SA Niat Bunuh Wiranto, Sahabat Sebut Sempat Frustasi Dicerai: Hitam Keningnya Disundutnya Api Rokok

SA (51) dikenal sebagai orang pintar. Dia menyelesaikan kuliahnya di fakultas hukum di sebuah universitas ternama di Sumatera Utara.

Istimewa
Wiranto ditusuk oleh orang tak di kenal pada Kamis (10/10/2019). Kejadian penusukan Wiranto itu terjadi di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten. 

"Dia nunjukin seperti bendera, panji hitam itu. Menolak Pancasila, tapi saya berbeda pendapat. Saya tetap NKRI harga mati," katanya.

Di tahun 2015, dia ketemu dengan istrinya yang bercadar.

SA bersama dua orang anak perempuannya, dan juga istri serta dua anak laki-lakinya tinggal sekitar dua bulan di Alfakah VI.

"Sampai akhirnya dia meninggalkan rumah itu. Tak tahu kemana. Sampai akhirnya sekarang. Tak tahu aku sampe segini. Berarti tekat dia sudah bulat. Gemblung," katanya.

Diberitakan sebelumnya, SA ditangkap polisi setelah pada sekitar pukul 11.55 WIB, di pintu gerbang lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten melakukan penyerangan terhadap Menkopolhukam Wiranto.

SA menyerang Wiranto dan mengakibatkan perut Wiranto terluka.

Selain Wiranto, korban lainnya adalah Kompol Dariyanto (Kapolsek Menes) di bagian punggung dan Fuad di dada sebelah kiri atas.

Silfi, seorang warga sekitar mengatakan, rumah SA digusur sekitar dua tahun yang lalu karena pembangunan jalan tol Tanjung Mulia - Helvetia.

Saat ini di lokasi hanya tersisa rumput-rumput.

Pohon jambu juga masih berdiri dan sedang berbuah.

"Itu lah sejak digusur ya pergi mereka semua. Tak tahu lah kemana. Katanya ke Jawa. Sekarang ya kek gitu lah bekas rumahnya," katanya. (Kompas)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved