Liga 1 2019
Banyak Pertandingan Ditunda , PT LIB Putar Otak Tentukan Jadwal Baru Liga 1 2019
Menurut Dirk, pihaknya tidak bisa memaksakan kehendak membiarkan pertandingan terus berlangsung.
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Wahyu Aji
Pelatih anyar Persija Jakarta, Edson Tavares, dikabarkan akan menerapkan permainan cepat saat menangani tim Macan Kemayoran.

Tavares pun fokus untuk mengenal karakter cara permainan para penggawa.
Ia dibantu asisten pelatih Sudirman dan Antonio Claudio.
Dilansir dari Wartakotalive, Eks pelatih Timnas Vietnam ini mengaku senang dengan kualitas pemain Persija.
Ia akan menerapkan strategi dengan intensitas tinggi seperti yang dilakukan di klub-klub sebelumnya.
“Saya akan terapkan metode dengan intensitas tinggi. Mungkin tidak banyak kuantitas tapi intensitas diterapkan. Semoga bisa dipahami dan diterima semua pemain,” ujar pelatih berkebangsaan Brasil ini.
Selain intensitas tinggi, Tavares juga yakin ada beberapa formasi yang dapat diterapkan.
Menurutnya sejumlah pemain dapat bermain lebih dari satu posisi.
“Paling penting adalah memaksimalkan pemain yang ada. Kita dapat bermain dengan 3 bek atau pola lama yakni 4 pemain belakang. Saya akan menyesuaikan sesuai kondisi pemain dan lawan,” ujarnya. (TRIBUNNEWS/WARTAKOTA)
Laga ditunda Borneo FC merugi

Panitia pelaksana (panpel) Persija Jakarta secara resmi mengumumkan laga menghadapi Borneo FC mengalami penundaan.
Sejatinya, laga Persija Jakarta menghadapi skuat Pesut Etam berlangsung pada Minggu (6/10/2019) di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat.
Namun, pihak kepolisian belum mau memberikan rekomendasi izin pertandingan tersebut berlangsung.
Situasi yang belum kondusif akibat banyaknya aksi demo menjadi salah satu pertimbangan pihak kepolisian belum mau memberikan rekomendasi izin pertandingan bergulir.
Hal itu membuat panpel Persija Jakarta tidak dapat menggelar pertandingan menghadapi skuat Pesut Etam.
Penundaan pertandingan ini turut disayangkan oleh Chief Executive Officer (CEO) Persija Jakarta, Ferry Paulus.
Ferry Paulus menilai timnya mengalami hambatan karena tidak bisa berlaga di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
“Sangat disayangkan kepolisian belum menerbitkan izin untuk pertandingan Persija melawan Borneo FC," kata CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus.
Panpel Persija Jakarta memutuskan untuk menyerahkan status pertandingan ini kepada operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Nantinya, PT LIB akan melakukan penjadwalan ulang mengenai berlangsungnya pertandingan tersebut.
"Dengan ini, kami kembali menyerahkan penjadwalan ulang ke PT Liga Indonesia Baru,” tutur pria yang akrab disapa FP tersebut.
Di sisi lain, penundaan pertandingan ini membuat kubu Borneo FC mengalami kerugian yang cukup besar.
Manajer Borneo FC, Dandri Dauri mengatakan pihaknya baru mendapatkan informasi penundaan pertandingan ini secara mendadak dari pihak Persija Jakarta.
Pihak dari Persija memberikan kabar laga menghadapi Borneo FC tidak bisa digelar sesuai rencana awal.
Pihak kepolisian tidak memberikan rekomendasi pertandingan Persija Jakarta melawan Borneo FC bergulir.
“Kita mendapat surat dari Persija dan tinggal menunggu surat resmi dari liga perihal penundaan jadwal lawan Persija yang harusnya digelar tanggal 6 Oktober. Alasan penundaan ini karena pihak panpel Persija tidak mendapat ijin keamanan dari kepolisian,” ujar Dandri.
• Laga Persija Vs Borneo FC Ditunda, Tak Dapat Izin Keramaian Hingga Rehat Panjang Macan Kemayoran
Akibatnya, Borneo FC mengalami kerugian besar karena sudah membeli tiket perjalanan pesawat dan membayar penginapan.
“Nominal yang tidak sedikit karena kita merencanakan untuk melakukan perjalanan langsung menuju Surabaya,” paparnya.
Dandri turut mencemaskan psikologis pemainnya akibat adanya penundaan pertandingan ini.
"Tapi bagi kami ini tak hanya sebuah nominal, tapi kesiapan pemain juga seperti apa. Saya tau mereka lagi punya semangat yang tinggi dan itu harus diredam karena jadwal yang kembali berubah seperti ini," tegasnya.
Lebih lanjut, Dandri berharap kepada PT LIB dan semua pihak yang terlibat bisa lebih profesional dalam menyusun jadwal pertandingan.
“Semoga sepak bola Indonesia lebih baik lagi dalam menyusun jadwal dan kemungkinan yang terjadi, jangan faktor politik menjadi penghalang,” pungkas Dandri.