Bom di Mapolrestabes Medan

Analis Nilai Insiden Bom Bunuh Diri di Medan Buat Kurs Rupiah Tertekan

Insiden bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan membuat kurs rupiah tertekan cukup dalam.

Tribunnews
Ilustrasi Uang. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Insiden bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan membuat kurs rupiah tertekan cukup dalam.

Pengaruh pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga dipicu pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Demikian dikatakan Kepala Divisi Riset dana Analisis PT Monex Investindo, Ariston Tjendra.

“Kelihatannya peristiwa (bom bunuh diri di Medan) tidak mengganggu pasar tetapi melemahkan rupiah. Hari ini pasar merespons pidato Trump terkait negosiasi dagang AS dan Tiongkok semalam,” kata Ariston kepada Tribunnews.com, Rabu (13/11/2019).

Menurutnya, Trump mengemukakan bahwa negosiasi masih berlangsung dan AS ingin kesepakatan yang terbaik untuk AS.

Namun, AS tidak menjanjikan akan menghapus semua tarif yang sudah diterapkan ke barang-barang Tiongkok.

“Pernyataan Trump ini menimbulkan kekhawatiran di pasar bahwa perang dagang masih akan berlanjut,” urainya.

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah ditutup melemah 24 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp 14.078 per dolar AS dari perdagangan sebelumnya.

Rupiah sepanjang hari ini bergerak di kisaran Rp 14.070-Rp 14.086 per dolar AS.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Analis: Insiden Bom Medan dan Pernyataan Trump Membuat Rupiah Tertekan Cukup Dalam,

Gendong Ransel Besar & Gunakan Jaket Ojol, Ini Wajah Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan

Kepolisian masih mendalami identitas pelaku bom bunuh diri di halaman Mako Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019).

Hal itu didalami oleh Densus 88 antiteror, Inafis dan Labfor Polda Sumatera Utara yang kini sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Olah TKP ini untuk memastikan identitas pelaku," ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat Konferensi pers, dalam Program Breaking News Kompas TV, Rabu (13/11/2019).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019). (KOMPAS.com/Devina Halim)

Dengan teknologi yang dimiliki Inafis, sidik jari pelaku akan diambil untuk mencocokkan dengan data e-KTP.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved