Kabinet Jokowi Maruf Amin
2 Menteri Ini Dilantik Jelang Hari Lahirnya, Tito Karvanian Genap 55 Tahun di Tanggal Segini!
Momen unik pelantikan di Istana Negara, 2 menteri ini dilantik menjelang hari ulang tahunnya.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi telah melantik para menteri di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2014.
Pelantikan diadakan hari ini, Rabu (23/10/2019) siang di Istana Negara Jakarta.
Sebelum dilantik, Presiden Jokowi tampak mengumumkan menteri-menteri yang sudah dipilih untuk mengisi posisi tersebut.
• Beda Sikap Jokowi dan Maruf Amin Kepada Istri saat Pelantikan Menteri, Pasangan Ini Romantis!
Sambil lesehan di tangga dan memegang kertas, Presiden Jokowi mengumumkan nama para menteri.
Di antara 34 menteri yang disebutkan dan dilantik Jokowi, ada Tito Karnavian dan Suharso Monoarfa.
Tito Karnavian resmi menjadi Menteri Dalam Negeri, sementara Suharso Monoarfa resmi menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas.
Ada hal unik di antara kedua menteri tersebut yakni mereka dilantik menjelang hari lahir keduanya.
• Pendiri Gojek Jadi Menteri Termuda di Kabinet Indonesia Maju, Jokowi: Saya Panggil Mas Aja
Melansir dari berbagai sumber, Tito Karnavian merupakan seorang perwira tinggi polisi yang lahir pada 26 Oktober 1964 di Palembang.
Itu artinya, 3 hari lagi Tito Karnavian genap berusia 55 tahun.
Sedangkan Suharso Monoarfa merupakan Politikus Partai Persatuan Pembangunan yang lahir di Mataram tanggal 31 Oktober 1954.
Suharso Monoarfa dilantik seminggu menjelang ulang tahunnya dan akan genap berusia 65 tahun.

Kini keduanya telah resmi menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju untuk membantu Presiden Jokowi.
Berikut adalah profil Tito Karnavian dan Suharso Monoarfa:
Dilansir dari Kompas.com, selama ini Tito Karnavian memang dikenal sebagai orang nomor satu di Kepolisian RI.
Tito merupakan calon tunggal yang diajukan Presiden Jokowi sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti yang pensiun.
Tito mulai menjabat sebagai Kapolri sejak tahun 2016 hingga akhirnya dipanggil ke istana, Selasa (22/10/2019), untuk diminta menjadi menteri.

Karir Tito di institusi kepolisian terbilang cemerlang. Ia merupakan lulusan terbaik Akpol tahun 1987 dan menerima penghargaan Adhi Makayasa.
Selama kariernya, jenderal berbintang empat itu dikenal berpengalaman dalam bidang terorisme.
Tito pernah membongkar jaringan teroris kelompok Azahari Husin di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 2005, dan kelompok pimpinan Noordin M Top tahun 2009.
Ia pun dipercaya menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Mabes Polri.
Follow juga:
Kemudian, Tito juga pernah menjadi Kapolda Papua selama dua tahun, Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri, dan Kapolda Metro Jaya.
Tempat tanggal lahir: Palembang, 26 Oktober 1964
Pendidikan umum:
- SD Xaverius 4 Palembang (1976)
- SMP Xaverius 2 Palembang (1980)
- SMA Negeri 2 Palembang, Sumatera Selatan (1984)
- Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian di University of Exeter, Inggris (1993)
- Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta (1996) - Royal New Zealand Air
Riwayat Jabatan:
- Pamapta Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1987)
- Kanit Jatanras Reserse polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1987-1991)
- Wakapolsek Metro Senen Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1991-1992)
- Sespri Kapolda Metro Jaya (1996)
• Kepsek Sebut Siswa yang Tikam Guru Karena Rokok Anak Baik, Perilaku Pelaku Justru Diungkap Temannya
- Kapolsek Metro Cempaka Putih Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1996-1997)
- Sespri Kapolri (1997-1999) - Kasat Serse Ekonomi Reserse Polda Metro Jaya (1999-2000)
- Kasat Serse Umum Reserse Polda Metro Jaya (2000–2002)
- Kasat Serse Tipiter Reserse Polda Sulsel (2002)
- Koorsespri Kapolda Metro Jaya (2002–2003)
- Kasat Serse Keamanan Negara Reserse Polda Metro Jaya (2003–2005)
- Kaden 88 Anti Teror Polda Metro Jaya (2004–2005)
- Kapolres Serang Polda Banten (2005)
- Kasubden Bantuan Densus 88/AT Bareskrim Polri (2005)
- Kasubden Penindak Densus 88/AT Bareskrim Polri (2006)
- Kasubden Intelijen Densus 88/AT Bareskrim Polri (2006–2009)
- Kepala Densus 88 Antiteror (2009)
- Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (2009)
- Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (2011–21 Sept 2012)
- Kapolda Papua (2012-2014) - Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena) (2014)
- Kapolda Metro Jaya (2015-2016)
- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (2016) - Kapolri (2016-2019)
Penghargaan:
- Adhi Makayasa (1987)
- Bintang Wiyata Cendekia (1996)
- Bintang Seroja (2011)
Suharso yang dikenal sebagai politisi dari PPP, sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II.
Namun dia kemudian mundur pada 2011 karena alasan pribadi.
Pada Januari 2019, Suharso dipercaya oleh Jokowi untuk menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Tempat/Tanggal Lahir: Mataram, 31 Oktober 1954
Pendidikan:
- Program Magister di University of Michigan, AS (1995)
- Program Sarjana Fakultas Planologi Institut Teknologi Bandung (1975)
- Akademi Geologi dan Pertambangan Bandung (1973)
Jabatan:
-Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) (Januari 2019)
- Menteri Perumahan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2011)
- Anggota DPR (2004-2009) Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (Maret 2019)
(TribunJakarta.com/ Kompas.com)