Selama 2 Bulan, Warga Bambu Apus Beli Galon dan Hemat Air untuk Minum
Jaka (50), warga RT 02/RW 03 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung yang paling lama merasakan kesulitan air bersih imbas kemarau.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Kontrakan pak Jaka jauh, kalau dia harus mengangkat galon dari lokasi truk berhenti ke kontrakannya enggak mungkin. Jadi pak Jaka kebagian paling belakang, sisa air di truk tangki lah," ujarnya.
Pantauan TribunJakarta.com, truk tangki air baru menuju rumah Jaka sekira pukul 23.50 WIB saat penampungan seluruh air di rumah warga sudah terisi.
Bantuan kiriman air tersebut diperkirakan mampu bertahan memenuhi kebutuhan warga selama dua hingga tiga hari ke depan.
"Untungnya masih ada sisa air, soalnya kalau harus angkat galon dari lokasi truk ke kontrakan jauh. Anak saya tiga, paling kecil umurnya satu tahun, kedua masih sekolah, yang paling gede sudah kerja," sambung Jaka.
Satu Bulan Kesulitan Air, Warga Bambu Apus: Ini Kemarau Paling Parah

Warga RT 02/RW 03 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung kelimpungan akibat seluruh sumur mereka terdampak kekeringan selama hampir satu bulan terakhir.
Ketua RT 02 Adi Ismanto (41) mengatakan baru kali ini warganya berhadapan dengan musim kemarau yang mengharuskan mereka meminta bantuan air bersih dari pemerintah.
"Kalau buat warga RT 02 baru kali ini kekeringan parah, sebelumnya enggak pernah. Saya dari kecil tinggal di sini, tapi baru ngerasain sumur kering ya sekarang," kata Adi di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (23/10/2019).
Pun di lingkungan RW 03 ada sebagian RT yang rutin mengalami kesulitan air saat kemarau, pengalaman tersebut baru sekarang dirasakan warga RT 02.
Pengalaman kesulitan air pertama ini yang membuat Adi sempat ragu melapor ke Lurah Bambu Apus agar warganya mendapat bantuan air bersih.
"Dari bulan lalu saya tahu ada warga yang sumurnya kering, tapi karena masih bisa saling berbagi air saya enggak lapor. Sekarang semua sumur kering, termasuk sumur saya," ujarnya.
Meski harus menunggu hingga tengah malam, laporan Adi ke Lurah Bambu Apus pada Rabu (23/10/2019) mendapat respon dari pemerintah.
Truk tangki kapasitas 7.000 liter yang tiba sekira pukul 22.40 WIB mampu memenuhi penampungan air warga selama beberapa saat.
"Warga yang kekeringan enggak cuman RT saya, jadi pengiriman air bersihnya harus gantian. Di RT 02 ini ada sekitar 25 kepala keluarga yang terdampak. Buat warga saya mungkin ini kemarau paling parah," tuturnya.
Sebagai informasi, saat awal kemarau melanda wilayah Kecamatan Cipayung memang ditetapkan BPBD dan BMKG rawan kekeringan.