Gewart Dago, Warteg yang Menawarkan Sensasi Prasmanan kepada Pembeli
Gewart Dago buka mulai pukul 05.30-20.30 WIB dan menyajikan sekira 35 jenis lauk pauk serta 4 sayur
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Gewart Dago, warteg di kawasan Kelurahan Halim yang memperbolehkan pembeli mengambil makanannya sendiri.
Gewart Dago terletak di Jalan Skadron, Makasar, Jakarta Timur dan sudah ada sejak belasan tahun lalu.
Namun pada tahun 2005, pemiliknya merubah warung nasi tersebut menjadi prasmanan atau mempersilakan tamu untuk menyendok makanannya sendiri.
Sofiyah (61) merupakan pemilik rumah makan tersebut. Ia mengatakan pada awal merintis warung makan tersebut secara sederhana dan kecil-kecilan.
Kemudian untuk nama Gewart Dago merupakan pemberian dari almarhum suaminya, Suharjo.
"Gewart itu maksudnya warteg tapi dibalik. Tahun 1982 saya ke Jakarta dari Kampung di Tegal. Modal dari saudara buka rumah makan," kata Sofiah di Makasar, Senin (14/10/2019).
• Sekali Edarkan 1 Kilogram Ganja, Pelajar di Depok Ini Peroleh Upah Rp 500 Ribu
Dulunya Gewart Dago tidak mengusung tema prasmanan dan Sofiah tak turun langsung selama jam operasional Gewart Dago.
Namun, ketika ia percayakan ke anak buahnya, keuangan warung tersebut bermasalah.
Pasalnya setiap kali hendak berbelanja, uangnya sering tak cukup tetapi nasi dan lauk pauknya sudah habis terjual.
"Biar sama-sama enak aja makanya jadi prasmanan. Sistem ambil langsung bayar," sambungnya.
Meskipun prasmanan, jumlah yang harus dibayar tetap berdasarkan pada porsi makanan yang diambil.
Gewart Dago buka mulai pukul 05.30-20.30 WIB dan menyajikan sekira 35 jenis lauk pauk serta 4 sayur.