Eks Tim Mawar Kopassus Ingatkan Bahaya Pihak Haus Kekuasaan Saat Demo Jadi Kericuhan
Eks anggota Tim Mawar Kopassus, Fauka Noor Farid memperingatkan bahaya pihak yang berniat memecah belah bangsa .
Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Menurut Prabowo, dalang di balik para perusuh ini memang berniat melawan pemerintah yang sedang berusaha menghilangkan kemiskinan.
"Ya, ini sudah, menurut saya memang udah udah perusuh, niatnya membakar. Diketemukan ya truk isinya alat-alat untuk membakar dan kita lihat di banyak tempat, gedung DPRD ini adalah instansi negara yang menjalankan kedaulatan negara, alat demokrasi, dibakar."
"Jadi niatnya bukan niatnya bukan menyampaikan pendapat. Niatnya adalah bikin rusuh, niatnya adalah mengganggu kehidupan rakyat. Niatnya adalah menghancurkan upaya pembangunan nasional untuk menghilangkan kemiskinan. Pemerintah kita berjuang keras untuk membela rakyat kecil. Semua program saya membela rakyat kecil." papar Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengatakan, aksi kerusahan hingga pembakaran yang terjadi sudah terencana.
"Saya lihat ini terencana ini, datang ke suatu tempat bukan berasal dari situ, mau membakar, mau merusak, dan menciptakan amarah rakyat," jelasnya.
Prabowo mengaku sudah mengidentifikasi dalang di balik kerusuhan di sejumlah daerah, dan dia bertekad menghadapinya.
" Dan ingat di Sulawesi Selatan, ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik, korban, gedung DPR dibakar. Ini tindakan-tindakan makar ini. Ini bukan penyampaian aspirasi ya. Jadi semua aparat negara akan selidiki siapa yang bertanggung jawab ya. Kita, menduga kita sudah ada indikasi-indikasi, dan kita akan tidak ragu-ragu."
"Saya tidak ragu-ragu membela rakyat Saya akan hadapi mafia-mafia," jelasnya.
Seperti diketahui, kericuhan pecah di sejumlah daerah termasuk Jakarta pada Kamis hingga Minggu (28-31/8/2025).
Di Jakarta, massa terbelah, ada demonstran dari buruh, mahasiswa hingga driver ojol menyuarakan aspirasi di pintu masuk gedung DPR RI, soal menolak tunjangan fantastis Anggota DPR hingga soal ketenagakerjaan.
Namun, di area lain, ada juga massa yang ricuh dan bentrok dengan polisi.
Pada Jumat malam (29/8/2025), bahkan bentrokan berlarut melewati pukul 18.00 WIB, waktu unjuk rasa yang diatur Undang-Undang, hingga massa membakar sejumlah fasilitas publik seperti halte TransJakarta dan pos polisi.
Bahkan, pada malam yang sama di Makassar, Sulawesi Selatan, gedung DPRD Makassar dibakar pendemo hingga mengakibatkan empat Aparatur Sipil Negara (ASN) meninggal dunia.
Aksi pembakaran juga terjadi di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, Gedung DPRD Solo, Gedung DPRD Kabupaten Kediri, dan Gedung DPRD Nusa Tenggara Barat, hingga Gedung Negara Grahadi, kantor Pemerintah provinsi Jawa Timur.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Tindak Represif Polisi Tangani Demo: Ombudsman Nilai Dugaan Maladministrasi, Prabowo Sebut Khilaf |
![]() |
---|
Ombudsman Soroti Tindakan Represif Aparat Tangani Unjuk Rasa, Sebut Kegagalan Negara Beri Rasa Aman |
![]() |
---|
Prabowo Jenguk AKP Darkun yang Sempat Dikabarkan Tewas Saat Demo di Kwitang, Ternyata Masih Dirawat |
![]() |
---|
Cucu Bung Hatta Kritik Prabowo: Polisi di Bawah Komandonya, Tragedi Kemarin Tanggung Jawab Dia |
![]() |
---|
Prabowo Dapat Laporan Dalang Kerusuhan: Sudah Terencana, Massa Didatangkan Pakai Truk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.