Ikut Indonesian Idol 2019, Holly Caesar Putra Areng Widodo Ternyata Piawai Main Gitar: Ini Aksinya

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Dunia musik tanah air tengah diselimuti duka.

Pasalnya penata musik ternama Areng Widodo dikabarkan meninggal dunia, Kamis (31/10/2019).

Rekam jejak Areng Widodo sangat berpengaruh dalam perkembangan dunia musik tanah air.

Bakat bermusik Areng Widodo rupanya menular kepada sang putra bernama Holly Caesar.

Dari tanyangan YouTube Indonesian Idol (14/10/2019), putra almarhum Areng Widodo, Holly Caesar diketaui mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian Idol 2019.

• Bambang Soesatyo Akui Akan Jadi Preman Bila NKRI Diganggu, Rocky Gerung: Kembali ke Orde Baru?

Dalam ajang tersebut, Holly menunjukan kepiawaiannya dalam bermain gitar.

Pantauan TribunJakarta, Holly membawa sebuah gitar saat masuk ruang audisi Indonesian Idol.

Di ruang audisi, Holly lalu memperkenalkan diri kepada lima juri yakni, Ari Lasso, Maia Estianty, Judika, Bunga Citra Lestari, dan Anang Hermansyah.

Dari perkenalan tersebut, diketahuilah bahwa Holly merupakan putra penata musik ternama Areng Widodo.

Holly menjelaskan, sejak kecil ia sudah diberikan gitar oleh sang ayah.

Kemudian ayahnya, Areng Widodo mengajarkan Holly cara bermain gitar.

Ia juga mengaku mengajar di sekolah musik.

Mendengar cerita Holly, para juri lalu memintanya untuk unjuk kebolehan dalam bermain gitar.

"Kamu mempelajari gitar?" tanya Ari Lasso.

"Iya," jawab Holly.

• Lama Berseteru, Barbie Kumalasari Akhirnya Akui 3 Hal Ini dari Hotman Paris: Mantap Kali Bang!

"Jago berarti?" tanya Ari Lasso lagi.

Ditanya begitu, Holly tampak tersipu malu.

Ia mengatakan agar juri saja yang menilai kepiawaiannya dalam bermain gitar.

"Jurinya yang nilai," kata Holly.

Ari Lasso lalu mempersilakan Holly untuk menunjukan kepiawaiannya dalam memainkan gitar.

Holly lalu memainkan gitarnya.

Baru beberapa saat Holly memetik gitar, Ari Lasso langsung bereaksi.

"Lhooo enak," kata Ari Lasso.

Ari Lasso rupanya langsung mengakui kepiawaian putra Areng Widodo dalam bermain gitar.

Tak hanya Ari Lasso, 4 juri yang lain pun turut mengakui kehebatan Holly dalam bermain gitar.

Setelah unjuk kebolehan dalam bermain gitar, Holly kemudian dipersilakan untuk menyanyi.

Sambil diiringi musik gitar yang ia mainkan, Holly lalu mulai bernyanyi.

Dalam audisinya, Holly menyanyikan lagu Come Together yang dipopulerkan oleh The Beatles.

Para juri tampak kagum dengan penampilan Holly saay benyanyi dan bermain gitar.

Kepiawaiannya dalam bermain gitar dan bernyanyi, mengantarkan Holly menuju babak selanjutnya.

Holly mendapatkan golden tiket dan 5 'Yes' dari 5 juri.

SIMAK VIDEONYA:

Areng Widodo Meninggal Dunia

Musikus senior Areng Widodo meninggal dunia, Kamis (31/10/2019).

Kabar kematian pencipta lagu "Syair Kehidupan" itu dikonfirmasi oleh pengamat musik Adib Hidayat yang mendapat informasi langsung dari putra mendiang Areng, Holly Caesar.

"Betul (meninggal dunia), tadi kontak anaknya," kata Adib kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Kamis malam. Masih berdasarkan keterangan dari Holly, Adib mengatakan bahwa Areng Widodo tutup usia di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Hal itu ia tuliskan dalam sebuah twit di akun Twitter-nya.

"Telah meninggal dunia Areng Widodo, penata musik, pencipta lagu “Syair Kehidupan” Ahmad Albar dan “Jarum Neraka” Nicky Astria pada Kamis, 31 Oktober 2019 di Cisarua. Kabar dari putranya, Holly Caesar. #ArengWidodo," tulis Adib.

Semasa hidup, Areng bersama Ian Antono dari God Bless menciptakan banyak lagu hits untuk Achmad Albar dan lady rocker Nicky Astria.

• Anggota Polres Metro Jakarta Barat Ringkus Kawanan Preman yang Resahkan Warga di Pasar Darurat

"Derita Jiwa", "Dunia Huru Hara", "Prahara", "Langkah Pengembara" adalah beberapa karya Areng untuk Achmad Albar.

Ia juga menangani lagu dan album dari Nicky Astria. Salah satu hasil tangan dinginnya bersama Ian Antono, yakni lagu "Jarum Neraka" yang dirilis pada 1985 dan melambungkan nama Nicky Astria.

Areng Widodo yang pernah menjadi bagian dalam Bengkel Teater WS Rendra di Yogyakarta, juga dikenal sebagai penata musik film.

Tak tanggung-tanggung, ia beberapa kali menjadi nomine untuk kategori Penata Musik Terbaik Festival Film Indonesia (FFI).

Sebut saja untuk film Malioboro (1989), Jangan Renggut Cintaku (1990), Lagu untuk Seruni (1991), dan Boss Carmad (1991).