Siswa MTS di Ciputat Korban Perundungan, Dipukul hingga Dicekoki Miras, Orangtua Berharap Efek Jera

Kejadian pada Senin dan Selasa (14-15/10/2019) itu ketahuan setelah kesembilan anak akhirnya bercerita soal kondisi wajah dan badan mereka lebam.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Suharno
Dokumentasi pribadi
Rapat pertemuan antara orang tua korban penganiayaan dengan pelaku. Penganiayaan dilakukan di MTS Madrasah Pembangunan Ciputat, Tangerang Selatan. 

Momon juga menambahkan, pihaknya sebagai korban, mengambil banyak pelajaran dari kejadian itu dan sudah menyiapkan sejumlah kegiatan preventif agar tidak terjadi peristiwa serupa.

Perkara Geng Sekolah, Siswa MTS Madrasah Pembangunan Dipukuli Hingga Dicekoki Miras oleh Alumni

"Ke dua kami sudah melakukan kegiatan preventif agar hal serupa tidak terjadi lagi. InsyaAllah sih tidak. Dan ini menjadi pelajaran bagi kami," jelasnya.

Mengetahui kejadian itu berlanjut ke jalur hukum, Momon siap koperatif kepada aparat.

Ia mengatakan siap memberikan kesaksian sejujur-jujurnya.

"Yang kami pahami waktu itu mereka melihat perkembangan. Kami tetap intens melakukan pertemuan. Namun nampaknya kami tidak tahu apakah semua sepakat atau beberapa saja yang ingin melaporkan itu. Tapi kami akan koperatif. Kami akan menyampaikan hal-hal yang harus kami sampaikan," ujarnya.

Orang tua berharap ada efek jera

Kekerasan yang menimpa sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah (Mts) Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berbuntut pada pelaporan para tersangka ke kepolisian oleh  orangtua korban.

Salah satu orangtua korban, Iqbal, mengatakan, pelaporannya itu tidak bermaksud untuk berujung panjang dengan memenjarakan para pelaku yang juga masih di bawah umur.

"Laporan ini cuma untuk memutus mata rantai kekerasan. Yang penting pihak kepolisian mengetahui kejadian ini. Kalau niat sampai memenjarakan itu enggak ada, ya lebih memberikan efek jera saja," kata Iqbal, Selasa (5/11/2019).

Dari informasi yang dihimpun, terdapat setidaknya sembilan siswa kelas 8 MTs Pembangan UIN Syarif Hidayatullah yang menjadi korban kekerasan oleh alumninya yang sudah duduk di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Perlakuan yang didapat para siswa setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu pun tidak main-main.

Para siswa diduga mendapatkan kekerasan fisik seperti dicekoki minuman keras, sampai mematikan rokok di lidah.

Kejadian itu diketahui terjadi pada 14 Oktober lalu ketika beberapa alumni mengumpulkan sejumlah siswa di luar sekolah.

Sampai saat ini pihak MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum dapat dimintai keterangan resmi.

Kepala keamanannya pun mengatakan, kasus ini sudah dilimpahkan seluruhnya ke Polsek Ciputat.

Kanit Reskrim Polsek Ciputat, Iptu Erwin Subekti, mengatakan, pihaknya masih mendalami laporan dari orangtua korban.

"Masih dalam penanganan," ujar Erwin. (TribunJakarta,com/Jaisy/WartaKota/Zaki Ari Setiawan)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved