Kisah Silfi Pelajar SMP yang Menderita Kanker Tulang: Ikhlas Kaki Diamputasi, Segera Bisa Sekolah

Setelah menjalani kemoterapi, kondisinya tak kunjung membaik. Kaki kanan gadis itu akhirnya diamputasi.

Editor: Erik Sinaga
KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ
Silfi Qumairoh (14), gadis asal Kedungmaling, Sooko, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, terbaring didampingi ayahnya, Mohammad Gozali, Rabu (9/10/2019) 

TRIBUNJAKARTA.COM, MOJOKERTO- Pada Desember 2018, Silfi Qumairoh (14), gadis asal Mojokerto Jawa Timur, terjatuh saat beraktivitas di sekolah.

Meski tak ada luka ataupun lecet akibat terjatuh, bocah yang kala itu duduk di kelas 1 SMP merasakan sakit pada lutut kaki bagian kanan.

Dari hari ke hari, rasa sakit pada lututnya tak juga hilang.

Lutut kanannya bahkan membengkak sebesar bola sepak.

Rasa sakit berkepanjangan dirasakan Silfi meski telah dibawa berobat ke sejumlah tempat, baik medis maupun non medis.

VIDEO Viral Batu Segede Gajah Melayang Hancurkan Bangunan Warga Kampung Cihandeleum

Putri pertama pasangan Faizun Laili Agustin (32) dan Mohammad Gozali (37) tersebut beberapa kali berobat di Puskesmas Sooko Kabupaten Mojokerto, sebelum dirujuk ke RSI Sakinah.

Dari RSI Sakinah Kabupaten Mojokerto, Silfi dirujuk ke RS dr Soetomo Surabaya. Oleh tim dokter, Silfi didiagnosa mengidap kanker tulang.

"Tidak sekolah mulai kelas 1 semester akhir, anaknya tidak kuat untuk sekolah," ungkap Gozali, ayah Silfi saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Rabu (9/10/2019).

Pasangan Faizun Laili Agustin dan Mohammad Gozali bersama dua anaknya tinggal di sebuah rumah sederhana berukuran 8 x 5 meter.

Rumah keluarga ini berada di Dusun Kedungmaling, Desa Kedungmaling, RT 10 RW 4, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Silfi, menempuh pendidikan formal di SMP Terpadu Darul Dakwah. Sekolah itu berada tidak jauh dari rumahnya.

Gozali menuturkan, setelah divonis terkena kanker tulang, Silfi menjalani kemoterapi di RS dr Soetomo Surabaya.

Setelah menjalani kemoterapi, kondisinya tak kunjung membaik. Kaki kanan gadis itu akhirnya diamputasi.

"Operasinya tanggal 29 September (2019). Masuk rumah sakit (RS dr Soetomo) tanggal 22, pulangnya tanggal 4 (Oktober) kemarin," kata Gozali, pria yang bekerja sebagai buruh bangunan ini.

Kaki kanan Silfi diamputasi hingga pangkal paha. Saat Kompas.com mengunjungi rumahnya, gadis kelahiran 13 Mei 2005 hanya bisa terbaring di atas ranjang.

"Kamis besok kami ke Surabaya lagi, kontrol setelah dioperasi (amputasi)," tambah Faizun Laili Agustin, ibu dari Silfi.

Ingin segera sekolah Laili menuturkan, putri pertamanya itu berharap bisa sekolah.  Menjelang akhir kelas 1, Silfi tidak lagi sekolah karena sakit yang dideritanya.

"Harapan dia bisa segera sekolah. Anaknya enggak minta yang aneh-aneh, hanya minta bisa sekolah," ujar dia.

Menurut Laili, secara mental anaknya sudah siap dengan kondisinya saat ini. Silfi juga menyadari jika kakinya harus diamputasi agar kesehatannya bisa terus dijaga.

Mode Gelap Instagram Jadi Trending Topic di Twitter: Begini Cara Aktifikan di IOS dan Android

UPDATE Persib : Surat Protes Agar Wasit Faulur Tak Dipakai Lagi dan Madura United Siap Diperiksa

Arab Saudi Kini: Izinkan Turis Tak Menikah Menginap Bareng, Perempuan Bisa Nyetir, Tanpa Izin Wali

"Anaknya tidak apa-apa. Malah dulu pas waktu mau diamputasi, anaknya ikut ngenyang (negosiasi) bagian yang diamputasi," kata Laili.

Usai kakinya diamputasi, Laili menyebut kondisi Silfi kian membaik. Namun, rasa nyeri kadang masih dirasakan anaknya.

"Katanya kadang-kadang terasa nyeri di bagian bekas amputasi. Tapi dibanding dulu, sekarang lebih baik," jelas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Silfi Berjuang Melawan Kanker Tulang, Kaki Diamputasi hingga Ingin Sekolah Lagi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved