Eks Tim Mawar Kopassus Ingatkan Bahaya Pihak Haus Kekuasaan Saat Demo Jadi Kericuhan

Eks anggota Tim Mawar Kopassus, Fauka Noor Farid memperingatkan bahaya pihak yang berniat memecah belah bangsa .

Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Istimewa
EKS TIM MAWAR KOPASSUS - Eks anggota Tim Mawar Kopassus, Fauka Noor Farid usai mendapatkan pengarahan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto, Senin (1/9/2025) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Eks anggota Tim Mawar Kopassus, Fauka Noor Farid memperingatkan bahaya pihak yang berniat memecah belah bangsa saat gelombang demonstrasi pecah menjadi kericuhan di berbagai daerah pada akhir Agustus 2025 lalu.

Pasalnya kericuhan hingga mengakibatkan korban luka dan jiwa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, berisiko tinggi dimanfaatkan kelompok elit haus kekuasaan.

"Jangan sampai peristiwa yang terjadi hari-hari ini justru membuka celah bagi mereka yang haus keributan dan haus kekuasaan, membuat onar," kata Fauka di Jakarta Timur, Selasa (2/9/2025).

Dalam situasi saat ini menurutnya seluruh pihak harus kompak menjaga persatuan negara, dan tidak mudah terprovokasi terhadap ajakan kelompok tertentu yang ingin merusak bangsa.

Presiden Prabowo Subianto pun dianggapnya sudah mengambil langkah tepat untuk mencegah kericuhan meluas, dan tetap fokus pada program-program demi kepentingan rakyat.

“Karena kecintaan Presiden kepada rakyat, beliau (Prabowo) menjadi pemimpin bangsa yang paling berani membongkar kasus koruptor besar dan jejaring oligarki," ujarnya.

Fauka yang kini menjabat sebagai Kepala Timsus08 menuturkan, masyarakat yang hendak menyampaikan kritik atas kebijakan pemerintah patutnya menempuh cara sesuai prosedur.

Sementara terkait aparat yang melakukan pelanggaran prosedur dalam penanganan demo, sebagaimana dalam kasus meninggalnya driver Ojol Affan Kurniawan tetap harus diproses sesuai aturan.

"Jangan represif dan lakukan dengan cara terukur. Aparat penegak hukum yang terbukti sewenang-wenang harus diproses secara transparan sesuai peraturan yang berlaku,” tuturnya.

Kata Prabowo

Sementara itu, Presiden Prabowo mengatakan, ada demonstran yang benar-benar menyuarakan aspirasi, dan taat dengan aturan yang berlaku.

Namun, menurutnya, demonstran yang ricuh hingga melawan petugas dan melakukan pembakar adalah perusuh yang dari awal berniat untuk membuat kerusuhan.

Dari laporan yang didapat Prabowo, para perusuh ini dikirim ke titik demonstrasi dan dipersenjatai petasan.

"Kalau demonstran murni yang baik justru oleh aparat harus  dilindungi. Hak menyampaikan pendapat dijamin oleh Undang-Undang. Tapi ada ketentuannya, demonstrasinya harus damai, harus sesuai Undang-Undang. Jadi undang-undang mengatakan kalau mau demonstrasi harus minta izin dan izin harus dikasih, dan berhentinya jam 18.00."

"Di banyak tempat, saya dapat laporan datang truk-truk di situ ada petasan-petasan yang berat yang besar dan ini anggota (polisi) banyak kena petasan," kata Prabowo usai menjenguk anggota polisi yang terluka usai mengamankan demonstrasi akhir Agustus 2025, di RS Polri Kramat Jati, Senin (1/9/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved