Koalisi Pejalan Kaki Kritik Langkah Pemprov DKI Jakarta yang Mencopot Atap JPO Sudirman
Koalisi Pejalan Kaki merekomendasikan kepada Pemprov DKI agar JPO Sudirman dirobohkan. Ini alasannya.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Beberapa hari lalu atap jembatan penyeberangan orang atau JPO di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, dicopot.
Hal itu dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar masyarakat dapat melakukan swafoto di sana.
Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, menilai langkah Pemprov DKI Jakarta mencopot atap JPO tidak tepat.
"Kalau memandang kota Jakarta, ya dari atas gedung, bukan di JPO," kata Alfred saat dikonfirmasi, Jumat (8/11/2019).
Dia melanjutkan, sebenarnya Koalisi Pejalan Kaki merekomendasikan kepada Pemprov DKI agar JPO tersebut dirobohkan.
Alasannya, kata dia, JPO tersebut tidak layak lagi digunakan.
"Karena JPO-nya sudah tidak layak untuk accesbility-nya," ujar Alfred.
"Kalau mempertahankan atau hanya untuk melihat view (pemandangan), itu sebenarnya menambah siksaan baru bagi pejalan kaki," dia menambahkan.
Sebaiknya, lanjut dia, solusi mengganti JPO tersebut dengan cara membuat pelican crossing.
Sebab, menurutnya, pejalan kaki bukan sekadar yang memiliki fisik yang baik.
"Tapi yang berkebutuhan, lansia (lanjut usia), disabilitas, dan anak anak kecil yang ototnya baru tumbuh. Nah, itu yang harus dipikirkan," ujar Alfred.
"Jadi bukan masalah atapnya dibuka untuk bisa orang hanya memandang, bukan gitu," dia menambahkan.
• Keram Saat Berenang di Aliran Sungai Cisadane, Seorang Pria Tenggelam dan Menghilang Hingga Saat Ini
• Delapan Jam Diperika Polisi, Kepala Bapenda Kota Bekasi Aan Suhanda Dicecar 59 Pertanyaan
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, menyebut alasan pencopotan atap JPO ini sebagai wadah bagi masyarakat yang ingin berswafoto.
"Pengalaman lain lagi nih, selain untuk pejalan kaki, juga untuk (swafoto), ber-selfie ria, instagrammable-lah," kata Hari, sapaannya, saat dihubungi Wartawan, Rabu (6/11/2019).