Setelah Terciduk KPK, Viral Video Bupati Lampung Utara Soal Uang Rp 20 Ribu
Setelah tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara viral karena omongan soal uang Rp 20 ribu.
TRIBUNJAKARTA.COM, KOTABUMI - Setelah tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara viral karena omongan soal uang Rp 20 ribu.
Personel KPK menangkap Agung pada Minggu (6/10/2019). Ia menjadi bupati kelima di Lampung yang ditangkap oleh KPK, dan bupati keempat yang terjaring OTT KPK di Lampung.
Agung baru 7 bulan dilantik sebagai Bupati Lampung Utara untuk periode kedua 2019-2024, berpasangan dengan Wakil Bupati Lampung Utara, Budi Utomo.
TONTON JUGA:
Beberapa hari sebelum penangkapan OTT KPK di Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara melantik 80 pejabat eselon II, III dan IV.
Pelantikan dilakukan oleh Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara pada Jumat, 27 September 2019.
• Keluarga Besar Elvy Sukaesih Masih Larang Dhawiya Zaida Bertemus Muhammad Basurrah: Masih Syok
• Tewasnya Pengusaha Katering Istri Anggota TNI Meringkuk di Karung, Terakhir Membonceng Suami
Di eselon II yang dimutasi yakni Sanny Lumy sebelumnya Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi menjadi kepala Dinas Perikanan.
Kemudian Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan perumahan rakyat dijabat oleh Syahrizal Adhar, yang sebelumnya kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Jabatannya digantikan oleh Syahbudin yang sebelumnya Kadis PU PR.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Amran Yazid, menjadi staf ahli bidang pemerintahan. Kemudian asisten I diisi oleh Azwar Yazid yang sebelumnya staf ahli.
Agung menaruh harapan kepada pegawai yang baru dilantik.
Ia meminta kepada pejabat yang baru diangkat untuk terus berinovasi.
Perintah dari bupati hendaknya dilaksanakan karena kepentingan rakyat adalah yang utama. Segera pelajari tugas pokok dan fungsinya dalam jabatannya yang baru.
“Jangan urusi tupoksi orang, urus saja diri sendiri. Jangan KKN. Sekarang ini uang Rp 20 ribu saja sudah menjadi sorotan,” katanya.
Kronologi KPK Tangkap Tangan Bupati Lampung Utara
Informasi mengenai operasi tangkap tangan oleh KPK di Lampung Utara telah terdengar sejak pukul 19.00 WIB.
Pantauan di lapangan, petugas KPK terlihat mendatangi rumah dinas bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara.
Rombongan mobil yang diduga milik petugas KPK ini masuk ke komplek rumah dinas itu pada pukul 20.30 WIB.
Di salah satu mobil tersebut terlihat boks berstiker KPK.
Beberapa kepala dinas juga terlihat berdatangan ke rumah dinas tersebut. Mereka terlihat terburu-buru masuk ke dalam rumah dinas.
Rumah dinas pun dijaga ketat petugas Satpol PP. Bahkan setelah para kepala dinas datang, pagar langsung ditutup dan wartawan tak diperbolehkan masuk.
Sementara kondisi di sekitar rumah dinas, ramai dengan orang yang ingin melihat secara langsung kejadian.
Sejumlah warga langsung mengabadikan momen keramaian itu. Ada yang mengambil foto dan video melalui gawai mereka.
Pintu gerbang rumah dinas pun langsung ditutup oleh petugas SatPol PP.
Tidak ada seorang yang boleh masuk kecuali pejabat. Saat itu, belum diketahui siapa yang ditangkap oleh siapa.
Sekitar pukul 21.52 WIB, sekitar 6 mobil keluar dari rumah dinas bupati.
Tidak diketahui isi dari dalam mobil tersebut.
Bahkan Kasatreskrim Polres Lampung Utara belum mau dimintai keterangannya.
Dia hanya berjalan cepat meninggalkan awak media yang mengenakan jaket warna coklat.
Namun terlihat ada satu unit mobil yang disegel dengan tulisan KPK berwarna merah. Mobil tersebut berjenis Mitsubishi Pajero Sport warna putih pelat BE 1262 BD.
Rombongan kendaraan ini pun bertolak dari Lampung Utara menuju Bandar Lampung. Kabarnya, mereka akan menuju Polda Lampung.
Kapolres Lampung Utara AKBP Budiman Sulaksono saat dihubungi Tribun untuk dimintai konfirmasi mengatakan akan mengecek terlebih dahulu soal itu.
"Saya belum cek, nanti saya kroscek dahulu, takut salah memberikan informasi,” kata Budiman Sulaksono saat dihubungi via telepon.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan Kabag humas Pemkab Lampung Utara Martahan Samosir.
Ia mengaku belum mengetahui perihal keramaian yang terjadi di rumah dinas Bupati Lampung Utara.
“Saya gak tau. Saya lagi hadiri pengajian di Abung Selatan,” kata dia saat di hubungi via telepon, Minggu 6 Oktober 2019. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)
Lupa Pesan Ayah
Saat Agung dilantik sebagai Bupati Lampung Utara periode 2019-2024 pada 25 Maret 2019, sang ayah Tamanuri turut hadir.
Pelantikan Agung dan wakilnya berlangsung di Balai Keratun Lantai 3 Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Senin (25/3/2019).
Tamanuri berdiri tepat di samping kiri Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri.
Selesai menghadiri pelantikan dan mengucapkan selamat, Tamanuri mengomentari pencapaian sang anak memimpin Lampung Utara periode sebelumnya.
"Oleh karena itu, keduanya (Agung-Budi) harus bisa bekerja sama melihat mana yang sudah terasa kemajuannya, mana yang belum atau masih stuck.
Mana yang kurang diperbaiki. Yang sudah baik ditingkatkan. Ini semua yang harus dilakukan demi kemajuan Lampung Utara," kata Tamanuri.
Tamanuri berharap, saat ini menjadi momentum bagi Agung dan Budi mencurahkan segala pemikiran dan tenaga untuk membangun Lampung Utara agar lebih maju.
"Insya Allah," ucap Tamanuri.
Tamanuri berpesan kepada Agung dan Budi untuk berhati-hati dalam bekerja.
Pesan tersebut disampaikannya ketika disinggung mengenai banyaknya kepala daerah yang terkena OTT KPK.
"Ya itu harus berhati-hati. Karena sekarang ini kita semua harus mencari kada (kepala daerah) yang bersih. Oleh karena itu, hindari segala hal yang di luar dari aturan yang sudah digariskan oleh perundang-undangan."
"Bekerja dengan baik dan minta dukungan dari seluruh lapisan masyarakat di Lampung Utara. Tanpa dukungan dari masyarakat, roda pemerintahan juga tidak bisa berjalan dengan baik," pesan Tamanuri. (Tribun Lampung)