Mahasiswa Budi Luhur Pamerkan Tempat Sampah Canggih, Bisa Kirim SMS Jika Sudah Penuh

Mahasiswa UBL memamerkan temuannya berupa tempat sampah canggih bernama BLAST pada ajang PIF 2019 di Kompleks Puspiptek.

Tribunjakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Mahasiswa Universitas Budi Luhur (UBL) memamerkan temuannya berupa tempat sampah canggih bernama BLAST (Budi Luhur Smart Trash Bin) pada ajang Puspiptek Innovation Festival (PIF) 2019 di Kompleks Puspiptek, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (3/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SETU - Mahasiswa Universitas Budi Luhur (UBL) memamerkan temuannya berupa tempat sampah canggih bernama BLAST (Budi Luhur Smart Trash Bin) pada ajang Puspiptek Innovation Festival (PIF) 2019 di Kompleks Puspiptek, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (3/10/2019).

BLAST berbentuk tempat sampah biasa hanya ada beberapa instalasi kabel dan mesin yang ditempel di tempat sampah itu.

Aziz, mahasiswa Teknik Informasi UBL itu memaparkan kelebihan BLAST dari tempat sampah lainnya yakni pada bagian penutupnya terdapat sensor yang otomatis terbuka jika ada yang hendak membuang sampah.

"Ini otomatis terbuka karena dia ada sensornya," ujar Aziz.

Selain itu, sensor juga dipasang di dalam tempat sampah berukuran tinggi setengah meter itu.

Sensor tersebut dipasang untuk mendeteksi apakah sampah yang berada di dalamnya sudah penuh apa belum.

Jika sudah penuh, sensor akan memberikan sinyal kepada mesin yang secara otomatis mengirimkan SMS ke nomor yang sudah ditentukan, lengkap dengan alamat berupa google map.

"Jadi kalau penuh langsung ngirim SMS sendiri," ujarnya.

Peringati Hari Rabies Sedunia, 96 Ekor Hewan Lakukan Vaksin Rabies Gratis di Kalisari

Kabar Persib: Blitar Bandung United Pasrah Degradasi ke Liga 3 Musim Depan

Mesin yang terpasang membutihkan energi dari baterai ataupun asupan listrik dari proses charging.

Aziz membayangkan, tempat sampah temuan ia dan temannya itu bisa digunakan di kompleks perumahan sehingga bisa lebih efektif dalam proses pembersihannya, dalam hal ini bagi petugas kebersihannya.

"Petugas kebersihannya jadi enggak perlu keliling semua kan, cukup yang sudah penuh saja," ujarnya.

Aziz belum memikirkan untuk produksi massal tempat sampahnya.

"Ya ini baru tugas kuliah saja, belum kepikiran kalau produksi massal," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved