Perjuangan Abdul Djaya Melawan Kanker Kulit, Kebal dengan Cibiran dan Pantang Putus Asa
Usia yang masih terbilang muda dan sudah divonis menderita kanker kulit, membuat dirinya merasa putus asa.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Saat melihat kondisi kulitnya, Djaya mengatakan selalu berteriak dan protes kepada sang pencipta.
"Tuhan kenapa Engkau masih biarkan saya hidup sementara kondisi kulit saya seperti ini. Adik-adik saya normal kenapa saya seperti ini," rajuknya selama putus asa.
Selama berbulan-bulan protesnya ini selalu terlontar dari mulutnya dan air matanya terus menetes setiap hari ketika meratapi kondisi kulitnya.
Siapapun yang menyemangati seolah tak pernah ia hiraukan akibat rasa putus asa yang lebih besar menyelimuti dirinya.
"Saat itu kacau ya. Tapi saya enggak kepikiran buat bunuh diri. Yang saya lakuin cuma protes aja sama Tuhan," ungkapnya.
Hingga pada suatu hari dirinya mulai diberikan pencerahan ketika sedang berjalan di kawasan Sawah Besar.
Dijelaskan Djaya, saat melintas dikawasan tersebut, ia melihat orang yang tak memiliki kaki dan kesulitan untuk berjalan.
"Hati saya langsung tersentuh. Ibaratnya mata hati saya langsung sadar harusnya saya bersyukur. Saya langsung malu, saya mikir saat itu saya nih yang masih bisa jalan malah protes sama Tuhan sedangkan dia yang begitu aja tetap kuat jalani hidup. Dari situ saya mulai menerima takdir," ungkapnya.
Sejak saat itu, ia memutuskan bangkit dan semangat bekerja. Apapun yang ia bisa selalu ia lakukan, hingga akhirnya pada 1,5 tahun belakangan Djaya memutuskan untuk jualan tisu yang dimodali oleh temannya.
Setiap hari, temannya selalu menyetok puluhan tisu untuk dijualnya di Jalan Duri Utara 1.
"Saya cuma jualin aja. Tapi untungnya buat saya. Jadi setelah memutuskan bangkit justru saya banyak dipertemukan dengan orang baik. Jadi sekarang Rp 30-40 ribu dapat bersih dari jualan ini (tisu)," katanya.
Setiap harinya, ia akan berjualan mulai pukul 07.00-12.00 WIB dan memulai berjualan kembali pada pukul 15.00-20.00 WIB di kawasan tersebut.
Rendah Diri
Saat ini Djaya usia Djaya sudah mencapai kepala 5. Namun di usianya yang ke-55 tahun, Djaya tidak memiliki istri dan anak.
Jangankan anak, ia mengaku tak pernah berpikir untuk menikahi seseorang dan tak pernah lagi merasakan jatuh cinta usai divonis menderita kanker kulit puluhan tahun silam.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/abdul-djaya-penderita-kanker-kulit.jpg)