Pria Paruh Baya di Makassar Tewas Dianiaya Pakai Balok, Bagian Wajah & Punggung Jadi Sasaran Pelaku
Seorang pria paruh baya di Makassar harus kehilangan nyawanya akibat dianiaya teman sesama pedagang pasar.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pria paruh baya di Makassar harus kehilangan nyawanya akibat dianiaya teman sesama pedagang pasar.
Pria bernama Abdul Rasyid Kadir (66) tewas setelah dianiaya Amir Baso Ba'be Dg Taba (56).
Peristiwa berdarah itu terjadi di Pasar Katangka, Jalan Kacong Dg Lalang, Kelurahan Minahasa Upa, Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa (29/10/2019) sekira pukul 13.00 WITA.
Kejadian itu pun dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indramoko.
Indratmoko mengatakan, Kadir meninggal dunia usai dirawat selama 10 jam di ruang ICU Rumah Sakit Labuang Baji.
• Cerita Zulkifli, Pengemudi Ojol yang Antar dan Tuntun Penumpang Tuna Netra di Tengah Demo Buruh
Berdasarkan keterangan saksi, korban dipukul pelaku sebanyak tiga kali.
Saat kejadian, warga tak ada yang berani mendekat lantaran pelaku diketahui memiliki riwayat kejiwaan.
"Dari keterangan saksi, dia (Amir) memukul sebanyak tiga kali di bagian wajah dan punggung. Korban langsung terkapar. Warga juga tak berani mendekat karena pelaku dikenal memiliki riwayat kejiwaan," kata Indratmoko dikutip TribunJakarta dari Kompas.com (31/10/2019).
kronologi kejadian
Peristiwa penganiayaan itu bermula ketika pelaku, Amir memanggil korban.
Diketahui Amir dan Kadir merupakan pedagang di Pasar Katangka.
Kios mereka juga diketahui masih saling berdekatan.
Usai Amir memanggil Kadir, ia langsung melayangkan balok yang dipegangnya ke punggung korban.
Mendapat pukulan tersebut, Kadir langsung terkapar tak berdaya.
Sementara itu usai memukul korban, pelaku langsung kembali ke tempatnya berdagang.
Kemudian ia pergi entah kemana menggunakan sepeda motor.
"Jadi saat mukul itu langsung balik lagi ke tempat jualannya, terus pakai motor, entah kemana," ujar Indratmoko.
• Berawal dari Minta Antar Pulang, Siswi SMA Dianiya & Diperkosa Pacar: Korban Lemas Tak Berdaya
Kejadian itu pun lalu dilaporkan ke pihak kepolisian.
Polisi kini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Kapolsek Rappocini Kompol Edhy Supriadi yang turun langsung ke lokasi kejadian mengatakan, Amir sudah dua kali dibawa ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi untuk perawatan.
Kata Edhy, Amir selalu mengamuk setiap penyakitnya kambuh.
Hal itu membuat tetangga di sekitar rumah Amir juga takut mendekatinya.
"Sudah dua kali dibawa ke Rumah Sakit Jiwa sama Bhabinkamtibmas di sana (Minasa Upa). Antar pelaku dan korban ini tidak saling mengenal. Jadi kambuhan ini waktu dua kali itu dia juga mengamuk," tutur Edhy.
Dari pemeriksaan saksi yang dilakukan kepolisian, diketahui Amir melarikan diri dengan menggunakan motor hitam merk Honda Revo.
Saat kabur pelaku diketahui mengenakan baju koko berwarna abu-abu dan celana hitam serta sandal jepit.
Informasi teranyar mengatakan, bahwa pelaku kini sedang berada di Gowa.
Berbekal informasi tersebut, Polsek Rapoccini berkoordinasi dengan Polres Gowa untk mengejar pelaku.
• Kali Gubuk Genteng di Cilincing Penuh Kotoran, Warga Cemas Kedatangan Banjir Tahunan
"Sementara tim dari Polres Gowa dan Polsek Rappocini sedang mengejar pelaku. Karena ada informasi dia ada di Gowa. Kalau soal (gila) itu sebenarnya tetangganya sudah takut, karena Bhinmas Rappocini ini sudah dua kali bawaki ke RS Dadi," ujar Edhy.
Dipaksa Hapus Video, Wanita Ini Dianiaya Pria hingga Berlumuran Darah
Dipaksa menghapus video di ponselnya, seorang wanita sampai dianiaya oleh pria di Tangerang pada Kamis (24/10/2019).
SE (22) diketahui sampai lemas tak berdaya setelah mendapatkan penganiayaan oleh Rudi di Jalan Bugel Indah, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Kasatreskrim Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Dicky Ario mengatakan penganiayaan terjadi karena Rudi memaksa SE untuk menghapus sebuah video yang berada di ponsel milik SE.
Namun, SE sempat menolak permintaan Rudi sehingga terjadi penganiayaan pada pukul 19.30 WIB.
"Betul terjadi penganiayaan, laporannya sudah ada di kita," kata Dicky saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Jumat (25/10/2019).
Namun, hingga saat ini jajarannya masih belum bisa memberitahukan video apa yang menjadi pangkal permasalahan keduanya.
Bahkan Dicky belum bisa memastikan hubungan antara keduanya.
"Kasusnya masih dalam lidik," singkat Dicky.
Awal mula kejadian berawal saat Rudi menghubungi SE meminta bertemu di tempat kejadian untuk menyelesaikan masalah antar keduanya.
Sesampainya SE di kawasan Bugel, Rudi langsung mencoba merampas ponsel SE namun gagal.
"Berhasil dipertahankan korban, pelaku mau videonya itu dihapus," ucap Dicky.
Merasa tertekan, SE akhirnya menghapus video tersebut namun, Rudi masih mencoba menguasai ponsel korbannya hingga terjadi kontak fisik.
Rudi akhirnya mencekik leher SE dan mencabik pipi kirinya menggunakan kuku sehingga korban menderita luka-luka di sekujur wajahnya.
"Korban mengalami luka berdarah di bagian wajah sebelah kiri dan luka lecet berdarah dekat telinga kiri," ucap Dicky.
Pelaku pun meninggalkan korban dalam keadaan berdarah-darah sambil membawa kabur ponsel SE.
Hingga kini, kasus penganiayaan tersebut masih dalam pengembangan Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota.
(Sumber: TribunJakarta/Kompas.com)