Sederet Fakta Kehebohan Pemprov DKI Anggarkan Rp 5 Miliar untuk 5 Influencer Akhirnya Dicoret
Tepatnya terkait anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk membayar lima influencer pada tahun depan.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mempertanyakan alasan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggunakan influencer luar negeri untuk promosi wisata.
"Kenapa influencer luar negeri? Kenapa tidak dalam negeri? Apalagi sekarang sudah dicoret itu setelah begini (udah viral di warganet). Apa dasarnya ini dihilangkan? Apa dasarnya juga itu anggarannya ditambah (adanya influencer)? Ini masih dipertanyakan, nanti kita lihat ya pas pembahasan anggaran,” ujar Gilbert.
Ia mengatakan, seharusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu memikirkan bagaimana cara mempermudah masyarakat untuk mengakses ke tempat-tempat pariwisata.
Misalnya, dengan menambah moda transportasi yang terintegrasi di kawasan itu.
Sebab ia menilai ada beberapa daerah yang belum terjangkau angkutan transportasi umum.
"Misalnya nih tambah transportasi Jaklingko ke kawasan Ciputat jadi ketika mau ke Monas dia bisa menggunakan satu tiket untuk berpindah moda. Coba bayangin saja berapa kali orang Ciputat naik angkot kalau mau ke Monas," ucap Gilbert.
Selain itu, ia juga menyarankan agar pemerintah membenahi pariwisata di Jakarta.
Ia pun meminta Pemprov DKI Jakarta berkaca dengan Yogyakarta yang merawat pariwisata Borobudur.
"Ini harusnya banyak yang dibenahi, coba mana perawatan Sunda Kelapa belum. Kalau yang sukses itu di pariwisata itu Borobudur, coba destinasinya kan candi. Lalu liat juga sekelilingnya Borobudur ekomominya jalan terus," tuturnya. (Cynthia Lova)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fakta Kehebohan Anggaran Influencer Rp 5 M untuk Promosi Wisata DKI"