Demo di Jakarta
6.000 Personel TNI-Polri Amankan Aksi Unjuk Rasa Buruh di DPR
Selain soal pengamanan, lanjut dia, Polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR RI.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Sebanyak 6.000 personel gabungan TNI dan Polri diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa buruh di sekitar Gedung DPR RI, Senayan.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Hubungan Masyatakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
"Pengamanan sudah kami siapkan. Ada sekitar 6.000 personel gabungan hari ini," kata Argo saat dikonfirmasi, Rabu (2/10/2019).
Selain soal pengamanan, lanjut dia, Polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR RI.
"Sifatnya situasional kalau pengalihan arus," ujarnya.
Hari ini, para buruh yang tergabung dalam Konfeserasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bakal menyampaikan aspirasinya.
Setidaknya terdapat tiga tuntutan yang bakal disuarakan, yakni menolak revisi UU Ketenagakerjaan, menolak kenaikan iuran BPJS kesehatan, dan menolak revisi Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015.
Transjakarta dialihkan

Pihak PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) melakukan pengalihan rute armadanya hari ini, pada pukul 08.00 WIV, Rabu (2/10/2019).
"Hari ini, beberapa bus TransJakarta masih mengalami pengalihan rute terkait adanya penutupan jalan di sekitar gedung DPR-MPR," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo.
Berikut beberapa pengalihan rute bus Transjakarta:
- Rute 1F: Bundaran Senayan - St. Palmerah dan 1B : Tosari - St. Palmerah. Untuk sementara tidak melewati Halte Senayan JCC, DPR1, dan DPR 2.
- Rute S41: Pondok Cabe - Tanah Abang. Untuk sementara tidak melewati Plang bus stop Istora Senayan sampai ke Museum Tekstil.
- Koridor 9: Pinang Ranti arah Pluit selepas halte Semanggi bus masih via Tol keluar selepas halte Slipi Petamburan.