Bisa Kantongi Rp 100 Ribu Per Hari, Penjaja Jasa Asah Pisau Keliling Ini Berikan Contoh Bersyukur

Baginya berpikir positif dan mensyukuri segalanya membuat semua cobaan terasa mudah untuk dilewati.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Teguh Prayitno (45) tukang asah di Duren Sawit, Jakarta Timur 

"Lebih enak kerja begini. Enggak terikat, enggak diatur sama perusahaan. Makanya saya senang-senang aja menjalaninya," katanya di Duren Sawit, Sabtu (5/10/2019).

Sebelum bertahan dengan menawarkan jasa asah, ia menceritakan sudah mencoba pekerjaan serabutan lainnya.

Baginya ketika orang lain bisa, ia pun juga bisa mencoba.

"Kalau bisa enggak nyusahin anak walaupun anak sudah ada yang kerja. Yang penting kitanya enggak putus asa aja. Nanti niat usaha juga timbul," sambungnya.

Sejak pagi hingga menjelang malam ia selalu mengayuh sepedanya menawarkan jasa asah yang dbandrol mulai Rp 4 ribu.

Teguh Prayitno (45), tukang asah di Duren Sawit, Jakarta Timur
Teguh Prayitno (45), tukang asah di Duren Sawit, Jakarta Timur (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

Harga yang diberikan itu pun masih kerap ditawar hingga menjadi Rp 2 ribu per satu pisaunya.

Padahal menurutnya untuk mengasah juga memerlukan keahlian, sehingga harga yang diberikan disesuaikam dengan kondisi barang yang diasah.

Dalam sehari dirinya bisa mendapatkan omset Rp 150 ribu. Itu pun belum dikurangi untuk biaya makan dan bayar kontrakan.

"Kadang sedih juga kalau anak dan istri minta dikirim uang. Cuma saya percaya rezeki pasti ada yang penting usaha. Alhamdulillah sesepi-sepinya Rp 100 ribu pasti dapat. Itu saya sisihkan buat makan, bayar kontrakan sama kirim uang ke kampung," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved