Pilkada Kota Tangsel

Keputusan Nur Asia Uno Tak Maju Pilkada Kota Tangsel Diapresiasi, Pengamat: Tidak Aji Mumpung

Menurutnya, tidak sedikit politikus yang memanfaatkan hubungan leluarga sebagai modal politik untuk meraih jabatan tertentu.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Tangkapan layar yang diambil dari Instagram @sandiuno
Tangkapan layar yang diambil dari Instagram @sandiuno saat Sandiaga Uno dan istrinya, Nur Asia Uno, menyatakan Nur Asia tidak akan maju Pilkada Tangsel 2020, Rabu (9/10/2019). 

"Masih ada nama-nama lain seperti Claudia (Ketua DPC Gerindra Tangsel) ada juga Syawqi (Politikus Gerindra)," ujarnya.

Gerindra Tangsel tak permasalahkan

Logo Gerindra
Logo Gerindra (http://www.mestarianyhabie.org/)

Mundurnya Nur Asia Uno, istri Sandiaga Uno, dari pertarungan bakal calon wali kota Tangerang Selatan (Tangsel) tak dipersoalkan Gerindra.

Walaupun sebenarnya Nur Asia tidak benar-benar menyatakan diri maju, namanya muncul saat diusung Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra, Sufmi Dasco beberapa bulan lalu.

Atas dukungan itu, Nur Asia sempat mengegerkan peta perpolitikan di Tangsel, karena dianggap memiliki modal politik dan sosial yang besar.

Namanya sudah dikenal masyarakat ketika mendampingi suaminya keliling Indonesia berkampanye pada Pilpres 2019 lalu.

Dukungan juga mengalir dari relawan pendukung pasangan capres cawapres 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, seperti Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi) dan para emak-emak.

Per hari ini, Rabu (9/10/2019), Nur Asia dan Sandiaga Uno membuat pernyataan bahwa Nur Asia tidak akan maju pada Pilkada Tangsel 2020 mendatang.

Namun begitu, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Tangsel, Yudi Budi Wibowo, mengaku tidak masalah atas keputusan itu.

Baginya, Nur Asia hanya satu dari beberapa nama yang sedang dalam pertimbangan untuk dijagokan maju menggantikan wali kota yang saat ini menjabat, Airin Rachmi Diany.

"Enggak ada masalah, kemarin karena namanya muncul, ya kita wajib menanyakan gitu kan," ujar Yudi saat dihubungi TribunJakarta.com.

Yudi juga menjelaskan, Gerindra akan membuat penjaringan cawalkot untuk diusung pada Pilkada Tangsel 2020.

Mekanisme mengikuti penjaringan, mutlak harus diikuti untuk siapapun yang ingin diusung partai berlambang kepala Garuda itu.

"Bahwa hasil konsolidasi kita sudah stor ke DPP. Arahan dari DPP kita akan buka pendaftaran," ujarnya.

Yudi mengatakan, Gerindra akan membuka penjaringan untuk calon kepala daerah yang diusung, satu pintu melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Banten.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved