Bom di Mapolrestabes Medan
Analis Nilai Insiden Bom Bunuh Diri di Medan Buat Kurs Rupiah Tertekan
Insiden bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan membuat kurs rupiah tertekan cukup dalam.
Dedi Prasetyo mengatakan jika prosedur pengamanan markas kepolisian sudah dilakukan dengan ketat.
Pelaku yang meledakkan dirinya di Mapolrestabes Medan mengaku hendak mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).
“Kejadiannya di halaman dan cukup mengejutkan. Standar pengamanan mako di seluruh Polres dan Polda sudah dilaksanakan baik. Sebelum meledak tadi seluruh masyarakat yang mau masuk dilakukan upaya sterilisasi dan digeledah,” katanya.
Namun demikian memang hari ini secara kebetulan masyarakat cukup banyak berbondong-bondong untuk membuat SKCK.
Pelaku diduga masuk dengan alasan mengurus SKCK.
Kepolisian Meningkatkan Kewaspadaan
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, menyebutkan kepolisian sedang melakukan olah TKP secara matang.
Dedi Prasetyo pun mengkonfirmasi, dugaan sementara, ledakan bom tersebut diduga sebagai bom bunuh diri.
"Dugaan sementara memang betul, kejadian tersebut dapat diduga sebagai bom bunuh diri," kata Dedi Prasetyo, dalam wawancara yang ditayangkan Kompas TV.
Dedi pun menginformasikan, pelaku diduga meninggal dunia dalam kejadian tersebut.
Mabes Polri meminta masyarakat untuk bersabar karena tim sedang melakukan olah TKP di lapangan.
Untuk mengantisipasi, Dedi Prasetyo menyebutkan anggota polri akan meningkatkan kewaspadaan.
"Sesuai prosedur, untuk seluruh anggota Polri meningkatkan kewaspadaan, tetapi pelayanan masyarakat tetap menjadi fokus utama,"
Sampai saat ini, pihak kepolisian terus berjaga ketat di dalam maupun di sekitar Polrestabes Medan.
Penjagaan ketat ini juga berlaku di kantor-kantor kepolisian Indonesia.
• Dana Rp 1,499 juta Bisa Punya Vivo Y91C, Ini Daftar Harga Varian Lainnya
• Kena Getah Bom Bunuh Diri di Medan, Driver Ojol Ini Heran Dilarang Antar Paket ke Apartemen
• 3 Saran PSI Untuk Gubernur Anies Hindari Defisit Anggaran Rp 10,7 Triliun