Kenangan Warga di Sekitar Jembatan Zaman Belanda: Pernah Lihat Anak Gajah Lari

Sekira tahun 1970-an, tak ada yang berani masuk ke dalam kawasan sekitar jembatan lantaran rawan kriminal.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana jembatan rel kereta zaman Belanda yang kini sudah menjadi jembatan bagi pejalan kaki, penghubung Kelurahan Ancol dan Kelurahan Pinangsia pada Jumat (4/10/2019). 

Sempat Jadi Daerah Gelap

Permukiman di sekitar jembatan itu, kenang Asih, merupakan rawan kriminal.

Tak jarang, Asih melihat dompet berserakan di sekitar permukiman itu setiap hari.

"Dulu, dompet (hasil curian) suka dibuang ke permukiman kami tiap hari. Di sini dulu rawan enggak ada orang yang berani ke sini," katanya.

Sekira tahun 1970-an, tak ada yang berani masuk ke dalam kawasan sekitar jembatan lantaran rawan kriminal.

Tak jarang Asih melihat jasad tergeletak di dalam selokan.

"Hampir setiap malam, saya melihat orang tewas. Dulu tempatnya preman berkelahi, sekarang enggak ada," katanya.

Warga lainnya, Saryadi (58) menambahkan Pemprov DKI Jakarta beberapa kali menggusur permukiman padat penduduk yang dikenal dengan rawan kriminal di sekitar jembatan itu.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved