Misteri Puluhan Makam di Tasikmalaya yang Dibongkar, Pelaku Belum Ditemukan, Diduga Perdukunan
Warga Kampung Pakemitan II, Desa Pakemitan, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, digegerkan pembongkaran makam, diduga perdukunan.
Penulis: Suharno | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Warga Kampung Pakemitan II, Desa Pakemitan, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (8/11/2019) digegerkan dengan pembongkaran sejumlah makam di tempat pemakaman umum (TPU) Pakemitan.
Ada 25 makam yang ditemukan warga dalam kondisi terbuka pada bagian bawah nisan dengan lebar hampir sekitar 50 sentimeter.
Makam itu memang tidak dibongkar seluruhnya, hanya terlihat tanah di bagian tempat kepala jenazah terbuka akibat penggalian.
Pengurus makam setempat, Anda Juanda (54), mengatakan, awalnya ia mendapat laporan dari warga yang hendak berziarah.
Warga itu melihat ada tiga makam yang terlihat dalam kondisi terbuka di bagian dekat nisan.
• Detik-detik Atap Stadion di Bandung Roboh, Kengerian Anggota Marching Band Terjebak di Dalamnnya
Anda kemudian mengecek sekitar 500 makam di TPU tersebut, ternyata 25 makam ditemukan sudah dalam kondisi ada yang menggali di bagian kepalanya.

Penggalian itu secara acak, tidak berdekatan antara satu makam dengan makan lainnya.
"Setelah dicek total ada 25 makam yang terbuka," kata Anda kepada Tribun, Sabtu (9/11/2019).
Menurut Anda, makam‑makam itu hanya terbuka pada bagian gundukan bawah nisan, dan tidak sampai pada jenazah di dalam makam.
Jadi tidak ada mayat yang dikeluarkan atau hilang.
"Jadi bukan pembongkaran, kalau bahasa Sunda mah seperti dikodok (dikorek)," ujarnya.
• Jusuf Kalla Sebut 99,9 Persen Masjid di Indonesia Aman dari Paham Radikalisme
Anda mengatakan, peristiwa serupa sebelumnya pernah terjadi beberapa waktu lalu sebelum pemilihan kepala desa (pilkades).
"Jadi ini kejadian kedua kali, beberapa minggu lalu sebelum pilkades ada dua makam yang ditemukan seperti kejadian kemarin," katanya.
Peristiwa misterius yang pertama, ujar Anda, juga ditemukan pada Jumat beberapa pekan lalu.
"Sepertinya malam Jumat ada yang ngorek. Itu juga saya tak tahu buat apa maksudnya," katanya.
• Masjid Apung di Pantai Ancol DKI Jakarta Segera Dibangun, Jemaat Wudu Pakai Air Laut
Semula ia dan warga sekitar mengira hal itu akibat hewan yang berkeliaran di sekitar makam.
Tapi dengan adanya peristiwa kedua kalinya ini kemungkinan memang ada yang sengaja melakukan hal itu terhadap sejumlah makam.
Pihak keluarga almarhum dan masyarakat sekitar secara gotong royong telah membetulkan kembali makam‑makam tersebut. Anda pun sudah melaporkan ke polisi.
Polres Tasikmalaya menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan kasus ini.
"Kami sudah bentuk tim gabungan baik itu dari polres, polsek, dan satuan intelejen yang kami terjunkan ke lapangan untuk menyelidiki masalah ini," kata Kapolres Tasikmalaya AKBP Doni Eka Putra di Mapolres, Sabtu sore.
Polres masih menggali petunjuk‑petunjuk, mengenai kemungkinan kerusakan diakibatkan hewan atau manusia.
"Mudah‑mudahan ada perkembangan yang baik dan ada informasi, sehingga kami bisa menentukan apa motif dari pelaku melakukan hal itu," kata Doni.
• Pergoki Sang Istri Selingkuh dengan Oknum Perwira Polisi, Suami Malah Diusir dari Rumahnya Sendiri
Jika dilakukan manusia, kata Doni kemungkinan pelaku bisa dikenakan pasal 179 tentang pengrusakan dengan ancaman 1 tahun 4 bulan. "Kesulitannya memang belum ada saksi yang melihat pelaku saat melakukan aktivitas itu," ujarnya.
Diduga Praktik Perdukunan
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Siswo de Cuellar Tarigan mengatakan selain telah melakukan pengecekan lokasi, pihaknya melalui Polsek Cikatomas telah melakukan komunikasi dengan tokoh ulama setempat.
"Temuan itu kami berkomunikasi bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia dan Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Cikatomas," kata Siswo Tarigan saat kepada Tribun Jabar melalui pesan whatsapp, Sabtu (9/11/2019).
Dari hasil komunikasi tersebut, peristiwa yang terjadi diduga kental dengan praktik perdukunan.
"Tokoh agama mengatakan kejadian penggalian makam tersebut biasanya terkait dengan hal keyakinan seseorang yang berkaitan untuk memenuhi syarat-syarat tertentu," katanya dalam sebuah laporan.
Terduga pelaku yamg hingga kini misterius kemungkinan besar hanya mengambil tanah dari sejumlah makam.
"Mengingat kedalaman makam untuk bisa sampai ke dangkal atau untuk sampai ke mayat dibawahnya dengan kedalaman sekitar 140 s/d 150 cm," ujar laporan yang diberikan Siswo.
"Sedangkan ini si terduga pelaku hanya menggali dengan kedalam sekira 45 cm dengan diameter sekira 10 cm," lanjutnya.
Siswo mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap temuan ini.
"Kami masih menyelidiki siapa di balik peristiwa yang membuat resah warga setempat ini," ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada masayarakat dan tim penggali kubur untuk senantiasa melakukan patroli malam di sekitaran dan di setiap makam.