Siswa Taruna Siswa Taruna Politeknik Imigrasi Meninggal Saat Latihan Marching Band
Nyawa pemuda yang diketahui memiliki sakit jantung itu, tak dapat tertolong meski sudah dilarikan ke Klinik Gandul Medika.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - DEPOK - Seorang siswa taruna Politeknik Imigrasi (Poltekim) yang bernaung dibawah Kementerian Hukum dan HAM, meninggal dunia, Sabtu (19/10/2019).
Yonathan Nicholas Manullang, siswa taruna tingkat satu diduga mengidap penyakit jantung sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Nyawa pemuda yang diketahui memiliki sakit jantung itu, tak dapat tertolong meski sudah dilarikan ke Klinik Gandul Medika.
Berdasarkan informasi yang didapat, tewasnya siswa taruna asal Lampung ini terjadi pada Sabtu sekitar pukul 09.00.
Saat itu, korban bersama rekan-rekannya tengah sibuk bermain marching band.
Dimana dalam kegiatan itu, juga sekaligus penyerahan alat musik dari senior untuk diterima oleh juniornya.
Saat baru lari sekitar 100 meter, Jonathan lemas dan akhirnya terkapar di tanah.
Oleh rekan-rekannya dan senior yang ada, pemuda asal Lampung ini langsung dilarikan ke Klinik Gandul Medika.
Namun nyawanya tak dapat tertolong.
Dari klinik tempat korban mendapat pertolongan itu, Jonathan pun di rujuk ke RS Puri Cinere untuk mendapatkan kepastian lebih lanjut.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM, Min Usihen membenarkan satu siswa taruna meninggal dunia saat sedang melaksanakan latihan marching band.
"Pada saat aba-aba untuk istirahat dan menuju posisi duduk tiba-tiba korban pingsan dan kejang," katanya saat di konfirmasi wartawan di Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Ketika disinggung apakah korban tewas akibat hukuman lari, Mien membantahnya karena menurutnya Jonathan masuk dalam kelompok marching band.
"Kalau yang kelompok kesamaptaan memang tidak ada pegang alat musik. Kelompok itu melakukan kegiatan lari dan olah raga serta membersihkan lingkungan asrama," ujarnya.
Meski begitu, Mien menyebut, memang siswa taruna tersebut memiliki riwayat sakit jantung dimana ritme jantung yang tidak stabil.
"Kami juga mendapat penjelasan keluarga (ibu korban), bahwa Yonathan memang mengalami permasalahan di jantung (ritme jantung tidak stabil)," katanya.