pun, karena selalu mendoakan yang baik untuk anaknya.
Sekira pukul 14.00 WIB, Denny mendapat telepon dari pihak Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW).
Pihak Rumah Sakit itu mengabari jika anaknya dirawat di sana.
Mendapat kabar tersebut Denny bersama istrinya, Rosdiana (52) langsung menuju RSBW Bandar Lampung.
Setibanya di rumah sakit, pihak rumah sakit justru meminta maaf karena tidak menerangkan apa yang sebenarnya terjadi pada Arga.
Pihak rumah sakit menjelaskan bahwa Arga sudah meninggal.
Menurut denny, pihak rumah sakit menginformasikan putranya tiba di RS sudah dalam keadaan kaku.
Ia pun melihat ke kamar mayat dan mendapati putranya terbujur memakai kaus dalam dan celana pendek.
Orantua Arga masih tidak percaya jika anaknya telah berpulang.
• Rumah Tangganya Disebut Retak Setelah 10 Tahun Nikah, Nia Ramadhani Beri Sindiran Menohok
Ibunda almarhum, Rosdiana (52) bahkan langsung pingsan saat mengetahui anaknya telah terbujur kaku di RWBW.
Denny menuturkan, saat menemui putranya kondisi memprihatinkan.
"Lihat kaki Arga penuh dengan lka, memar dan biru, begitu juga muka dan tangannya," kata Denny.
Bahkan istrinya, Rosdiana langsung pingsan saat melihat kondisi buah hatinya.
Denny sempat panik dan berupaya menyadarkan Rosdiana.
Kemudian ia meminta jasad Arga dibawa pulang saja.
Kemudian saat proses pemakaman, Rosdiana pun tak kuasa menahan kesedihannya.
Diduga ada kekerasan fisik
Denny menyatakan ikhlas atas kematian anaknya.
Namun, saudara kandung Arga menginginkan pihak terkait memberikan keterangan kepada keluarga soal apa yang menyebabkan luka-luka di tubuh Arga.
Keluarga menduga adanya kekerasan fisik sehingga melapor ke Mapolres Pesawaran.
• Liburan di Korsel dengan Ruben Onsu, Betrand Peto Bereaksi Kocak saat Warga Setempat Minta Foto
Kakak kandung Arga, Gani Dewantara (27) menuturkan, keluarga meminta kepolisian mencari titik terang penyebab kematian Arga.
Ketua Jurusan Sosiologi FISIP Unila, Ikram mengaku belum bisa memberi keterangan soal peristiwa yang menimpa mahasiswanya tersebut.
Sebab, menurut dia, informasi yang didapat dari mahasiswa masih simpang siur.
Pengurus UKM Cakrawala Shyntia Claudia saat ditemui di warung Mie Aceh, Senin (30/9/2019) mengatakan, kalau semua diksar yang dilakukan oleh Cakrawala telah memenuhi standar operasional prosedur (SOP).
Ia menerangkan, korban sempat jatuh pada hari Kamis dan Sabtu kembali terjatuh.
Saat Kamis terjatuh itu, Arga langsung diberikan penanganan.
Kemudian pada Minggu, korban kembali terjatuh, dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan pihak kepolisian akan meminta pertanggungjawaban terhadap panitia kegiatan.
Pandra pun mengaku pihaknya sudah menerima laporan dari keluarga di Polres Pesawaran.
Saat ini Satreskrim Polres Pesawaran tengah menyelidiki kasus tersebut.
Terkait kronologi, Pandra menuturkan, dari hasil keterangan sementara terhadap keluarga korban dan senior dari FISIP Unila yang ikut pelaksanaan diksar bahwa korban terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter.
• Bawa Spanduk Nyalakan Tanda Bahaya, Massa Mahasiswa Mulai Mendekat Gedung DPR MPR RI
"Selanjutnya dilakukan evakuasi oleh senior dan rekan korban, selanjutnya korban masih diminta mengikuti kegiatan diksar sampai dengan hari Minggu sekira jam 10 pagi," jelasnya.
Namun, kata Pandra, korban mengeluhkan sakit sehingga dibawa ke RS Bumi Waras, sebelum sampai di RS tersebut korban meninggal dunia.
FISIP Unila turut berduka
Wakil Dekan III FISIP Unila Dadang Karya Bakti ikut berduka cita atas meninggalnya mahasiswa dalam kegiatan diksar.
Dadang menegaskan, pihaknya akan memanggil seluruh pihak yang terlibat dalam diksar, mulai dari panitia, peserta, maupun dekanat.
"Jika nantinya terindikasi adanya kelalaian ataupun hal lainnya dari pihak panitia, maka akan diserahkan kepada pihak kepolisian," ujar Dadang.
Namun, kata dia, dekanat baru bisa menjatuhkan sanksi jika persoalan ini sudah jelas.
Sanksi terberat adalah pembekuan UKM Cakrawala FISIP Unila.
"Mungkin sanksi terberat jika ditemukan kelalaian, kita membekukan UKM tersebut sambil proses berjalan," katanya lagi
(Sumber: TribunJakarta/TribunLampung)