Detik-detik Atap Stadion di Bandung Roboh, Kengerian Anggota Marching Band Terjebak di Dalamnnya

Detik-detik atap Stadion di Bandung roboh, Suasana mencekam saat anggota marching band terjebak di dalamnya.

Penulis: Suharno | Editor: Siti Nawiroh
KOMPAS.com/AGIE PERMADI
Kondisi tribun yang tertimpa atap stadion sepakbola SOR Arcamanik yang diterjang hujan disertai angin kencang di Kota Bandung, Sabtu (9/11/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terjangan hujan disertai angin kencang terjadi di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/11/2019) pukul 14.54 WIB.

Kondisi alam ini merobohkan atap lapangan sepak bola di Sarana Olah Raga (SOR) Arcamanik.

Tak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi Sabtu (9/11/2019) sore sekira pukul 14.54 WIB.

Saat peristiwa itu terjadi, sejumlah remaja tengah berlatih marching band di lokasi.

Kengerian dialami puluhan anggota tim marching band Gita Pakuan, Sabtu (9/11/2019) sore.

Mereka nyaris menjadi korban saat atap stadion megah di Sentra Pembinaan Olahraga Terpadu (SPOrT) Jabar Arcamanik, Jalan Arcamanik Endah, Bandung, mendadak roboh diterjang angin kencang, sekitar pukul 15.00.

Tengok Kemegahan 10 Stadion yang Disiapkan PSSI Jadi Venue Piala Dunia U-20 2021

Beruntung, rangka-rangka besi yang jatuh masih tertahan dinding dan atap beton teras stadion.

Dinding bergetar hebat saat atap stadion ambruk.

Saat atap stadion roboh, sebagian besar anggota tim tengah berada di teras stadion.

Suasana mencekam karena sebagian anggota tim saat itu baru saja masuk ke stadion. Syukurlah, mereka juga selamat.

Hujan deras disertai angin yang mengakibatkan atap tribun timur stadion GOR Arcamanik roboh, Sabtu (9/11/2019).
Hujan deras disertai angin yang mengakibatkan atap tribun timur stadion GOR Arcamanik roboh, Sabtu (9/11/2019). (Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin)

Nabila Baldwin (15), salah seorang anggota tim marching band Gita Pakuan, mengatakan, ia dan teman-temannya sedang berlatih di teras saat atap stadion roboh.

Sore itu hujan turun deras. Tiba-tiba dari arah barat, angin mendadak kencang disertai gemuruh.

Cemburu Istri Jadi PSK, Suami Beri Minum Racun Tikus ke Korban yang Tengah Hamil 8 Bulan

Saking kencangnya, kata Nabila, gitar bas yang tengah ia pegang terempas dan sempat terbawa terbang.

"Saya langsung megangin pagar besi sambil berusaha berlindung," ujar Nabila, yang masih terlihat pucat, saat ditemui di SPOrT Jabar Arcamanik, kemarin sore.

Enur Fadila (16), rekan Nabila, yang saat itu juga berada di teras, mengatakan, saat angin tiba-tiba bertiup kencang diikuti suara bangunan ambruk, semua orang yang ada di teras hanya bisa berteriak-teriak ketakutan sambil sebisa mungkin berlindung.

Atap dan rangka GOR Arcamanik, Kota Bandung, runtuh pascahujan yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bandung, Sabtu (9/11/2019).
Atap dan rangka GOR Arcamanik, Kota Bandung, runtuh pascahujan yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bandung, Sabtu (9/11/2019). (Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik)

Enur mengaku, posisinya hanya terpaut beberapa meter dari lokasi puing-puing yang berjatuhan.

"Robohnya cepat sekali, enggak sampai satu menit. Awalnya dari sana, lalu merembet ke sana," kata Enur sambil menunjuk bagian tribune timur stadion yang atapnya roboh.

Driver Ojol Tewas dengan Luka Parah, Jasadnya Ditutupi Karpet & Bantal di Rusun Griya Tipar Cakung

Kepanikan juga diceritakan Uya Kurba (14), juga anggota tim marching band.

Berbeda dengan Nabila dan Enur yang sedang berada di teras, Uya dan beberapa rekannya sedang berada di dalam stadion saat atap stadion ambruk.

"Saat itu, kami masuk ke ruangan untuk berlindung. Tapi, baru saja mau menutup pintu, tiba-tiba angin bertiup kencang. Pintunya enggak bisa ditutup, kayak ada yang ngedorong," ujarnya.

Atap dan rangka GOR Arcamanik, Kota Bandung, runtuh pascahujan yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bandung, Sabtu (9/11/2019).
Atap dan rangka GOR Arcamanik, Kota Bandung, runtuh pascahujan yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bandung, Sabtu (9/11/2019). (Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik)

Tak lama setelah itu, atap stadion ambruk. Beruntung tak menimpa mereka.

Setelah angin mereda, kata Uya, pelatih mengumpulkan mereka semua di ruangannya.

"Di sana kami berdoa hingga angin benar-benar reda," ujarnya.

Dida (38), pelatih marching band Gita Pakuan, mengatakan, saat atap stadion sebelah timur roboh, ia langsung meminta anak-anak didiknya bertahan dahulu di teras.

"Kami merapat dulu ke tembok. Baru setelah angin mereda, kami berlindung di ruangan. Alhamdulillah semua selamat," ujarnya.

Atap GOR Arcamanik roboh saat hujan deras, Sabtu (9/11/2019)
Atap GOR Arcamanik roboh saat hujan deras, Sabtu (9/11/2019) (Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik)

Di ruang pelatih, ia berusaha menenangkan anak-anak didiknya.

"Saya mencoba menenangkan mereka meski saya sendiri sebenarnya panik, sebab bagaimanapun, keselamatan mereka tanggung jawab saya," kata Dida.

Dida mengatakan, saat atap roboh, ada sekitar 20 anak didiknya yang tengah berlatih.

"Kemarin hujan, jadi banyak yang telat," ujarnya.

Kena Razia, Manusia Silver Disebut Satpol PP Tangsel Minta Sumbangan untuk Yayasan Hanya Kedok

Detik-detik Peristiwa

Detik-detik peristiwa Sementara itu, Yudi (37), sekuriti setempat, mengatakan saat hujan disertai angin, dirinya meminta anggota marching band untuk menghentikan latihannya sementara.

"Saya lalu masuk ke stadion untuk meminta yang latihan marching band berhenti karena hujan semakin besar," katanya.

Benar saja, selang beberapa menit sekitar pukul 14.54 WIB angin semakin kencang.

Atap tribun timur lapang sepak bola mulai terangkat dan rubuh diterjang angin kencang.

"Kaya beliung, atap langsung ambruk, dalam satu menit hancur semua," kata Yudi.

Kapolsek Arcamanik, Kompol Anang Suhanji mengatakan menerima laporan hujan disertai angin puting beliung sekitar pukul 14.15 WIB.

"Akibat atap stadion bola dispora Jabar ambruk," katanya.

Menurut Anang, atap lapang sepak bola yang ambruk tertiup angin itu sepanjang 500 meter dengan ketinggian kurang lebih sekitar 50 meter.

"Tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian materi belum bisa ditaksir," tuturnya.

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Ambruknya Atap SDN Gentong Pasuruan yang Tewaskan Murid dan Guru

Saat ini, polisi melakukan pengaman di lokasi atap ambruk. Untuk evakuasi puing-puing atap akan dilakukan pihak berwenang. (TribunJabar/Kompas.com)

"Evakuasi renovasi sudah wewenang pihak dispora. Kami sifatnya pengamanan," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved