Wanita 24 Tahun Asal Bekasi Jadi Korban Pelecehan di KRL, Ciri-ciri hingga Korban Bentak Pelaku

Menurutnya, pelaku memiliki perawakan yang tidak muda dengan tinggi badan sedang, serta cenderung kebapak-bapakan.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/NAWIR ARSYAD AKBAR
Penumpang di gerbong commuter line, Selasa (13/2/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Seorang wanita berinisial AM (24), membagikan pengalaman pahit ketika menjadi korban pelecehan seksual saat menggunakan transportasi publik Kereta Rel Listri (KRL) Jabodetabek.

Dalam unggahan yang dibuat pada, Sabtu, (26/10/2019) itu, wanita pemilik akun @anggigi_ menceritakan, pelecehan seksual terjadi di KRL tujuan Bekasi dengan nomor KA1408.

Peristiwa bermula ketika ia pulang kantor pada Jumat, (25/10/2019), sekitar pukul 17.32 WIB. Ia naik KRL tujuan Bekasi dari Stasiun Gondangdia dengan kondisi saat itu penumpang padat.

Setibanya di Stasiun Manggarai, kondisi penumpan kian padat, AM lantas berdiri ke tengah gerbong dengan situasi saling berhimpitan antar penumpang.

KRL kemudian melanjutkan perjalanan, hingga tiba saat pelaku yang kala itu berdiri di belakang korban melakukan aksi bejatnya. Kejadian ini juga terjadi saat kereta sempat tertahan masuk ke Stasiun Jatinegera.

AM menjelaskan, posisi kereta yang tertahan sedikit agak miring ke kanan, awalnya dia tidak begitu curiga ketika badan pelaku menempel dengan badannya dikarena posisi kereta.

Setelah 10 menit tertahan, kereta kembali melanjutkan perjalanan, tetapi pelaku kala itu tetap berada pada posisi yang sama yakni, badan menempel dengan pelaku.

"Di 10 menit itu saya udah mulai gak nyaman. Mikir dulu ni orang bener gak si ngelecehin saya, karena saya juga gak mau langsung tuduh orang, nah begitu keretanya udah gak miring lagi maksudnya agak stabil lurus lagi ko dia posisi badannya masih nempel saya terus sedangkan kanan kiri dia yang tadinya agak condong ke kanan udah balik lagi gituloh," kata AM saat dikonfirmasi.

Kegilaan pelaku kian menjadi-jadi, aksi bejatnya terus dilakukan bahkan kali ini, dia berani menempelkan organ vitalnya ke badan korban yang saat itu sudah mulai curiga dengan tingkahnya.

"Badannya masih tetep condong ke saya dan maaf ya bagian bawahnya kaya agak maju belakang maju belakang gitu jadi saya makin curiga dong ni orang ngapa gesek-gesekin itunya (organ vital) makanya saya langsung berani speak up (bicara) langsung, berani tuduh kalau dia ngelecehin saya," jelas dia.

Ciri-ciri Pelaku

AM saat dikonfirmasi mengatakan, usai kejadian, dia tidak sempat mengambil foto wajah pelaku.

Hal ini dikarenakan, pelaku mulai sadar ketika ia berani teriak di dalam gerbong untuk membentak perlakuan tindakan pelecehan yang menimpanya.

"Abis saya bentak itukan saya langsung telfon pacar saya, ibu-ibu samping saya juga bilang foto aja mba orangnya, nah setelah saya tutup telfon itu dia udah minta permisi sama orang-orang dan turun di Stasiun Kelnder," kata AM saat dikonfimasi, Senin, (28/10/2019).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved