Pembunuh Sopir Taksi Online di Bogor Tertangkap, Dipicu Biaya Service Laptop Buat Main Game Online
Polisi menangkap penusuk sopir taksi online Ahsanul Fauzi (41) yang tewas di halaman parkir sebuah bank Jalan Raya Wangun, Kota Bogor
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM, BOGOR - Satreskrim Polresta Bogor Kota menangkap penusuk sopir taksi online Ahsanul Fauzi (41) yang tewas di halaman parkir sebuah bank Jalan Raya Wangun, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Pelaku pembunuhan bernama Fadli Pranata (25) ditangkap di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor pada Sabtu (2/11/2019).
Pembunuhan ternyata dipicu hal sepel yakni biaya service laptop untuk bermain game online.
TribunJakarta.com mengutip TribunnewsBogor.com terkait dengan penangkapan pelaku pembunuhan sopir taksi online.
Pelaku Bayar Rp 100 Ribu

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser mengatakan motif pelaku pelakukan penusukan karena ingin menguasai uang milik korban yang berada di dalam dompet.
Untuk bisa mengambil uang milik korban pelaku pun membayar ongkos taksi online dengan uang pecahan Rp 100 ribu.
Ketika korban membuka dompet dan akan memberikan uang kembalian, saat itulah pelaku menjalankan niat jahatnya.
"Iya yang bersangkutan ingin menguasai uang korban, dengan cara akan mengambil uang korban pada saat mengambil uang kembalian uang grab yg dibayarkan, tersangka ini bayar dengan pecahan Rp 100 ribu, kemudian korban mengeluarkan dompetnya untuk mengembalikan uang tersebut, pada saat itu tsk (tersangka) menusukan cutter ke leher kiri korban," katanya katanya saat pres rilis di Mako Polresta Bogor Kota, Senin (24/10/2019).
Namun karena dompet korban terjatuh pelaku pun gagal membawa lari uang korban.
Korban yang masih bisa bertahan itu pun sempat berteriak dan membunyikan klakson.
Sementara itu pelaku yang panik berhasil melarikan diri sebelum berhasil membawa lari hasil kejahatannya.
"karena dompet jatuh ke depan korban, di bawah perseneleng rem, korban berteriak dan membunyikan klakson pelaku kabur sebelum berhasil mendapat tujuannya, korban dan pelaku sama sama belum kenal," ujarnya.
Atas perbuatannya pelaku pun disangkakan dengan pasal perencanaan pencurian dengan kekerasan.
"Hasil pemeriksaan kita, pelaku merencanakan karena cutternya sudah disiapkan, pesan aplikasi grab bukan dari nomor handphonenya dia minjem dari warung yang dia makan sebelumnya? Jadi kita lapis dengan 365 dan 338, maksimal 20 tahun," katanya.
Karena mencoba melawan saat akan diamankan, puhak kepolisian pun terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kedua kaki pelaku saat mencoba melawan.
Butuh Biaya Service Laptop

Satreskrim Polresta Bogor Kota berhasil menangkap pelaku penusukan sopir taksi online.
Pelaku diketahui bernama Fadli Pranata (25).
Tersangka Fadli ditangkap dikawasan Cibinong, Kabupaten Bogor setelah melarikan diri usai melakukan penusukan sopir taksi online Ahsanul Fauzi Kamis (31/10/2019) di Jalan Raya Wangun, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Niko N Adi Putra mengatakan bahwa pelaku melakukan perbuatannya karena membutuhkan biaya untuk menservice laptop.
Ia pun kemudian merencanakan perbuatannya dengan membeli pisau cutter dan memesan taksi online dari ponsel milik seorang penjual warung makanan.
"Kemudian saat dia (pelaku) akan berangkat dia sudah mempersiapkan segala sesuatunya dari sebelum memesan grab makan disalah satu warung disana dan sebelum makan itu dia sudah membeli cutter yang disiapkan," katanya saat pres rilis di Mako Polresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Senin (4/11/2019).
Untuk menjalankan niat jahatnya pelaku pun sempat ke sebuah atm untuk mengambil uang pecahan Rp 100 ribu.
Nantinya uang tersebut digunakan agar korban mengambil kembalian di dalam dompet sehingga pelaku bisa mengetahui jumlahbuang dimiliki korban.
"Kita ketahui bayar daripada trip yang harus dibayarkannya itu Rp 46 ribu dan pada saat itu pelaku sudah memiliki uang sebesar itu tetapi dia harus memaksakan diri untuk menganbil uang di salah satu atm yang pecahannya Rp 100 ribu, kenapa 100 ribu karena dia (pelaku) berharap korban nantiya akan mengeluarkan isi dompetnya setelah korban mengeluarkan isi dompetnya dan jumlah uang di dalam dompet korban itu cukup untuk menservice laptopnya dia dan akhirnya dilakukan itu (penusukan)," katanya.
Namun aksi pencurian itu gagal walaupun pelaku sudah menusuk leher korban.
Korban yang sudah ditusuk itu pun sempat berteriak dan membunyikan klakson hingga pelaku panik dan langsung melarikan diri.
Atas perbuatanya pelaku terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Pelaku Kecanduan Game Online

Satreskrim Polresta Bogor Kota berhasil menangkap Fadli Pranata (25) alias FD pelaku penusukan sopir taksi online Ahsanul Fauzi (41) di Jalan Raya Wangun, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada Kamis (31/11/2019) beberapa waktu lalu.
FD berhasil diamankan di tempat pelariannya di kawasan Cibinong.
Dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian FF nekat melakukan penusukan lantaran ingin menguasai uang milik korban.
Ia pun nekat menusukan pisau cutter ke leher korban sebelum menjalankan niat jahatnya mengambil uang di dompet milik korban.
Saat diamankan pihak kepolisian FD terpaksa harus menerima tembakan dikakinya lantaran melawan saat diamankan polisi.
Dari hasil pemeriksaan diketahui FD nekat melakukan perbuatan jahatnya lantaran butuh uang Rp 180 ribu untuk menservice power suplai laptop miliknya.
Pelaku yang sudah kecanduan game online dan gelap mata itu pun nekat menusuk korban untuk mengambil uang di dalam dompetnya.
Dari pengakuan pelaku kepada pihak kepolisian FD mengaku sudah sejak lama kecanduan game online.
Bahkan Ia pun menjadikan game online untuk mencari uang.
"Jadi tersangka ini pelaku melakukan perbuatanya ini karena ingin menservice laptopnya, kenapa dia harus menservice laptopnya karena laptopnya itu adalah sarana yang digunakan dia untuk mendapatkan uang melalui game online, game online itu satu satunya sumber dia untuk mendapatkan uang," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Niko N Adi Putra, Senin (4/11/2019).
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Niko N Adiputra mengatakan bahwa diduga pelaku sudah merencanakan aksi perampokan teresebut.
Ia pun kemudian merencanakan perbuatannya dengan membeli pisau cutter dan memesan taksi online dari ponsel milik seorang penjual warung makanan.
"Kemudian saat dia (pelaku) akan berangkat dia sudah mempersiapkan segala sesuatunya dari sebelum memesan grab makan disalah satu warung disana dan sebelum makan itu dia sudah membeli cutter yang disiapkan," katanya saat pres rilis di Mako Polresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Senin (4/11/2019).
Pelaku Sempat Ambil Uang di ATM

Untuk menjalankan niat jahatnya pelaku pun sempat ke sebuah ATM untuk mengambil uang pecahan Rp 100 ribu.
Nantinya uang tersebut digunakan agar korban mengambil kembalian di dalam dompet sehingga pelaku bisa mengetahui jumlahbuang dimiliki korban.
