Pilot Aktif Lebih Rentan Terpapar Nakorba, Garuda Indonesia Mulai Rutin Pengecekan Pegawainya
Pakar narkoba mengatakan kalau seorang pilot aktif dan awak kabin pesawat terbang lebih rentan terpapar narkoba.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pakar narkoba mengatakan kalau seorang pilot aktif dan awak kabin pesawat terbang lebih rentan terpapar narkoba.
Menurut pakar anti narkoba, Aisah Dahlan, alasan utama pilot dan awak kabin lebih gampang terkena narkoba terutama jenis sabu karena jam terbang yang tinggi.
Namun, tidak diseimbangi dengan waktu istirahat yang cukup.
"Orang-orang yang bekerja di penerbangan rentan terpapar sabu. Karena begini, pilot kan sering kerja malam hari, bisa seharian bawa pesawat. Kalau ngantuk kan bahaya," ungkap Aisah di Garuda City Center, Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (22/10/2019).
• Viral Video Panas Mahasiswi & Dosen Cabul di Kota B, Sejumlah Fakta Terkuak, Ada Kamera Tersembunyi
Sebab mereka juga dituntut untuk selalu terbangun dan berstamina saat mengantarkan penumpang dari pulau ke pulau.
Sehingga, kata Aisah, bukan hal yang sulit untuk pilot dan awak kabin untuk terpancing menggunakan narkotika jenis sabu.
"Bayangkan seperti pilot yang bekerja tidak kenal waktu. resiko tinggi menggunakan sabu karena mereka harus melek. Bayangkan seperti pilot yang bekerja tidak kenal waktu," jelas Aisah.
Sebab, efek dari sabu sudah santer terdengar dapat membuat mata melek selama tiga hari tiga malam tanpa istirahat.
Padahal efek tersebut hanya berlaku awal saja dan akan berdampak negatif apabila dikonsumsi secara berlebihan.
"Bulan pertama memang tidak ada apa-apa, masuk bulan kedua mulai ada efek paranoid, halusinasi, curiga. Nah itu mulai bahaya akhirnya kerja engga, malah dia mulai naik dosis dan menimbulkan tindakan kriminal," terang Aisah.
Sebenarnya, kata dia, bukan hanya pilot namun angka menunjukan 70 persen pengguna narkoba adalah pekerja, 22 persen pelajar dan mahasiswa, 8 persen lainnya.
"Kalau dulu yang 70 persen pelajar, kalau sekarang orang pekerja. Karena yang sedang marak adalah jenis anvetamin sabu bisa melek sampe 3 hari tadi," ujar Aisah.
• UPDATE Pipa Pertamina Meledak di Proyek Kereta Cepat, 1 Pekerja WNA Tewas, Polisi Turun Tangan
Menanggulangi hal itu, Ikatan Istri Karyawan Garuda Indonesia (IIKGA) menggelar penyuluhan dan pemberantasan narkoba dalam seminar anti narkoba yang bertajuk We Say No To Drugs.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara mengatakan, diselenggarakannya seminar di atas untuk mencegah narkoba masuk ke keluarga pegawai Garuda Indonesia terutama pilot.