Cerita Aaro Chan, Keliling Bawa Monyet Bergaya Punk Rock Hingga Jadi Model Video Klip Kangen Band
Bukan hanya memelihara dan mendidiknya, Aaro Chan juga merancang busana sesuai ukuran monyet.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Kalau keluar, pasti saya bawa mereka sepanjang hari," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Minggu (6/10/2019).
Berawal dari Film BJ and The Bear

Sejak bangku Sekolah Dasar, Aaro telah mencintai primata.
Berawal dari film BJ and the Bear yang pernah diputar di televisi, ia terpikat dengan primata simpanse di film itu.
Sebab, baru pertama kalinya, ia melihat simpanse mengenakan baju layaknya manusia.
Namun, tak mudah mendapatkan simpanse itu untuk dipelihara.
Sebagai gantinya, Aaro memilih monyet ekor panjang untuk dipelihara.
"Akhirnya gue pelajari bagaimana punya monyet ekor panjang tapi kayak simpanse," ungkapnya.
Sekitar tahun 2011, ia memulai merawat monyetnya yang bernama Cio dengan berbagai pakaian yang dirancangnya sendiri.
Jadi Monkey Stylist Pertama

Aaro tertarik merancang busana untuk monyet lantaran terinspirasi dari seorang pengamen di jalan.
Ketika di sebuah warung, Aaro melihat seorang pengamen membawa monyetnya berkeliling dengan mengenakan popok.
"Dari situ terinspirasi untuk membuat busana. Didorong juga dari film-film tentang simpanse yang mengenakan busana manusia," tambahnya.
Aaro mendesain aneka baju yang dikenakan oleh manusia untuk Cio.
Mulai baju, celana, jaket hingga pampers ia rancang dengan gaya funky nan nyentrik.