"Kita ketahui bayar daripada trip yang harus dibayarkannya itu Rp 46 ribu dan pada saat itu pelaku sudah memiliki uang sebesar itu tetapi dia harus memaksakan diri untuk menganbil uang di salah satu atm yang pecahannya Rp 100 ribu, kenapa 100 ribu karena dia (pelaku) berharap korban nantiya akan mengeluarkan isi dompetnya setelah korban mengeluarkan isi dompetnya dan jumlah uang di dalam dompet korban itu cukup untuk menservice laptopnya dia dan akhirnya dilakukan itu (penusukan)," katanya.
Namun aksi pencurian itu gagal walaupun pelaku sudah menusuk leher korban.
Korban yang sudah ditusuk itu pun sempat berteriak dan membunyikan klakson hingga pelaku panik dan langsung melarikan diri.
Atas perbuatanya pelaku terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Pelaku Sudah Siapkan Cutter
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Hendri Fiuser mengungkapkan cara tersangka menghabisi nyawa korban.
Hal itu diungkap Kombes Pol Hendri Fiuser saat menggelar rilis pengungkapan kasus pembunuhan sopir taksi online di halaman kantor Mapolresta Bogor Kota, Senin (4/11/2019).
Seperti diketahui, korban Ahsanul Fauzi ditemukan tewas mengenaskan di sekitaran halaman parkir Bank BRI yang berlokasi di Raya Wangun, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor beberapa waktu lalu.
Korban terluka parah dibagian leher serta terdapat luka tusuk di punggung korban.
Bahkan, darah korban tercecer dari dalam mobil hingga ke halaman parkir dilokasi kejadian.
Menurut polisi, aksi pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka Fadli ini terbilang terencana.
Sebab, pelaku sudah menyiapkan senjata tajam sebelum melancarkan niat buruknya tersebut.
"Hasil pemeriksaan, pelaku merencanakan karena cutternya sudah disiapkan," kata Kombes Pol Hendri Fiuser.
Menurutnya, pelaku memesan grab bukan melalui ponsel miliknya sendiri.
"Jadi pesan aplikasi grab bukan dari nomor handphonenya, dia (tersangka,red) minjem dari warung tempat dia makan sebelumnya," terang Kapolresta Bogor Kota, senin (4/11/2019).
• Armand Maulana Blak-blakan Bongkar Rahasianya dengan Band Gigi, Boy William Kaget: Serius Lu?
• Kudus Tinggal 10 Tahun Tanpa Listrik di Rumahnya, Ini Penjelasan Lurah Kalianyar Tambora
• Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor Ajak Kepala Desa Terpilih Rangkul Lawan Politik
Ia menjelaskan, mulanya pelaku minta mampir di salah satu ATM untuk mengambil uang untuk membayar taksi online.
Tersangka Fadli pun memgambil uang pecahan Rp 100 ribu untuk membayar ongkos sewa taksi online.
Ongkos taksi onliene yang harus dibawa tersangka yakni Rp 46 ribu.
Padahal, dikantong tersangka ada jumlah uang yang cukup untuk membayar ongkos taksi online tampa harus mampir ke ATM.
Namun, tersangka Fadli memaksa untuk mampir dan mengambil uang pecahan Rp 100 ribu di ATM.
Uang yang diambil di ATM itupun langsung diberikan oleh tersangka kepada korban sebagai ongkos sewa taksi online.
"Pada saat itu tersangka menusukan cutter ke leher kiri korban," katanya katanya saat pres rilis di Mako Polresta Bogor Kota, Senin (24/10/2019).
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Niko Nurallah Adi Putra menambahkan, tersangka memang sengaja memberikan pecahan uang Rp 100 ribu saat membayar ongkos kepada korban.
"Kenapa 100 ribu?, karena dia (pelaku) berharap korban nantiya akan mengeluarkan isi dompetnya, setelah korban mengeluarkan isi dompetnya pelaku langsung menusuk korban," terangnya. (TribunnewsBogor.com)